Substansi adalah bagian pertama dari Seri Relevansi. Substansi yang artinya isi,inti, pokok.
Dikisahkan Kintan, mahasiswa fakultas pertanian yang mempunyai mimpi untuk menyejahterakan bangsa Indonesia. Namun mimpinya perlahan ia tarik karena pemikiran akan dirinya yang tak mampu untuk mewujudkannya.
Dari pertemuan yang tak terduga, Kintan bertemu dengan Mahesa, seorang pemuda berkepala plontos yang memberikan motivasi bahwa selama hidupnya ia ingin bermanfaat bagi orang lain dan prestasi yang dia punya sekarang bukan dari keberuntungan atau memang cerdas melainkan niat juga usaha keras. Kejadian itu membuat Kintan sadar bahwa mimpinya memang berat tapi ia bisa mencoba seperti Mahesa, bermanfaat bagi orang lain sama halnya mensejahterakan bangsa walaupun dari langkah kecil.
Kekaguman Kintan pada Mahesa berubah menjadi rasa suka. Rasa kagum itu Kintan peroleh dari pemikiran, karisma, juga kelebihan-kelebihan Mahesa baik keorganisasian maupun akademik.
Bagai dua sisi, kelebihan dari Mahesa selain membuat Kintan memotivasi diri menjadi lebih baik dan mengubah rasa kagumnya menjadi rasa suka,juga membuat Kintan merasa tak pantas jika bersanding dengan Mahesa. Ia yang memiliki fisik yang dianggap masyarakat kurang 'cantik', juga pemikiran tentang dirinya sendiri yang kurang cerdas.
Sayangnya, rasa rendah diri itu pula yang membuat persahabatan antara Novi dan Kintan merenggang. Kintan menganggap nilai akademiknya buruk jika disandingkan dengan Mahesa -yang memiliki segudang prestasi- disaat nilai Novi dibawah Kintan dan itu membuat Novi tersinggung.
Hingga suatu ketika Kintan mendengar berita yang kurang menyenangkan. Mahesa telah menjalin hubungan dengan Irene, gadis yang sejurusan dengan Mahesa. Patah hati Kintan terjadi lagi. Patah hati Kintan pada orang yang berada di piramida puncak. Dari Novi yang telah berbaikan dengannya, Kintan seolah tersadarkan bahwa inti dari kejadian yang sering dia alami adalah karena kurangnya rasa menerima diri sendiri. Banyak hal yang diungkapkan Novi pada Kintan yang membuatnya sadar bahwa ia harus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Hingga tiba hari kelulusan Mahesa, Kintan bisa menemui Mahesa dengan percaya diri.
Alur yang ada bergerak maju dengan konflik unik. Dari karakter Kintan yang rendah diri, persahabatan, juga percintaan. Penggunaan bahasanya ringan karena mengangkat kehidupan mahasiswa, meskipun di part terakhir pembahasan tentang jodoh yang agak berat. Dari Substansi saya mendapat banyak pesan moral yang disampaikan. Khas dari Crowdstroia sendiri.
Di cerita ini, Kintan mewakili banyaknya perempuan yang menyukai laki-laki di piramida puncak tapi mereka sering merasa rendah diri dengan kekurangan yang ada tanpa mau menggali kelebihan dari diri sendiri. Lewat tokoh Novi yang menasehati Kintan, Crowdstroia menyampaikan bahwa kita harus mencintai diri sendiri. Crowdstroia juga menyampaikan bahwa HeartBreak cycle akan terus berulang dalam kehidupan namun jenisnya akan berbeda tergantung di fase mana kita berada. Dan untuk melaluinya kita harus bisa menerima diri sendiri, baik kekurangan maupun kelebihan yang ada.
Kelebihan dari Substansi adalah kisah yang diangkat dari kehidupan yang pastinya dialami setiap orang yang menginjak remaja ataupun dewasa sehingga pembaca bisa terbawa dengan alur yang ada. Pesan moral yang disampaikan cukup banyak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari belajar menerima diri sendiri, bagaimana membawa kekurangan kita tanpa melukai orang lain, juga usaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Bahasanya yang ringan dengan pemilihan kata yang baik seperti di karya Crowdstroia yang lain. Penjelasan karakter dari tokoh utama cukup spesifik seolah pembaca benar-benar melihat Kintan dan Mahesa secara langsung.
Kekurangan dari Substansi adalah typo yang bertebaran, juga ada kalimat yang kurang efektif. Jadi ketika dibaca agak kurang enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Review
No FicciónReview subtansi dan remediasi guna memenuhi syarat GA Didedikasikan untuk @crowstroia