FIVE

4.2K 308 9
                                    

"HEI KAU! KAU MAU BAWA PUTRIKU KEMANA?!" teriak Hiashi, Hiashi pun langsung menghampiri Hinata yang akan dibawa oleh pemuda antah-berantah.

Hiashi pun geram, melihat tangan putrinya berada di genggaman tangan laki-laki lain.

'Cih, berani sekali pemuda ini memegang tangan Putriku! Belum tahu saja dia bagaimana rasanya katana leluhur Hyuuga yang akan menancap di lehernya' batin Hiashi geram

"Hei kau! Lepaskan tanganmu dari tangan putriku," ucap Hiashi

"Ayah!" pekik Hinata.

Aduh, kenapa ayah dan kakaknya seolah-olah amnesia dengan desakan mereka kepada Hinata untuk segera membawa calon suami kehadapan batang hidung mereka!

"Hinata, ayo cepat kesamping ayah! Ayah gak mau kamu di culik sama pemuda bermuka mesum ini," ucap Hiashi sambil mengulurkan tangannya, supaya Hinata segera mendekat kearah Hiashi.

Hinata pun hanya menghela napasnya.

"Maaf, tuan Hiashi. Saya adalah Sasuke, saya janji akan membawa Putri tuan kembali dengan selamat," ucap Sasuke dengan tatapan meyakinkan.

"Ck, jangan percaya ayah! Ayah kan tahu dia berwajah tidak meyakinkan," kompor Neji

Sasuke pun langsung memelototi Neji, Neji yang mendapat pelototan dari Sasuke pun hanya tersenyum mengejek.

"Hinata, ayo cepat kesamping ayah!" ucap Hiashi.

"Ayah, ayolah aku sudah dewasa bukan anak kecil lagi," geram Hinata

"Hinata! Sejak kapan kau membantah ayah," ucap Hiashi dengan sedih.

Hinata pun hanya menghela napasnya, "Ayah, kan ayah sendiri yang waktu itu mendesakku. Kenapa sekarang ayah pura-pura lupa?" tanya Hinata kesal

Hiashi yang mendengar penuturan Putri tersayangnya pun langsung diam.

"Ehem, baiklah kau ku ijinkan untuk membawa putriku pergi," ucap Hiashi.

Sasuke pun tersenyum cerah

.

Hinata menampilkan raut lega

.

Neji pun menganga dengan tidak elitenya.

.

"Tapi, jangan sampai putriku kenapa-kenapa! Kalau putriku terluka sedikit saja, ku jamin kepalamu yang akan menjadi taruhannya," ucap Hiashi sambil berlalu pergi.

Neji yang melihat keputusan ayahnya pun hanya mendengus kesal, "Aku sudah tidak bisa mencegahmu bukan? Baiklah, hati-hati" ucap Neji sambil mengikuti Hiashi.

"Syukurlah," gumam Sasuke

Hinata pun memandang Sasuke, "Maafkan kelakuan ayah dan juga kakakku ya," ucap Hinata lirih.

.

Pluk

.
Sasuke pun menepuk Puncak kepala Hinata, "Tidak apa-apa. Ayo kita jadi kencan kan?"

Hinata dengan wajah yang memerah pun langsung menganggukan kepalanya semangat.

.

Sepanjang perjalanan menuju tempat yang tidak Hinata ketahui. Sasuke dan Hinata tidak henti-hentinya berbicara, entah membicarakan hal konyol ataupun lainnya. Mereka tertawa bersama, seumur-umur Sasuke tidak bisa tertawa dengan lepas dihadapan kaum hawa. Sasuke pun terpikir akan ucapan Mikoto yang akan menjodohkannya.

"Sasuke? Ada apa?" tanya Hinata sambil menyentuh tangan Sasuke.

Sasuke yang tersadar dari lamunannya pun langsung menatap wajah Hinata.

Doctor? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang