By: Rizkinabilafitri
Sinar purnama terpancar di keheningan malam yang sunyi di hutan tersebut. Terdengar sayup-sayup binatang di sekitar. Dingin angin malam menembus tulang hingga menusuk jantung. Dua bayangan hitam terlihat di bawah sinar bulan. Bayangan itu berasal dari dua orang bertopeng yang sedang bercakap-cakap. Binatang nocturnal terlihat sedang berkeliaran tanpa mengusik mereka berdua.
"Kapan?" tanya salah satu orang.
"Besok," jawab orang yang satunya lagi. Setelah itu mereka berdua beranjak pergi dari hutan menuju ke tempat persembunyian mereka dimana tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya.
....
Desiran ombak di pantai menambah suasana indah bagi Reta, Vian, dan Ken. Mereka asik menikmati pantai yang mereka kunjungi sekarang.
"Apa kau mau mengantarku ke toilet?" tanya Vian kepada Ken untuk mengantarnya ke toilet.
"Boleh." Mereka berdua segera pergi ke toilet. Ken menunggu Vian di luar toilet sembari melihat sekitar, sekilas Ken melihat seseorang di bawah pohon besar di dekat toilet tersebut.
"Aku sudah selesai, ayo kita kembali," ajak Vian setelah selesai. Tetapi Ken tidak menanggapi.
"Ken! Kau dengar aku?!" Vian meninggikan suaranya.
Ken sedikit terkejut."A... apa kau bilang tadi?" tanya Ken untuk mendengarnya lebih jelas.
"Sudahlah lupakan saja. Ayo kita kembali." Mereka kembali ke tepi pantai dan menemui Reta yang tengah duduk di sebuah batu karang sambil memainkan kakinya di air.
Setelah mengetahui bahwa Ken dan Vian mendekat, Reta menengok ke arah mereka dengan wajah kesal. Dia kesal karena Ken dan Vian telah meninggalkannya sendirian dan tidak bilang kalau ingin pergi. Ken dan Vian terkejut saat melihat Reta sudah mulai marah dan menghentikan langkah mereka untuk mendekati Reta.
Reta berdiri dan berjalan mendekati Ken dan Vian, tetapi langkahnya terhenti karena mendengar suara seseorang berteriak meminta tolong.
"Ada orang berteriak! Ayo kita kesana!" Reta segera berlari lalu menarik tangan ken dan Vian menuju suara orang itu berasal.
Setelah sampai, terlihat banyak orang berkumpul membentuk lingkaran mengelilingi sesuatu. Mereka bertiga menyelinap masuk di antara orang-orang yang berkerubung.
Reta menutup matanya setelah melihat apa yang ada di depan matanya. Sementara Ken dan Vian masih melebarkan matanya karena terkejut. Terlihat mayat seseorang dalam keadaan isi perut yang sudah hilang dan leher yang patah yang tergeletak di belakang pohon tua yang sangat besar di dekat toilet yang tadi dipakai oleh Vian.
Ken menemukan sebuah liontin bertuliskan 'Grace' di dekat mayat tersebut. Dia merasa ada yang janggal. Setelah itu dia mengajak Vian dan Reta untuk bicara.
"Ada apa?" tanya Reta kepada Ken.
"Aku merasa ada yang janggal dari kejadian ini," jelas Ken membuat rasa penasaran Reta dan Vian muncul.
"Janggal?" tanya Vian.
"Iya janggal. Waktu aku mengantar Vian ke toilet, aku melihat seseorang memakai jubah hitam dan memakai masker di bawah pohon tempat mayat itu ditemukan. Dan aku juga menemukan kalung ini di dekat mayat itu." Reta dan Vian mendengarkan penjelasan Ken dengan seksama.
"Jadi, maksudmu tersangkanya adalah orang bertopeng dan memiliki kalung ini?" tanya Reta memastikan.
"Benar, jadi sekarang kita cari tahu tentang si tersangka," jelas Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN ONESHOOT [EVENT I]
Short StoryIni adalah kumpulan oneshoot dari para member Young Wriders. Semua member membuat oneshoot dalam rangka event pertama yang diadakan Young Wriders. Dan hasilnya ada di buku ini. Semoga kalian suka dengan karya member kami^^ Salam hangat dari semua me...