TWO

8.1K 442 17
                                    

Hinata pun bersyukur keadaan pasiennya membaik setelah melewati operasi. Hinata pun membuka baju hijaunya, dan segera keluar dari ruang operasi. Hinata pun melihat sahabatnya Sakura sedang menjelaskan keadaan pasienya kepada keluarga pasien.

Sakura pun langsung melihat kearah Hinata dan tersenyum.

"Haah~ aku lega akhirnya keadaanya membaik. Aku sempat ragu dengan keadaan Mizu tapi syukurlah, keadaanya malah jauh dari prediksiku," ucap Sakura sambil tersenyum dan meregangkan badanya.

"Sakura, prediksi dokter tentu saja bisa meleset bukan. Tuhanlah yang menentukan, kau sudah bekerja keras Sakura," ucap Hinata sambil tersenyum.

"Ya, kau benar Hinata. Berkat kau juga operasi ini berjalan dengan lancar. Ah akhirnya aku bisa berkencan juga dengan si baka itu" ucap Sakura sambil tersenyum senang.

Hinata pun hanya terkikik kecil. Hinata tau yang di panggil 'baka' itu adalah Uzumaki Naruto anak tunggal Uzumaki Group tunanagan dari Haruno Sakura. Sakura merupakan salah satu dokter bedah hebat yang dimiliki oleh RS. Medical Tokyo.

"Ya, selamat untuk kencanya nanti," ucap Hinata

"Kau kapan mempunyai teman kencan eh Hinata," ucap Sakura menggoda.

"Ah, aku dengar temannya Naruto pun juga lagi mencari calon istri loh. Bagaimana kalau aku kenalkan kau dengan teman Naruto?" tanya Sakura sambil menaik turunkan alisnya.

Wajah Hinata pun memerah dan Hinata pun mengibas-ngibaskan tangannya, "Tidak usah Sakura"

"Hei, tidak perlu malu. Nanti biar aku kenalkan," goda Sakura.

"A-ah, kau seperti Kak Neji saja," ucap Hinata cemberut.

"Hahaha, Neji tau kalau adiknya ini butuh pendamping. Apa kau mau dilangkahi duluan oleh Hanabi heh," ucap Sakura skartis.

"Haah, untuk sekarang aku belum memikirkan itu Sakura," ucap Hinata lesu.

"Kau cantik Hinata, siapa yang tidak tergila-gila olehmu. Kaunya saja yang terlalu cuek terus"

Hinata pun hanya menyatukan alisnya, Hinata pun jadi teringat kejadian tadi.

Pemuda itu

Pemuda tampan yang mempesona, yang mempunyai mata hitam pekat.

Harum tubuhnya yang menenangkan

Rahang yang tegas semakin menambah kadar ketampanannya.

Hianata pun mengenyahkan gambaran pemuda itu. Sakura yang melihat Hinata geleng-geleng kepala pun bingung.

"Kau kenapa Hinata?"

"A-ah, aku tidak apa-apa. Ah Sakura aku harus segera pergi, masih ada beberapa urusan. Kalau ada apa-apa soal Mizu kau langsung hubungi aku ya bagaimanapun juga aku dokter yang merawatnya," ucap Hinata

"Ya, kau tidak perlu mencemaskan itu"

"Baiklah, Jaa Sakura"

Hinata pun segera pergi dari hadapan Sakura.

.

Bip bip bip

.

Sakura pun mengangkat ponselnya.

"Halo"

"...."

Sakura pun tersenyum senang sambil berlalu pergi untuk mengambil barang-barangnya.

"Baiklah, tunggu aku Naruto"

.

.

.

Doctor? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang