009. Jack's return

80.6K 3.2K 63
                                    

kali ini Anna ditemani petang, jam menunjukkan pukul 4 sore, Aldo pun bangkit dari bangku taman diikuti oleh gadis pirang itu

''kufikir hari semakin sore, sebaiknya kau pulang'' kata Aldo menatap lurus kearah Anna, yang ditatap hanya terkekeh kecil lalu mengangguk pelan

''kau benar, rasanya aku ingin menghentikan waktu'' balas Anna tersenyum kecil, kali ini Aldo yang terkekeh

''sekarang, kau tinggal dimana?'' tanya pria itali itu sembari berjalan pelan kearah gerbang taman, mungkin bermaksud mengantar Anna, yang ditanya menoleh kearahnya

''mansion, milik Jack''

''ahh, sudah kuduga, apa kau-''

''nona Anna, tuan Rowney meminta anda untuk pulang sekarang juga'' suara salah satu bodyguardnya berhasil membuat kedua insan itu menoleh, Aldo hanya diam sementara Anna membelalakkan matanya

ia melupakan jam pulangnya

''b-baiklah, kurasa a-aku harus pergi.. sampai jumpa Aldo'' ucap Anna dengan gugup, tubuhnya kembali bergetar. Aldo tau gadisnya sedang ketakutan sekarang.

''sampai jumpa, Anna ''

-0-0-0-

Mobil yang tadi mengantar Anna ke taman kini berhenti di depan pintu mansion milik kediaman Rowney. Keringat dingin perlahan menetes di kening pucatnya, ia benar benar ketakutan

Saat salah satu maid yang bekerja disana membukakan pintu, Anna dikejutkan dengan seorang pria yang kini menjadi sumber traumanya, Jack sudah menunggu di depan tangga mansion, dengan tatapan tajamnya

''darimana saja?'' tanya Jack dingin, kedua tangan Jack dimasukkan kedalam saku celananya, tapi Anna dapat melihat bahwa tangan besar itu terkepal dengan keras.

''t-taman'' jawabnya pelan sembari menunduk, Jack berdecih

''reuni mantan, Anna?'' lanjut Jack lagi membuat Anna menolehkan kepalanya menatap Jack. bagaimana ia-

oh ya, ia lupa dengan para pengawalnya itu

''aku hanya-''

''berpelukan, menatap penuh rindu, bercengkerama hingga lupa kau sedang berada dimana. harusnya aku membunuh bajingan itu dari dulu'' potong pria itu lagi membuat Anna menjadi marah

''KAU YANG BAJINGAN! KAU MEMBIUS ALDO LALU MEMBUANGNYA KE AMERIKA! APA KAU GILA...!'' teriak Anna emosi, Jack yang mendengar hal itu merubah tatapan matanya menjadi semakin tajam, rahangnya mengeras. tangannya melepas dasi yang ia kenakan dengan kasar

''gila? tidak, kau belum melihat 'kegilaan' ku yang sesungguhnya''

Jack menarik rambut pirang Anna dengan kasar ke lantai dua. Anna yang di perlakukan tidak baik oleh kakaknya berteriak kesakitan, memohon dilepaskan, serta meminta maaf berulang kali

''ini kesalahan pertamamu, Anna'' bisik Jack lalu mendorong adiknya ke kasur, Anna menatap ruangan yang gelap ini, kamar Jack

''m-mau apa kau'' suara Anna berubah sedikit mencicit kala melihat kakaknya yang kini beralih membuka kemejanya dihadapan gadis itu. Jack, ia hanya menunjukkan senyum miringnya

''punishment''

''a-apa-''

''setiap pelanggaran, selalu ada hukuman. kau sudah cukup membangkang hari ini. sedikit pelajaran mungkin akan kembali menjinakkan kucing kecilku'' suara Jack menjadi rendah dan dalam, Anna menggeleng ketika melihat kakaknya itu hanya memakai celana bahan kerjanya

''jangan... a-aku minta maaf kak... kumohon jangan...'' air mata Anna menetes, wajahnya makin memucat, tubuhnya juga makin mengeluarkan keringat dingin. Pria itu terkekeh mencemooh

''bila kau tidak ku hukum, mulut manismu itu akan semakin berani melawanku, sayang''

Jack menarik kaki putih Anna mendekat kearahnya, lalu mengikat mulut gadis itu dengan dasi yang tadi ia pakai. Dress yang Anna kenakan Jack robek hingga hanya menampilkan kaus dalam putih beserta celana levisnya. Teriakan yang Anna keluarkan tidak berhasil membuat pria itu berhenti dengan apa yang ia ingin lakukan pada adik kecilnya ini

''ssh... oh sayang, tubuhmu sangat halus, sangat putih. Mengapa dirimu seperti bidadari bagiku, hm?'' bisiknya tepat ditelinga Anna sembari mengecup daun telinga itu berkali kali. Tangis Anna menjadi saat Jack menarik kedua tangan itu diatas kepalanya

 Tangis Anna menjadi saat Jack menarik kedua tangan itu diatas kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu mengikatnya dengan dasi yang lain. Kepala Anna menggeleng kencang saat melihat Jack melipat sabuk celananya kearah bokong gadis itu

'CTAK!'

benar saja, erangan Anna menjadi saat Jack mencambuk bokong adiknya dengan sabuk yang ia genggam

Anna benar benar kesakitan, ia makin histeris saat Jack terus mencambuki bokongnya hingga membiru

Jack menatap Anna dengan nafas yang tersengal sengal, sabuknya kkini ia lempar entah kemana. ia tersenyum kecil saat melihat tubuh Anna terdapat memar hasil karyanya

''cantik'' bisik Jack lagi lalu membuka ikatan mulut Anna, gadis itu mengerang kesakitan. tangisnya terisak isak, ia menjerit saat kakaknya itu memeluk dirinya dengan erat

''sakkitt.... hiks, leppaas... lepass kaak.. hiks hiks..'' erangnya berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Jack

'ssh... tidurlah sayang, tenanglah. aku tidak akan melukaimu, shh... tak apa sayang. tidurlah''

tapi Anna masih bertahan pada tangis histerisnya hingga mau tak mau Jack membius Anna dengan obat tidur yang selalu ia bawa

perlahan, mata hijau itu menutup diakhiri setetes airmata yang mengalir di pipi pualamnya. Jack mengecup bibir Anna dengan lembut, lalu menutup tubuh mereka berdua dengan selimut hitam miliknya


Goodnight!:)








JackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang