One

2K 52 2
                                    


Bruk!!

Suara hempasan barang-barang yang dilempar asal dari sebuah kamar, membuat seluruh penghuni kamar lainnya penasaran dan ikut menonton kejadian itu. "bu...!! kenapa barang-barang saya dilempar keluar??" Tanya seorang gadis dari depan pintu yang terkejut melihat semua barang miliknya sudah ada diluar kamarnya.

"kamu sudah menunggak pembayaran kos selama tiga bulan, saya tidak bisa memaafkan kamu lagi... dan sekarang saya akan mengosongkan kamar ini. Kamu sudah sering saya kasih peringatan... dan seminggu yang lalu adalah peringatan terakhir." Jawab ibu-ibu yang memakai daster dengan roll rambut pink dikepalanya.

"tapi bu, saya belum dapat tempat tinggal baru, dan saya juga belum mendapat pekerjaan pengganti dari tempat saya kerja. Nanti kalau saya sudah punya uang pasti saya bayar..." gadis itu memohon dengan sangat, sambil mengatupkan kedua telapak tangannya berharap ibu kosnya berbaik hati untuk memberinya kesempatan lagi.

"saya sudah beri kamu banyak kesempatan, kamu tidak perlu membayar uang kos yang menunggak selama tiga bulan yang lalu anggap saja itu karena saya berbaik hati, tapi saya minta kamu pergi dari sini, saya sudah tidak bisa memberikan kamu kesempatan lagi."

Gadis itu menghembuskan nafas berat, sepertinya ia memang harus segera pergi dari sini.

Setelah menyerahkan kunci kamarnya, akhirnya ia pergi juga dengan membawa dua buah koper besar yang berisi pakaian miliknya dan beberapa benda-benda miliknya yang lain.


Asterella atau yang biasa disapa Rella gadis berambut sebahu dengan warna coklat, sepertinya malam ini ia akan tinggal diapartemen milik temannya untuk sementara waktu hingga ia mendapat kosan baru. Untung saja temannya ini sangat baik, ia dengan sukarela menyambut kedatangan Rella.

"maaf ya Nit.. aku nginep sementara di apartemen kamu kira-kira untuk satu minggu kedepan."

"iya, La... gak apa-apa kok, malahan aku seneng banget kamu ada disini. Jadi aku gak terlalu kesepian." Jawab Nita sambil membantu Rella menggerek kopernya.

"aku jadi gak enak nih sama kamu... privasi kamu jadi terganggu." Kata Rella lagi, karena bagaimanapun juga ia merasa merepotkan Nita.

"udah jangan dipikirin... kamu selalu begitu... anggap aja ini rumah sendiri ya."

"nah ini dia!!! Kamar kamu... maaf ruangannya kecil ya La... soalnya ini kamar khusus tamu..." lanjut Nita.

Sebenarnya kamar ini memang tergolong kecil sih, tapi tidak apa-apa masih beruntung ia dapat tumpangan istirahat untuk malam ini dan beberapa hari kedepan. Dibandingkan ia harus bermalam dijalanan.

"makasih Nit... ini lebih dari cukup.." balas Rella sambil tersenyum dan dibalas dengan senyuman Nita.


 ***

Pagi ini Rella sudah bersiap-siap dengan pakaian rapi, ia akan pergi mencari pekerjaan tetap untuknya. Karena selama ini ia bekerja sebagai juru masak disebuah toko kue, tetapi ia bekerja jika hanya ada pesanan untuk sebuah acara tertentu untuk membatu sang pemilik toko yang merangkap sebagai bibinya menyelesaikan pesanan kue yang jumlahnya sangat banyak.

Jika tidak ada pesanan kue maka ia menjadi pengangguran, dan sesekali ia menulis di sebuah aplikasi penulis muda. Dan karangannya sudah mencapai ribuan pembaca dan vote. Sebenarnya ia pernah dinasehati oleh bibinya untuk mencari hobby yang bisa menghasilkan uang. Tapi jiwa Rella sudah bersatu dengan hobby menulisnya, maka itu ia tak bisa menemukan hobby yang lain. Baginya ketika melihat pembaca puas dengan hasil karyanya, maka disitulah kebahagian hakiki yang dapat ia rasakan.

Choco ChipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang