13

52 3 2
                                    

Karena besok libur jadi aku update lagii😊😊
Happy reading
Typo everywhere

***

Sudah satu minggu Zita menghindari Dev, saat Dev mengajaknya ngobrol dia akan menjawab seperlunya, ia juga lebih banyak menghabiskan waktu di kelas entah apa yang dia lakukan, yang jelas dia menghindar dari Dev.
Acara hindar menghindar ini otomatis membuat dia juga harus jauh dari sahabat-sahabatnya yang lain seperti  Ghani, Faiz, Alden, dan Arsen.

Disisi lain Maysha mulai gencar mendekati Dev, dia mulai berani mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan bahkan seluruh siswa Scarllet tahu jika gadis cantik putri konglomerat kaya itu menaruh hati pada Devian, tak jarang banyak siswi yang menjadi korban Maysha saat siswi tersebut mendekati Devian dengan memberikan hadiah-hadiah kecil pada pemuda tampan itu.

Hubungan Maysha dan Zita pun tidak seperti yang diharapkan, Maysha lebih sering terlihat dengan duo centil Scarllet, Zita sendiri lebih sering sendiri atau bersama Tasya dan Fero. Hanya kedua orang itu yang tahu duduk permasalahannya, Zita memutuskan untuk bercerita pada Fero karena memang ia merasa membutuhkan tempat berbagi sedangkan Tasya, gadis itu memaksa mengetahui apa yang terjadi saat mulai mencium hal aneh.

Gadis bar-bar itu selalu berada disamping Zita, Dia satu-satunya teman dekat Zita saat ini, entah bagaimana awal kedekatan mereka yang jelas Zita merasa punya saudara baru sekarang.

Saat Devian berusaha mendekat, Tasya jugalah yang membantu Zita untuk menghindar dan menguatkan Zita, pernah suatu ketika Tasya memaksa untuk membeberkan semuanya, ia muak dengan segala tingkah Maysha dan dia tidak tega melihat betapa tersiksanya Zita dan juga Devian dalam keadaan ini, namun lagi-lagi Zita melarangnya untuk melakukan itu.

Saat ini adalah jam istirahat dan Tasya Menyeret Zita secara paksa ke kantin untuk makan, karena menurut gadis itu Zita terlihat lebih kurus dari biasanya,
"Ta lo cari tempat duduk, biar gue yang pesen makan" perintah Tasyaa, tanpa banyak bicara Zita duduk di kursi pojok kantin yang menghadap ke lapangan , Zita menjatuhkan pandangannya pada lapangan tersebut merenungi semua keputusannya, apakah ia sudah melakukan hal yang benar ataukah ia hanya memperunit masalah yg ada, seperti yang dikatakan Tasya.

Setelah lama larut dalam lamunannya ia merasa ada seseorang yang duduk dihadapannya,
"Lo pesenin gue apa Sya?" Zita bertanya tanpa mengalihkan tatapannya dari lapangan, hingga beberapa saat tak ada jawaban dari Tasya membuatnya menoleh

Deg

"Hai" sapa orang yang ada di depan Zita yang tak lain adalah Devian.

"Ha-ai" Jawab Zita gugup setengah mati, bagaimana Dev bisa ada disini?

'Tentu saja bisa, ini kantin sekolah tempat umum bodohh!' Batin Zita.

Heningg...

Zita bingung apa yang harus dia lakukan dan apa yang harus dia katakan, tiba-tiba sebuah tangan mendarat di keningnya
"Lo sakit Ta?" Tanya Devian.

Dengan cepat Zita menggeleng dan menyingkirkan tangan Devian dari keningnya, saat Dev akan membuka mulut untuk berbicara, Tasya datang dengan satu nampan penuh yang berisi dua mangkuk bakso, dua gelas jeruk hangat, dan sepiring gorengan.
"Lo disini Dev" ucap Tasya yang hanya ditanggapi senyum tipis Dev

"Ini makanan lo Ta, gue pesenin bakso biar perut lo anget ni juga jeruk angetnya" Tasya meletakkan makanan Zita di meja kemudian duduk di samping Zita,
"Thanks Sya" ucap Zita.

"Lo gak pesen makan Dev?" Tanya Tasya yang sudah mulai memasukkan bakso kedalam mulutnya, karena tak juga mendapat jawaban ia mendongak untuk melihat Devian, pria tampan itu malah sibuk menatap Zita yang sedang menunduk sambil mengaduk-aduk baksonya.

Beautifull heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang