Hero?

29 1 0
                                    

Pelajaran hari ini pun berakhir,setelah terdengar bel yang berbunyi nyaring di seisi SMA GARUDA. Semua siswa XI IPA 4 bersorak dalam hati,karena pelajaran paling membosankan yaitu Fisika,sebenarnya yang membosankan gurunya.Pa Kendi guru fisika yang hanya menjelaskan 1 soal tiap masuk pelajarannya dengan suara yang kecil membuat seisi kelas XI IPA 4 tidak terlalu bisa konsentrasi dan mengerti yang dijelaskannya.

Sebenarnya,hari ini sedang ada pertandingan antar kelas kebetulan kelas Zahra dan Rossa bertanding hari ini. Dan tidak disangka,hari ini kelas mereka akan melawan kelas Aurel yang sudah ada di podium.

Tempat futsal yang dipakai hari ini memang tidak dilengkapi fasilitas yang memadai. Bahkan, tidak ada jaring untuk membatasi bola agar tidak keluar lapangan futsal.

"SEBELAS IPA 4 PASTI MENANG!!"
"SEBELAS IPA 5 PASTI JUARANYA!!" Teriakan para pendung XI IPA 4 sudah mondominasi seisi lapangan bahkan kelas Aurel yaitu XI IPA 5 tidak mau kalah memyerukan yel-yel kelasnya. Yel-yel kelaspun saling berlawanan satu sama lain.

Namun tiba-tiba datanglah bola yang sudah mengarah pada penonton yang ada di barisan kelas XI IPA 4. Zahra bahkan sangat takut akan bola karena sering terkena sepakan bola tepat di bagian  kepala,bahkan pernah sampai pingsan karena terkena bola. Mengenaskan

"AHH ADA BOLA!!" Teriak Rosa yang bersamaan dengan anak kelas lain yang menghindar dengan saling mendorong satu sama lain. Zahra hanya bisa pasrah,ia tidak bisa berpikir,terlalu takut akan bola yang ada di depannya,dengan refleks Zahra menutup matanya dengan tangan,berharap bola tersebut tidak mengarah padanya. Beberapa detik kemudian,terdengar suara seseorang memangkap bola tepat beberapa centimeter di depannya.

Zahra tidak tahu harus bagaimana,ia trauma akan bola. Bahkan pelajaran penjaskes pun dia selalu menghindari bola. Baginya,bola adalah musuhnya. "Jangan kena jangan kena,plis bola lo udah bikin gue ketakutan". Dalam hati Zahra yang sekarang sedang berusaha tidak panik. Bola selalu saja membuat sial baginya.

"Ah untung lo gakena Zah. Kenapa lo malah diem aja?!,untung si Reza dateng buat nahan tuh bola." Ucap Rossa dan Aurel yang menghampiri Zahra yang masih syok saat kejadian tadi. Ternyata,yang menyelamatkannya Reza,untung saja Reza sigap untuk menahan bola yang sudah terarah ke arah Zahra. Zahra mencoba untuk tetap tenang,karena  bola tersebut tidak mengenainya.

Selama pertandingan berlangsung,Zahra hanya memandangi Reza. Baginya,Reza memiliki sesuatu hal yang membuatnya tertarik untuk melihat Reza. "Mungkin ini cuma karena dia ngelindungin aku aja,eh tunggu ngelindungin?! Oh mungkin dia lewat aja. Tapi kalo gada dia bisa bisa gue kena." Hati dan pikiran Zahra bahkan sudah tidak sinkron. Pikirannya terus saja memikirkan bagaimana dan mengapa Reza menyelamatkannya dari bola. Alih-alih berusaha melupakan kejadian tadi,ternyata pertandingan sudah selesai.

Setelah pertandingan selesai dan dimenangkan oleh kelas XI IPA 4, Zahra dan Rossa meneriaki kemenangannya,semua anak futsal mendeklarasikan kemenangannya,hingga ada yang membuka baju dan memperlihatkan dada bidangnya yang disebut celebrate yang dilakukan oleh tim yang menang.

"Btw makasih ya tadi berkat lo,gue gajadi kena tuh bola sialan" Ucap Zahra kepada Reza,padahal mereka sebelumnya tidak pernah mengobrol bahkan saling pandang pun tidak.
"Oh okey sama-sama,lo Zahra kan?" Tentu saja Reza tahu namanya mereka kan selama ini duduk depan belakang. Zahra hanya membalas dengan anggukan mengartikan "iya" kepada Reza.

Setelah momen canggung tadi,Zahra sekarang sudah berada di dalam angkot sepi hanya ada dia di dalamnya. Sedangkan Rossa sudah dijemput,katanya ada acara keluarga. Dengan berat hati Zahra harus pulang sendiri. Selama di angkot,sopir angkot tersebut selalu melihat Zahra menggunakan kaca tengah yang memperlihatkan keadaan di dalam mobil. Dilihat-lihat sopir tersebut senyum-senyum tidak jelas ditambah jalan yang sepi dan tidak ada penumpang lain.

"Kenapa nih sopir ngeliatin gue,ada yang salah sama gue? Atau sopirnya mabok atau gila? Ahh serem! Aduh sepi lagi " Pemikiran negatif datang bertubi-tubi menambah ketakutan Zahra. Akhirnya Zahra memberhentikan angkot dan membayarnya,satu yang dia lupa,dia tidak tahu ini daerah mana bahkan di daerah sangat sepi. Langsung saja ia membuka aplikasi chat untuk meminta pertolongan,sepertinya Dewi Keberuntungan tidak ada di pihaknya,ternyata hp nya lowbatt. Zahra berusaha untuk tenang dan mencari angkot,tapi hasilnya nihil. Zahra ingin menangis,terlalu menakutkan. Hidupnya belum cukup puas di dunia ini,masa berakhir di jalanan,ah ternyata pemikiran Zahra memang sudah terdominasi ketakutan dan menjadi kalut.

"Zahra?" Seorang cowo memberhentikan motornya tepat di samping Zahra. Zahra langsung menoleh ke asal suara,ternyata itu Reza yang menaiki motor sport berwarna hitam. "Eh Re-reza" jawab Zahra dengan suara sedikit parau karena menahan tangis. "Lo ngapain disini sendiri? Ga pulang?" Tanya Reza. "Gue turun dari angkot bego,gue mau pulang tapi gatau gue ada dimana". Inginnya sih Zahra berkata begitu tapi ia mencoba tenang dengan menjawab, "Gue mau pulang nunggu angkot dateng". "Oh kalo gitu bareng gue aja? Gaenak liat cewe sendiri di pinggir jalan". Demi apapun Zahra langsung senang,pasalnya akhirnya ia dapat pulang dengan selamat tanpa gangguan sopir angkot tadi,bahkan perasaan takutnya hilang begitu saja. Zahra langsung mengangguk dan menaiki motor sport hitam Reza.

Selama di perjalanan hanya suara dari knalpot motor dan angin yang cukup besar yang dapat terdengar,karena jalanan disini memang sepi. Wajar saja kan jika Zahra tadi ketakutan?

Setelah motor sport Reza berhenti tepat dirumah Zahra. Zahra langsung turun "Makasih banyak ya Reza,maaf ngerepotin dan hati-hati dijalan". Zahra mengucapkan terimakasih kepada Reza untuk kedua kalinya setelah kejadian bola di lapangan futsal tadi. Reza hanya mengangguk dan tersenyum. Senyum yang sangat manis dan tulus.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Sesampainya di rumah,Zahra langsung mandi dan makan setelah beres,dan sudah mempersiapkan perlengkapan alat tulis untuk mengerjakan PR untuk besok hari,bukan Zahra kalau tidak mengerjakan tugas dengan Sistem Kebut Semalam. Setelah menyelesaikan PR,ternyata tidak terasa jam sudah menunjukkan angka 9,pantas saja Zahra sudah menguap. Sebelum Zahra tidur,ia mengecek hp nya siapa tau ada yang penting,tidak termasuk chat-chat cowo modus yang biasanya membuat hp Zahra ramai.

"Besok ada tugas apa aja zah? "
Saat membuka aplikasi chat ternyata chat dari Reza yang berada paling atas,sejak kapan Reza mengetahui kontaknya. Mungkin dari grup kelas,pikir Zahra berusaha untuk tidak baper.

"Cuman tugas b. Indo aja yang tadi za"
Saat dilihat jam Reza mengirim pesan ternyata jam 8,yang berarti Zahra membalasnya sejam kemudian. Tanpa pikir panjang,Zahra memilih untuk menyimpan hp di sampingnya. Memang kebiasaan Zahra menyimpan hp disampingnya adalah kebiasaan yang buruk,tapi Zahra tidak pernah memperdulikannya.

Tapi jujur,Zahra sekarang sedang memikirkan bagaimana manisnya senyum seseorang yang tidak pernah ia liat sebelumnya. Hati Zahra pun menjadi aneh saat melihat Reza,apa mungkin? Tidak mungkin kan Zahra menyukai Reza karena melihat senyumnya. Tidak mungkin.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang