what theeee

452 28 19
                                    

Jimin POV

Yaa memang aku kesal dengan Yoongi karena dia selalu merebut apa yang harusnya jadi milikku. Bermula dari orang tuaku, ahh sudahlah aku tidak mau membahasnya.

~~~

Seolhyun sudah di rumahnya belum yaa, batinku

Aku mengirimnya pesan.

Jimin
-sudah di rumah?

Ahh tidak dibalas.

Jimin POV end

Yoongi POV

"Emmm Seolhyunah", aku dan Seolhyun sedang dalam perjalanan pulang, aku mengantarnya.

"Ne oppa ada apa", jawabnya.

"Begini... eem.. aa.. aaku me.. menyukaimu", Aku memang payah jika berhadapan dengan wanita yang aku sukai. Dia hanya kaget, dan lihat ekspresinya itu ckck lucu sekali.

"Ahh mungkin terlalu cepat bagimu karena kita baru saling kenal tapi entah karena apa aku langsung menyukaimu, tidak apa kalau kau tidak atau belum menyukaiku, aku akan menunggumu dan membuatmu suka padaku", kataku panjang lebar, entah didengarkan atau tidak yang penting aku sudah mengatakannya.

Setelah itu suasana menjadi beda, hening~~~

"Emm mengapa kau diam, apa aku mengganggumu dengan aku menyatakannya?", jujur aku gugup.

"Aniaaa aku hanya kaget", jawabnya sambil menundukkan kepalanya.

Yoongi POV end

Seolhyun POV

drrt drrt

Ahh untung ada pesan. Wahhh dari Jimin, terimakasih karena menyelamatkanku dari situasi ini jiminahh.

Jimin
-sudah di rumah?

Seolhyun
-ini sedang dijalan, wae?

Jimin
-bersama dia ya? cihh
emm besok setelah pemotretan mau kah kau jalan jalan ke pasar malam bersamaku?

Seolhyun
-hei jangan begitu dengan Yoongi oppa, araseo aku juga kesepian jika dirumah.

"Nuguya?", Yoongi oppa membuka suara.

"Hanya dari temanku hehe, ah kita sudah sampai, terima kasih Yoongi oppa kau orang yang baik", aku turun dari mobilnya. Dia hanya mengangguk dengan senyum manisnya itu.

Perlahan mobilnya menjauh dann menjauh akhirnya pergi.

"Bagaimana dia bisa menyukaiku, aku gadis biasa saja dan banyak yang lebih cantik dariku tapii ahhh molla", aku masih memikirkan pernyataan Yoongi oppa tadi.

~skip~

Setelah pemotretan, Jimin menepati janjinya yaitu mengajakku jalan jalan ke pasar malam. Banyak wahana disana dan banyak juga pasangan yang kuliat disana.

"Jiminmah ayo kita beli itu", aku menunjuk ke salah satu penjual permen kapas.

"Ahjusi yang warna pink dua", Jimin memesannya.

Setelah mendapatkannya aku dan Jimin berjalan jalan mengelilingi pasar malam itu bak pasangan kekasih. Kadang dia memberikanku sesuatu seperti gantungan kunci, jepit rambut, dll.

Jika aku boleh jujur Jimin itu sebenarnya tidak dingin jika kita dekat dengannya. Dan dia bisa romantis juga.

"Heiii kenapa kau memandangiku begitu", Aku sadar dari lamunanku karena Jimin.

Yaa kita sedang duduk di sebuah bangku sambil menikmati angin.

"Ahh tidak, sebenarnya dirimu ini tidak seperti yang orang katakan. Kau tidak dingin, kau baik, kau care, dan...",

"Aku seperti itu hanya kepadamu saja", Jimin langsung memotong pembicaraan ku.

Wahhh apa ini jantungku berdebar karena dia eoh.

"Emm aku ke toilet sebentar ya", Jimin pamit tapi tidak membawa ponselnya.

"nee", jawabku.

Aku melirik ponselnya sesekali. Karena aku penasaran akupun mengambil dan membukanya.

"Siapa tahu dia menyimpan foto yeoja wkwk", pekikku.

Saat ku membuka galery nya, aku liat ada foto sepertinya itu foto sangattttt lama. Ada tiga anak kecil yang sangattttt menggemaskan, 2 pria dan 1 wanita. Si pria menurutku mirip, tapi si wanita mirip, ahhh magsudku mereka bertiga mirip semua. Si wanita berada diantara dua pria tersebut. Wahh aku jadi ingin punya kakak laki laki.

Ku lihat wajah bahagia mereka saat foto tersebut, tapiii seperti ada yang ganjil. Tapi aku tidak mengingatnya.

Aku melihat foto lainnya, banyak foto Jimin saat kecil hahaha dia sangat menggemaskan dengan dua pipi bakpao itu. Dan tunggu, apa ini Yoongi oppa, mereka berfoto bersama? kapan? sepertinya mereka tidak akrab.

Aku langsung mematikan ponsel Jimin dan menaruhnya kembali karena masih belum percaya dengan aoa yang kulihat.

"Apakah lama?", Jimin sudah selesai.

"Aniaa tidak apa", jawabku.

"Ayo kita naik itu", Jimin menunjuk wahana kereta gantung. (ini ceritanya pasar malemnya di Korea ya -_-)

"Ahh baiklah", Jimin menggandeng tanganku. Jujur jantungku seperti mau lepas rasanya.

"Untuk dua orang", Jimin mengatakan kepada petugasnya lalu tak lama kereta pun datang. Aku naik duluan disusul Jimin.

Entah mengapa aku merasa sangat canggung sekarang. Padahal tidak ada apa apa.

"Kau tak apa? apa kau sakit, sepertinya kedinginan", Jimin merubah posisinya yang tadinya berhadapan denganku jadi di sebelah ku. Dannnnnnn dia memeluk ku.

"Ahh aku tidak apa apa Jim", aku sangat grogi untuk saat ini.

"Tidak apa apa, aku hanya... ingin", Jimin mengatakan sambil seperti mengeluarkan sesuatu dari jaketnya.

"Seolhyunahh tatap aku", wah wah dia sangat pandai membuat jantungku berdegup kencang ya.

Dan aku pun menatanya. Beberapa detik dia hanya diam tapi aku tahu dia akan mengatakan sesuatu.

"Aku menyukaimu",

deg

deg

deg



what

the

hell



Lalu ia mengeluarkan barang tersebut.

"Ini adalah tanda aku menyukaimu. ini hanya miniatur bunga mawar, jika kau jadi kekasihku aku akan memberimu yang asli",

aku masih diam menatapnya.

"Aku tahu ini terlalu cepat untukmu. Tapi setelah bertemu denganmu aku langsung menyukaimu entah karena apa. Aku tidak memaksamu. Aku akan membuatmu menyukaiku dengan caraku",

Kata katanya hampir sama dengan Yoongi oppa.

"Jadi mohon terima ini", dia memegang tanganku lalu membukanya dan meletakkan bunga itu di telapak tanganku lalu menutupnya.

Aku masih belum bisa berkata apa apa. Aku masih bingung, ada apa dengan dua orang ini yang menyatakan rasanya padaku di hari yang sama.

Saat aku larut dalam pikiranku, tiba tiba,


chu~

Whattttt theeeeeeeeee

Jimin menciumku

Lagi?

Tapi rasanya beda dengan waktu itu.

Aku harus bagaimana ini.

akhirnya aku mengikutinya, aku menutup mataku dan menikmatinya. Ini berlangsung cukup lama sampai...

tok tok tok

"Permisi kereta anda sudah dibawah",



tbc

voment ya😉

My Coordi NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang