Part 2

3 0 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 19.00 dan aku belum berani untuk mengirimkan sms untuk Adit. Seumur hidupku ini hal paling awkward selama aku kenalan dengan orang lain. Tapi,seharusnya aku berterimakasih kepada Lili. Duh Lili,badanmu mungil tapi kamu sangat pemberani. Kalau aku mungkin gak akan seberani itu,dan lebih baik aku melihatnya dari jauh sepanjang sekolah daripada harus kenalan seperti ini. Tapi ..

Opppsss ...

Tidak sengaja aku menekan tombol send untuk sms yang sudah aku ketik sedemikian rupa untuk Adit.

"Oh My God, kalau dia gak bls dan malah di sebarin ke temen-temen nya gimana,malu bangett" aku masuk kedalam selimut dan lebih memilih untuk tidur dan mencoba melupakan apa yang sudah terjadi.

Kringg Kringgg ...

Aku tahu itu bunyi sms masuk,tapi belum berani untuk baca sms itu. Apa mungkin dari Adit? Jantung tolonglah jangan terlalu cepat berdetak... Perlahan lahan aku mengambil HP dan membuka sms masuk yang ternyata .. dari no tidak dikenal. Dan saat aku membuka sms tersebut ternyata dari Adit. Demi apapun aku gak tahu harus bls sms itu gimana.

'Halo Amelie,ini aku Adit,sorry aku pakai HP tante. No hp aku gak ada pulsa hehe.Salam kenal ya. Kamu SMP dimana ? Tinggal dimana ? Oiya kalau aku telepon aja gimana? Itu juga kalau aku gak ganggu kamu'

Hey you,sms aja udah bikin salah tingkah gini,gimana kalau telepon? Gak,aku gak bisa,aku belum berani.Aku membalas singkat sms dan berencana untuk langsung tidur.

'Rumah aku gak jauh dari sekolah,tapi sorry dit aku baru aja mau tidur.Udah dulu ya. Good night~'

Kringg Kringgg ....

Suara sms masuk lagi lagi berbunyi,padahal aku berencana untuk menenangkan pikiran dan tidur. Tapi,tanganku mengambil HP dan membuka sms masuk tanpa membalasnya.

'Ohh okay Amelie. Have a good dream. See you'

Beberapa hari kemudian belum ada sms lagi dari Adit. Di Sekolah pun gak pernah ketemu. Apa karna aku gak bls lagi sms dia? Gak mungkin,aku kan memang mau tidur dan memang sudah waktu nya tidur kan? Gak ada maksud sombong atau apapun.

Aku terus berjalan ke ruang praktek komputer dengan lamunanku tentang sms Adit yang tidak pernah muncul di HP nya. Aku terus mengecek HP sambil berjalan,berharap ada sms masuk dari Adit. Dan ...

Kringgg Kringggg .. ini suara panggilan masuk , dari Adit !!

Seketika aku langsung menekan tombol panggil dan terdengar suara Adit yang tidak terlalu jelas dari HP ku.

"Halloooo Halooo,sorry suara nya gak jelass,berisikk bangett" ucapku di telepon,dan dia tidak menutup telepon nya. Karna takut dia kehabisan pulsa,aku yang memutuskan panggilannya. Dan aku mulai kembali berjalan ke ruang praktek.

Kringg Kringgg ..

Ini suara sms ,dari Adit lagi ?? Aku segera berhenti berjalan dan membuka sms tersebut.

Lihat ke atas ..

"Hah lihat ke atas ?" aku pun melihat ke atas dan hasilnya sinar matahari membuat mataku perih,aku menaruh buku paket di atas kepala dan kembali melihat ke atas. Ada yang melambaikan tangannya di samping gedung sekolah lantai 2.

"I see ... itu Adit" ucapku girang.

Karna merasa sudah puas dengan melihat nya dan mendapatkan sms darinya. Aku langsung bergegas menuju ruang praktek,sebelum guru datang dan menghukumku nanti jika datang terlambat.

Adit –

Ternyata kelas baru ini tidak terlalu padat pelajarannya,aku jadi merasa banyak waktu luang. Aku melihat ke arah jendela.Aku melihat Amelie sambil membawa buku paket,tanpa membawa tas. Mungkin dia menuju ke ruang praktek. Selama ini aku hanya melihatnya dari jendela,berharap dia tahu kelasku dan menoleh ke arah sini. Tapi nihil!

Beberapa temanku menyarankan untuk berhenti berharap kepada Amelie,karna sifatnya yang sombong dan cuek terutama dengan kaum laki-laki.Ditambah lagi dengan isi sms penutup dari Amelie beberapa hari kemarin. Teman-temanku bilang kalau Amelie tidak berniat untuk berkenalan denganmu,justru malah menghindarimu dengan halus 'sorry dit,aku baru mau tidur' Padahal dia yang pertama meminta no hp ku. Apa aku yang terlalu percaya diri ?

Dengan sangat inisiatif,aku bangkit dari bangku dan menuju ke jendela kiri yang bersebrangan dengan ruang praktek. Tidak ad guru yang mengajar dan teman-temanku bebas mengobrol dan bercanda gurai.

"Nahh itu dia"

Aku melihatnya dari atas sini,tapi tidak puas dengan itu. Aku akan mencoba menghubunginya lagi. Aku mencoba untuk telepone Amelie karna aku lihat dia juga sedang memainkan HP nya.

"Okayy diangkat telepon nya,yess ..."

"Halooo Amelie ,apa kabar ? Kamu bisa lihat aku di atas ? Kelas lantai 2 " ucapku

"Halloooo Halooo,sorry suara nya gak jelass,berisikk bangett" jawab Amelie

Hmmm bagaimana bisa jelas,suara di kelasku benar-benar berisik. Tapi aku ingin mendengar suara dan kabarnya langsung. Aku menatap HP ku yang masih menyala,dan kemudian panggilan terputuas. Yaa dia yang memutuskan panggilan .

Segera aku mengetikkan sms untuk Amelie.

'Lihat ke atas' ... dan aku menekan tombol send. Aku langsung melihat kearah Amelie untuk memastikan bahwa pesanku terkirim.

Dia melihat ke atas ditt,dia lihat kamu ditt,pikirku dalam hati.

Aku melambaikan tangan dan mengeluarkan kepalaku dari jendela. Ingin berteriak dan memanggil namanya,tapi pasti teman-teman akan meledekku. Aku kembali memasukkan kepala ke dalam jendela setelah aku melihatnya berjalan kembali ke arah ruang praktek. Apa dia tidak melihatku ? Dia juga tidak melambaikan tangannya padaku.

Hufttt .. tidak apa-apa, mungkin aku yang terlalu berharap banyak. Mungkin juga dia memang tidak terlalu berminat berkenalan denganku. Aku keluar dari kelas menuju toilet di lantai 1.

Amelie –

Akhirnya sampai di ruang praktek. Tapi guru belum datang,kesempatan aku untuk melihat Adit di kelas karna ruang praktek berada di lantai 2 bersebrangan dengan kelas Adit walaupun berbeda gedung. Aku mencoba melirik orang-orang di dalam kelas itu,tapi tidak ada Adit disana. Hmmm setidaknya aku senang dgn telepon dan sms nya barusan. Sekarang aku bisa lebih semangat untuk belajar. Saat aku melihat ke bawah ternyata guru praktek berjalan menuju tangga.

"Gawatt aku harus masuk kelas sekarang" tapii langkahku terhenti saat melihat Adit keluar dari toilet di bawah.

Segera aku mengambil HP dan menelponnya.

"Ayolahh cepat angkatt Adit,sebelum guru datang kesini" doa ku langsung terkabul.

Adit menjawab teleponku,tapi aku tidak berani mengucapkan sepatah katapun,aku terpesona melihatnya dari atas,warna rambutnya ternyata coklat muda saat terpapar sinar matahari,kulit nya benar-benar putih bersih. Dia terus memanggilku lewat telepon,dan menghentikkan lamunanku.

"Lihat ke atas dit .." ucapku tegas di telepon

Oh My God !! Dia bener bener benerr ganteng, seperti semua sinar matahari masuk ke dalam tubuhnya,dan wajah nya sangat bersinar terang. Tanpa sadar aku tersenyum saat dia melihat ke arahku. Aku harap dia tidak melihatku saat tersenyum,karna aku sangat sangat malu.

"Heii kamu,masuk kelas. Ngapain disana" kata pak guru dengan suara bergema di lorong tangga menuju ke arahku.

Tanpa sempat melambaikan tangan kepada Adit,aku langsung lari masuk kelas praktek.

"Yess i have new powers now,thank you GOD" senyumku terus saat duduk di bangku kelas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IntuisiWhere stories live. Discover now