CHAPTER 2 : Who are you - 2 ?

36 3 0
                                    

Somi POV

Bunga nan cantik itu bergoyang saat seekor kupu-kupu hinggap di kelopaknya. Berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain mencari keberadaan nektar. Saat dia berpindah menghinggapi bunga terakhir, bayangannya menghilang.

AHH.. andai saja keberadaanku tidak terhalang oleh sosok namja di sampingku, mungkin aku bisa mendongak ke luar dan melihatnya di balik kaca jendela.

"Aniyo, aku sedang memperhatikan kupu-kupu di luar sana"

Jelasku saat laki-laki itu melirik ke arahku. Mencoba menangkap apa yang sedang kulakukan.

Karena kejadian bodoh di waktu itu, saat dia menangkapku tengah memperhatikannya, tak akan lagi pernah terulang.

Suasana ruang kelas ini cukup sepi, karena saat ini adalah jam istirahat dan tak ada satupun murid lain yang mengajakku pergi ke kantin, akupun memutuskan untuk berdiam diri di kelas.

Berharap memperoleh ketenangan, yang ku dapat justru suasana yang tegang. Pasalnya laki-laki yang sempat membuat jantungku berhenti kala itu, duduk terpaku dan tidak beranjak dari tempatnya. Alhasil suasanapun menjadi sangat canggung. Dia asyik dengan buku bacaannya, sedangkan aku asyik dengan mataku yang mencoba menangkap gambaran di seluruh ruang kelas dan di luar sana, di balik kaca jendela.

Di tengah aktifitasku itu seketika aku teringat akan titah guru yang mengharuskan murid dengan teman satu bangkunya bekerja sama untuk sebuah tugas sekolah. Dimana kita diharuskan mereview sebuah buku sastra apapun genrenya sebagai tugas kelas bahasa. Dan hal itupun menjadi kesialan bagiku karena harus satu kelompok dengannya.

"Chogiyo", tanyaku memecah keheningan.

Dia hanya sekali melirik tanpa bersuara. Kemudian kembali lagi pada objek bacaannya.

"Jadi kapan kita bisa memulai mengerjakan tugasnya?", tanyaku melanjutkannya.

Lalu dia menyobek selembar kertas dari salah satu note yang ada di dekatnya. Dan menuliskan sesuatu disana.

"Datang ke rumahku hari minggu ini, aku tidak ada waktu untuk keluar rumah", Ucapnya sembari menyodorkan secarik kertas yang ternyata tertuliskan alamat rumahnya.

Jawabannya lebih terdengar seperti sebuah perintah. Sudah tak heran lagi dengan sikapnya yang seperti itu. Selain sikapnya yang dingin dan cuek, dia juga sangat angkuh. Dia jarang memperhatikan saat guru tengah mengajar, namun sangat mengejutkan bahwa dia terbilang murid yang pintar. Sepanjang pelajaran yang dia lakukan jutru membaca buku yang bukan buku pelajaran, bahkan dia juga sering kali tertidur ditengah-tengah waktu belajar.

Laki-laki itu sangat menyebalkan. Dengan sikapnya yang seperti itu seharusnya dia dihindari orang-orang dan tak punya teman. Namun siapa sangka, banyak murid perempuan yang tergila-gila dengan parasnya, dan siapapun ingin menjadi temannya. Mereka semua benar-benar telah kehilangan akal. Hanya karena ketampanan bisa meluluhkan segalanya.

*****

Langkahku menelusuri jalan mencoba menemukan alamat yang tertera di secarik kertas yang tengah kupegang ini. Sengaja aku meminta supirku untuk tidak mengantarku. Aku ingin pergi sendiri dan sekalian berjalan-jalan menikmati angin musim semi. Meskipun aku baru saja pindah lagi ke Korea, setidaknya aku pernah tinggal di sini dan sudah menguasai bahasanya, jadi jika di rasa kesulitan menemukan jalan aku bisa bertanya.

Kurang lebih 50 meter dari halte bus tempatku berhenti, di sebuah pertigaan jalan aku mengalami sedikit kesulitan menentukan jalan mana yang harus kulewati. Kuperhatikan disekitar situ tidak ada orang berlalu-lalang. Hal tersebut akhirnya membuatku menghentikan langkahku, dan akupun diam dalam kebimbangan.

STUCK ON YOU [[TAEKOOK]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang