WADAL bag 2

28 2 0
                                    

WADAL bag 2

inilah istana ratu buaya putih..,"jawab Rana setengah berbisik.
,"jangan jangan aku bermimpi,"Ara lalu mencubit lengannya sendiri
,"aduh!."dia terpekik kesakitan."ternyata Ara tidak bermimpi.Jadi semuanya
ini benar Rana!."
,"Ssst,diamlah!."sudah ada yang menyambut kita..,"bisik Rana.
Saat itu Ara melihat pintu putih terbuka,dua orang cewek berparas
cantik,berkulit putih..berpakaian ungu dan biru melangkah ke arah
mereka.Ara ingat sepertinya itu cewek yang menjemput suami mbak Mila.
Di hadapan Rana,cewek itu menganggukan kepala dengan khidmat
,"yang mulia,silahkan menunggu sebentar,gusti ratu akan segera manjing!."
Tak lama kemudian terdengar suara bebunyian mengalun di iringi oleh suara
gemericik Air.
Tirai ungu yang tergantung di belakang kursi besar membuka ke samping.Di
saat itulah tampak seorang cewek berpakaian cokelat.
,"yang mulia,di persilahkan masuk,"
Rana berdiri di ikuti Ara menaiki tangga lalu mengikuti cewek baju cokelat
melangkah melewati tirai yang terbuka.Begitu lewat,tirai itu pun menutup
kembali.
Di balik tirai ternyata ada satu ruangan besar yang luar biasa
bagusnya.Seluruh dinding di lukis dengan pemandangan sungai yang indah
termasuk tetumbuhan dan binatang binatangnya.Di salah satu sudut terletak
sebuah pembaringan dan di atas pembaringan ini bergolek seorang perempuan
muda berwajah sungguh rupawan.
Kulitnya kuning langsat.Dia memiliki rambut hitam berkilat.Sepasang matanya
bening tapi menyorotkan pandangan tajam.Perempuan ini mengenakan pakaian
ungu gelap yang tipis dan di atas kepalanya ada sebuah mahkota emas
bertaburan batu batu permata.Kedua lengannya di hias gelang bermotif buaya.
Yang menarik ialah sebuah permata berbentuk buaya sebesar ujung ibu jari
yang melekat di pertengahan keningnya seolah olah membenam dan jadi satu
dengan kulit dan daging keningnya.Ketika melihat Rana dan Ara masuk di
iringi cewek baju cokelat,perempuan di atas pembaringan bangkit dan duduk
bersandar pada sebuah bantal besar.
Cewek baju cokelat cepat menjura penuh hormat,setelah menghormat cewek ini
tinggalkan ruangan.Kini tinggal Rana,Ara dan perempuan di atas pembaringan
tempat itu.
.,"yang mulia,ada perlu apa hingga yang mulia sudi singgah di istana
hamba?."tanyanya sambil melirik Ara.
,"pertama aku ucapkan terima kasih atas penyambutanmu..maksud kedatanganku
di sini,meminta agar gusti ratu bisa membebaskan jiwa gadis bernama
Mila,karena gusti ratu sudah mendapatkan tumbal pengganti,"pinta Rana.
,"kau mau mengaturku yang mulia,jika aku menurutimu apa imbalan yang ku
dapat?."tanya Ratu Buaya genit bikin Ara cembokur.
Rana tersenyum,dia memperlihatkan paku berwarna emas,entah emas beneran
atau imitasi..Ara tak tahu!."
perempuan itu sekejap terlihat takut tapi kemudian tersenyum manis.
,"kau pikir mudah menancapkan paku itu tepat di titik kepalaku yang mulia,"
Kini giliran Rana tersenyum,,dan ada suara desiran angin bersama jeritan
sang ratu.
Dia mengangkat tangannya tinggi tinggi ke atas.Sesaat kemudian tampak ada
asap keluar dari tubuhnya.Pakaian ungu tipis yang membungkus auratnya
perlahan lahan sirna bersamaan tubuhnya juga mulai sirna.
Di sisi lain Ara hampir keluarkan seruan tertahan kalau saja tidak cepat
menutup mulutnya.Bagaimana tidak!."sosok tubuh ratu yang di lihatnya kini
telah berubah menjadi seekor buaya putih dan perlahan lahan meluncur turun
ke bawah lalu melata di atas permadani ruangan.
buaya putih itu memandang ke arah Ara dan Rana.
,"aku akan menawarkan satu lagi tawaran buat gusti ratu,bebaskan mila..aku
bebaskan ratu!."
buaya putih itu menggeram,pastinya Setuju karena Misterius boy tersenyum
manis sekali nggak pakai tambah gula.
Angin berdesir kembali bersamaan sang ratu kembali ke ujud semula.
,"yang mulia..pergilah,aku sudah menyuruh nila biru mengantarkan jiwanya,"
Rana tersenyum,dia memegang tangan Ara lalu mengajaknya pergi.
,"rana..aku merasa heran?."
,"apa yang kau herankan ara?."
,"menurut cerita yang pernah ku baca,yang namanya kerajaan itu pasti ada
pasukannya,pasti ada prajurit pengawal,tapi aku tidak melihat seorang
lelaki pun di sini,"
,"ah..matamu kurang mengawasi,"jawab Rana
,"cobalah kau memandang berkeliling,lalu katakan apa yang kau lihat..,"Rana
mengusap muka Ara tiga kali.
Ara memandang berkeliling dan heranlah first love Arya Karmapala.Di seputar
ruangan dia kini melihat puluhan prajurit gagah bersenjatakan pedang dan
tombak tegak dengan sikap mengawal.
,"apa yang kau lihat Ara?."tanya Rana.
,"aku melihat prajurit prajurit prajurit banyak sekali.mereka sangat
gagah,memegang tombak putih berkilat,membekal pedang di pinggang masing
masing,tapi eh..kini mereka semua lenyap,menghilang kemana mereka?!."seru
Ara.
Rana menarik tangan Ara seraya menjawab,"itu salah satu keanehan dan
keajaiban di kerajaan bawah sungai ini,Ara.Akal manusia biasa tidak akan
bisa memecahkannya."
,"Ara..urusan kita sudah selesai,kita akan berenang ke atas,"ucap Rana
,"berenang ke atas tanpa peralatan renang,kau tidak sakit panas khan
rana,jangan menggigau?."
Rana tersenyum,Dia menekan punggung Ara sambil mendorong tubuh Ara masuk ke
air..Ara mencoba melawan tetap saja tubuhnya terdorong malah makin di lawan
tambah keras dorongannya.Tanpa Ara sadari akhirnya melangkah ke air.Ara
nyaris tak percaya kalau tidak mengalami sendiri bagaimana dirinya bisa
melangkah bahkan melayang di dalam air bahkan bernafas seolah olah dia
berada di udara terbuka saja!."
hanya pandangannya saja yang mula mula terasa agak berkabut dan matanya
sedikit perih.Namun beberapa saat kemudian dia mampu melihat seterang di
luar.
Hal ini tak lain karena totokan aneh yang di lakukan Rana pada bagian
puggungnya.
Ara hendak membuka mulut menanyakan sesuatu.Tapi sadar berada di dalam air
dan khawatir air masuk ke dalam mulutnya,maka Ara kancing mulutnya rapat
rapat.
Setelah melayang beberapa lama di dalam air,Ara dan Rana muncul di
permukaan sungai.Dalam keadaan badan dan pakaian basah kuyup bagi Ara
sedang Rana justru pakaiannya kering kering saja..ya kain ama penjahitnya
dari alam gaib..he..he.
Ara matanya terbelalak..Dia mengenali landscape sungai ini.
,"ara..batu hitam di sekolahmu hanya menjadi pintu masuk sedang pintu
keluarnya bisa dimana saja,"penjelasan Rana bikin Ara cuma bisa tersenyum
kecut.

Indigo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang