he had fallen before

4.7K 413 42
                                    

Gatari menggunakan tangan kanannya untuk menutup mulutnya yang kini terbuka lebar-lebar.

Mungkin itu adalah ketiga belas kalinya dia menguap dalam waktu sejam terakhir. Atau mungkin empat belas? Yah, intinya dia bosan dan ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.

Seharusnya hari ini adalah harinya. Pertama, dia tidak akan bangun sampai jarum jam menunjuk ke angka dua belas siang. Kedua, hari ini adalah jadwal dari sepupunya yang baru saja pulang dari Jerman untuk mengirimkan oleh-oleh. Oleh-oleh itu sudah Gatari pesan sedari lama, jadi dia tidak sabar untuk membuka pintu dan menerima paket dari tukang pengantar paket. Lalu, bagian terbaiknya, she can do nothing. Yap. Apa yang lebih baik selain bisa bersantai-santai and not doing anything selama seharian penuh? Gatari bisa bersantai hari ini, karena kebetulan yang sangat langka terjadi, hari Senin besok tidak ada pr, ulangan, atau tugas apapun! Memang rasanya aneh. Sehari tanpa pr. Tapi, hei. Just enjoy the fact.

Sayangnya semua skenario di dalam otaknya itu langsung kacau saat Gatari menerima telepon dari Mamanya jam sembilan pagi tadi.

"Ta?"

Gatari berguling ke satu sisi tempat tidur, lalu mengucek-ngucek matanya. "Iya, Ma?"

"Udah bangun?"

"Mm."

"Bagus. Jadi gini, Mama sama Papa masih harus di Malang sampe besok pagi. Masih ada yang harus diurus dulu sama klien. Karena kakak kamu lagi di rumah temennya dan kamu sendirian di rumah ... Kebetulan juga kamu udah bangun,"

Gatari menunggu. Kenapa dia punya firasat kalau—

"Mama udah nyuruh Gilang buat kesitu nemenin kamu."

"HAH!?" Gatari langsung terduduk tegak. "Gi-gimana, Ma?"

"Udah sana, mandi terus sarapan. Kasian Gilang nanti nungguin lama."

"Tapi, Ma—"

Mama langsung menutup telepon.

Jadi, di sinilah ia. Di lantai tiga sebuah mall ditemani oleh Gilang yang mengekor di belakangnya, sibuk dengan game di ponselnya dan tidak peduli soal ke mana Gatari akan pergi atau apa yang dia lakukan.

Gatari masuk ke salah satu toko pakaian dan mondar-mandir di dalamnya, sebelum keluar lagi. Dia sedang tidak mood untuk membeli apa-apa. Harusnya saat ini dia sedang selonjoran di rumah, menonton serial tv kesukaannya dengan sekotak coklat pesanannya di pangkuan. Tapi sialnya, dia malah terjebak di sini.

Gatari mendengus. Dia tiba-tiba berhenti berjalan, membuat seseorang menabrak punggungnya dengan lumayan keras.

"Aduh," gumam orang itu. "Kenapa tiba-tiba berhenti sih?"

Gatari menoleh ke belakang, "Gue laper." katanya singkat.

Gilang mengangkat sebelah alisnya, tapi tidak berkata apa-apa. Dia kembali memfokuskan pandangan pada layar ponselnya.

Gatari mendengus lagi, "Gue mau ke McD." Kemudian dia berjalan tanpa mempedulikan apakah Gilang mengikutinya atau tidak.

Setelah memesan, Gatari menyimpan tas selempangnya di atas meja, lalu duduk dan mengeluarkan ponselnya. Lima menit kemudian, dia baru sadar kalau Gilang sudah duduk di sebrangnya, masih sibuk dengan game di ponselnya.

Huh. Gatari kembali menatap layar ponselnya.

Mahathadelia Christa invited you to "BFFFFL"

Gatari Anastasya joined the chat.

Gatari Anastasya: .

Feel Real - Oneshot ContestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang