CRUSH 07

374 84 29
                                    

¤¤¤

Setelah sesi baper-baperan serta teriakan yang terjadi di kantin kemarin, membuat mereka berempat terkenal secara tiba-tiba, bukan terkenal karena prestasi atau apa, tapi mereka terkenal sebagai perusuh kantin yang bisanya cuma teriak-teriak dan ganggu orang makan di kantin.

Mendengar julukan dari siswa-siswi lainnya, tidak membuat mereka malu malahan mereka terlihat santai-santai saja diberi julukan seperti itu.

Terlihat Iin yang sedang berjalan membawa tumpukan buku Matematika yang dikumpul kemarin dengan langkah tergopoh-gopoh dan terkesan ribet. Karena badan Iin yang pendek membuat dirinya susah melihat jalan karena terlindungi tumpukan buku yang ia bawa.

"Gue berharap ada cogan yang gak sengaja nabrak gue, terus nolongin gue bawa buku ini ke kelas." Harap Iin yang berpikir ketinggian, emang ini scene romantis apa.

Iin terus melangkahkan kakinya menuju kelasnya, harapan Iin sudah pasti tak terkabul, karena Iin sudah membagikan buku tersebut kepada teman kelasnya. Setelah membagikan buku, Iin menuju tempat dimana Alia, Tiara, dan Nisa duduk.

"Gimana In? Berat?" Ucap Alia bercanda saat Iin duduk didekatnya.

"Gak, ringan, kayak kapas!!" Iin merebut kipas ditangan Tiara dan mengipas dirinya yang kelelahan.

"Nih, minum, lo pasti capek." Nisa memberikan Air mineral kemasan ke Iin yang langsung diteguk oleh Iin.

Saat asik-asiknya bercanda dan bercerita, terdengar suara dari speaker sekolah yah semacam pengumuman atau pemberitahuan.

Speaker :

Tes.. Tes.... Diinformasikan kepada semua anggota Paskibra sekolah, baik yang senior maupun junior, diharapkan kumpul di Secret Room sekarang. Terima kasih.

"Wah suara Kak Selo tuh Al." Kode Tiara kepada Alia.

"Iya tau." Alia masih diam tak beranjak dari tempatnya duduk.

"Tunggu apa lagi? Lo disuruh ngumpul tuh!!" Ucap Nisa sambil mendorong bahu Alia agar keluar.

"Iya, bentar napa." Alia menyimpan ponselnya di saku roknya yang sedari tadi ia pakai, dan beranjak keluar menuju Secret Room anak paskib.

"Oh iya Al, jangan lupa salamin ke Idham yah!!" Teriak Iin yang mendapat pelototan tajam dari teman teman sekelasnya, pasalnya suara Iin sangat keras mengganggu ketenangan kelas.

"Kalau ingat!!" Balas Alia tanpa berbalik. Sementara Iin hanya mencibirkan bibirnya kesal, Tiara dan Nisa hanya cekikikan meliat tingkah Iin yang blak-blakan.

"Lo kan bisa sendiri In, tetangga kelas juga." Ucap Nisa menggoda Iin.

"Malu lah gue." Iin masih sibuk mengipasi dirinya yang berkeringat.

Nisa yang ingin membalas perkataan Iin terpaksa tidak jadi karena suara Tiara yang mendahuluinya berbicara.

"Iyain aja deh." Tiara menjawab dengan singkat, tak mau memperpanjang omongan, karena sudah tentu Iin tak mau kalah, dan Nisa juga tidak mau kalah, jadi mau tidak mau, Tiara yang harus menghentikan terlebih dahulu percakapan mereka sebelum debat panas dimulai.

Sementara Iin dan Nisa memutar bola matanya.

Disisi lain, Alia yang berjalan menuju Secret Room melihat Idham yang beberapa langkah didepannya, karena mengingat pesan Iin, Alia mempercepat langkahnya agar bisa sejajar dengan langkah Idham. Kebetulan yang tidak disengaja

"Woi Idham!!" Tepuk Alia pada bahu Idham yang membuat Idham kaget karena kedatangan tiba-tiba Alia.

"Yaampun, lo ngagetin tau gak!!" Ucapan Idham membuat Alia mengangkat tangannya berbentuk peace.

CRUSH (NEW VERSION)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang