SIX

5.9K 327 10
                                    

Hiashi yang sedang berada di ruang kerjanya pun melihat ponselnya yang berbunyi. Dengan segera dia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo"

"Hm, Hiashi"

"Ada apa?"

"Kau tau bukan? Kita sudah sama-sama tua?"

Hiashi pun memutar matanya malas, "Khe, maaf saja , bukannya kau yang selalu menganggap dirimu sudah renta" ucap Hiashi sambil terkekeh

Orang disebrang sana pun langsung terkekeh kecil mendengar ucapan yang dilontarkan oleh rival bisnisnya,"Yah, terserah kau. Aku tidak mau berbasa-basi, perusahaan ku sama besarnya dengan perusahaanmu-"

"Kau bilang tidak ingin bertele-tele"

"Ck,baiklah. Aku ingin kita menjodohkan putra-putri kita"

Hiashi pun mengangkat alisnya,"Maaf bukannya aku menolak, tapi Hinata sudah memiliki pemuda yang dia sukai"

"Begitukah? Tapi apa salahnya kita coba menjodohkan mereka? Siapa tahu mereka cocok"

"Yah, baiklah aku akan bilang kepadanya. Tapi kalau dia menolak kau tidak bisa memaksaku," ucap Hiashi final

"Yah, baiklah. Nanti akan aku hubungi lagi kapan kita akan bertemu"

"Hm"

.

Pip

.

Hiashi pun menghela napasnya, dia sangat tahu dia sudah cukup tua. Dia hanya ingin melihat anak-anaknya untuk segera menikah. Kalo untuk si sulung, Neji sudah mempunyai calon hanya tinggal menunggu kapan diresmikannya saja. Nah kalo si tengah ini Hiashi sampai pusing memikirkannya.

Apakah Hiashi salah untuk menjodohkan Hinata dengan anak dari rival sejatinya?

Apakah Hiashi baru saja merusak kebahagiaan putri tercintanya?

.

.

.

"Maafkan aku Hinata, kalau kau menolak lamaranku tak apa," ucap Sasuke sambil tersenyum pedih. Sasuke pun membalikkan badannya pergi dari hadapannya.

Hinata pun hanya diam terpaku mengamati punggung Sasuke yang perlahan menghilang ditelan keramaian jalanan di distrik Tokyo. Hinata pun hanya bisa menangis, dia bingung ingin menyalahkan keadaan atau keluarganya. Hinata pun mengusap air matanya kasar. Mungkin ini yang terbaik, walaupun Hinata baru mengenal Sasuke, tapi di hati kecil Hinata Sasuke adalah pemuda yang baik. Sasuke adalah pemuda teristimewa yang berhasil merebut hati Hinata pada saat pertemuan pertama kali di koridor rumah sakit.

Hinata pun membalikkan badannya dan segera pergi dari situ.

Mungkin cinta pertama tidak selalu berakhir bahagia.

.

.

.

Sasuke pun masih terus berjalan tidak tentu arah. Dia pun berulang kali menghela napasnya. Kenapa Hinata menolaknya? Arhgg memikirkannya saja sudah membuat Sasuke pusing.

Apa Hinata tidak suka kepadanya?

Sasuke pun hanya bisa berdecih kesal. Terpaksa dia harus mau di jodohkan oleh pilihan ibunya. Sasuke pun menghubungi seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya. Ya walaupun dia tidak yakin Orang itu akan memberikan nasihat atau malah menertawakannya.

"Halo, dobe"

.

Biasanya liburan seperti hari ini selalu dimanfaatkan oleh Naruto untuk pergi kencan bersama tunangannya Sakura. Mumpung libur, biarlah Naruto bersenang-senang dengan tunangannya. Habisnya susah banget hanya untuk bertatap muka dengan kekasih hatinya.

Doctor? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang