Affair Bab 3

1.4K 36 0
                                    

Facebook: Nini Han

Email: daengninigmail.com

instagram: nininunenot_

__________________________________________________________

'Terkadang pilihan sulit akan menghampirimu sewaktu-waktu,

Membuatmu merasa gila dan menyalahkan Tuhan dengan keadaan yang ada.

Pilihan sulit itu salah satunya adalah..

Memilih tetap berbakti pada orang tuamu

Atau

Memilih dia, sang kekasih yang amat dicinta'

~~~

Pagi yang cerah tak menjamin membuat suasana hati pun turut cerah. Aurel berjalan dengan wajah murung menyusuri koridor kampus, berjalan agak cepat agar tidak terlambat untuk mata kuliah jam pertama. Kelas masih sepi hanya sekitar lima sampai enam orang yang duduk dengan kesibukan masing-masing, Aurel tak ambil pusing. Ia hanya menempatkan dirinya dibarisan bangku terdepan lalu mengeluarkan ponselnya. Mengecek apakah sang pujaan hati mengirimkan pesan manis seperti biasanya dipagi hari.

"Kok nggak ada sih" Aurel memberenggut dengan kesal, pasalnya Andreas sudah menghilang sejak tiga hari yang lalu terhitung hari ini.

Andreas hilang kabar sejak meminta izin untuk pulang tanpa menunggui Aurel terlebih dahulu untuk tidur karena telpon dari ibunya. Aurel merasa khawatir juga kesal, kemana sebenarnya Andreas yang tidak biasanya menghilang seperti ini.

Sibukkah?

Tidak. Aurel merasa Andreas tidak pernah mengabaikannya seperti ini sekalipun dia sibuk, andrea akan tetap mengirimkan pesan singkat berisi kata-kata manis yang memabukkan.

Apakah ada masalah? Apa terjadi sesuatu? Apakah dia baik-baik saja?

Lamunan Aurel buyar seketika dosen memberi salam memasuki kelas.

~~~

Menyibukkan diri ternyata tidak membuat pikiran akan teralihkan oleh masalah yang sedang ada. Andreas mengurut keningnya tatkala pening yang dirasa begitu menyengat memenuhi kepalanya. Kepalanya rasanya siap untuk meledek memikirkan perjodohan konyol yang dikatakan Ayahnya tiga hari yang lalu.

Tok tok

Ketukan pintu membuyarkan semua pikiran yang berkecamuk dibenak dan pikirannya. Seketika mendongakkan kepala mendapati sekretarisnya masuk kemudian tersenyum sopan.

"Maaf mengganggu pak, ayah anda ingin bertemu dengan anda"

Andreas mengeram kesal, ayahnya sepertinya begitu serius dengan perjodohan ini. "Persilahkan dia masuk"

Andreas beranjak dari meja kerjanya, menuju sofa berwarna coklat yang saat ini sudah ditempati oleh ayahnya yang menapat datar kepadanya.

"Kemana saja kau tiga hari ini?" ucap Heri tanpa membuka percakapan.

"Dikantor"

"Apakah kau sudah memberi tau Aurel soal perjodohanmu dengan Salsha?"

Andreas lagi-lagi mengeram kesal, "Jika kau kesini hanya untuk membahas perjodohan sialan itu, maka keluar dari ruanganku!!"

"Jaga ucapanmu Andreas!!" Heri tampak marah menatap sengit kearah Andreas

"Aku tidak akan pernah memberitahukan soal perjodohan sialan ini kepada Aurel, karena perjodohan yang entah darimana asalnya ini dan tiba-tiba menjeratku tidak akan pernah terjadi! Aku hanya ingin menikah dengan Aurel" Andreas berucap tegas memandang ayahnya tak kalah sengit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang