Kejar-kejaran Lagi

73 2 0
                                    

Keesokan harinya .... Lissa sudah duduk bersanding dengan Bima di hadapan penghulu.

"Pagi-pagi katanya! Ini udah siang!" Batin Lissa

Penghulu mulai menjabat tangan Bima.

''Saya nikahkan ...."

"Stop!" Teriak seorang laki-laki.

"Mas Harun!" Batin Lissa

Lissa pun menoleh.

"Om?"

Ternyata itu omnya Lissa,, bukan Harun.

"Kok pernikahan sudah mau mulai tanpa adanya saya? Saya kan omnya Lissa. Walinya Lissa juga!"

Omnya Lissa pun duduk di samping ayah Lissa.

"Sudah bisa dimulai kan ijab qabulnya??" Tanya penghulu

"Sudah ...."

Penghulu pun menjabat tangan Bima lagi.

"Saya nikahkan ...."

"STOP!!"

"Mas Harun! Itu suara mas Harun! Aku yakin kali ini beneran mas Harun!" Batin Lissa

Lissa menoleh lagi. Ternyata benar itu adalah Harun. Lalu Lissa beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Harun. Lissa menatap Harun dengan matanya yang merah dan hidung yang berasap.

"Pagi-pagi??? PAGI-PAGI!!" Menunjuk jam dinding.

Semua orang perhatiannya tertuju pada Lissa dan Harun.

"Maaf. Aku ketiduran. Soalnya tadi malam aku begadang buat merangkai kata-kata. Kan mau ngomong secara baik-baik."

"Sekarang udah telat buat ngomong secara baik-baik! Satu-satunya cara ...."

"Satu-satunya cara cuma ...." Sambung Harun

Lissa dan Harun saling berpegangan.

"KABUR ....!!!" Teriak mereka bersama.

Seketika itu juga mereka berlari keluar dari rumah Lissa. Bima, penghulu, segenap keluarga kedua mempelai serta beberapa tamu mengejar mereka. Harun berlari secepat mungkin sembari memegang tangan Lissa menuju tempatnya menaruh motor.

"What the ...." Ucap Lissa dan Harun bersamaan.

Ada banyak ayam di atas motor Harun. Bahkan kotoran ayam juga banyak.

"Gimana dong, mas? Kita kabur naik apa?!"

"Kita lari aja!!"

Harun pun membawa Lissa berlari secepat yang dia bisa. Dan Lissa berusaha semampunya mengimbangi kecepatan Harun walaupun kebayanya ketat,, bahkan Lissa lari tanpa alas kaki.

"Kita mau kabur ke mana, mas??"

"Aku juga enggak tahu mau kabur ke mana. Soalnya aku kan enggak tahu daerah sini. Ikutin kaki aja lah!"

Mereka terus berlari dan orang-orang juga terus mengejar. Hingga mereka sampai di tepi danau yang banyak pohon. Mereka pun berhenti sejenak.

"Sembunyi di atas pohon aja, yuk!"

"Aku mana bisa manjat pakai kebaya gini!"

"Terus gimana??"

''Aku punya ide! Mas kalau mau manjat,, manjat aja!"

"La! Kamu gimana???"

Lissa melepas bunga di kepalanya lalu melemparnya. Kemudian orang-orang sampai di tepi danau tersebut. Lissa langsung bersembunyi di balik pohon dan Harun juga langsung memanjat secepat monyet.

KAMU SEPERTI COKLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang