Setan Mirip Mantan Kekasih
Ucapan Ken terngiang di telinga Arya Karmapala
,"kak arya..tolong lupakan ara..kini aku kekasihmu..aku merasa kalau
cintamu pada ara semakin besar saat dia sudah tak ada di sampingmu,"
,"kau benar ken..aku kini sadar bahwa aku sangat mencintai ara..kepergian
ara seperti membawa separuh napasku,"gumam Arya.
Arya terus berjalan,berjalan tanpa tujuan yang pasti,hanya sekedar menuruti
roda motornya,hatinya galau,pikirannya kemana mana,ia tidak ingin di ganggu
siapapun walau itu kekasihnya sendiri.
,"Arya,anggap saja ini ujian buat kamu menuju dewasa,sabar..lebih baik
sekarang kamu tenangkan dulu hatimu nak..Ingat pesan ibu..ara hanya masa
lalumu sedang ken adalah masa depanmu,"ucap Ibunya bijaksana
yang di katakan ibunya sih benar,Arya mengakuinya.Tetapi ketika mendengar
ucapan tersebut dia ingin menjawab
,"tidak semudah itu melupakan ara..dia ada di setiap detak jantungku..dia
nyawa putramu bu,"
namun ia berusaha menahan diri hingga ucapan tersebut tidak pernah meluncur
dari bibirnya,kecuali hanya mengiyakan ucapan ibunya itu,sebelum akhirnya
ia pamit
,"buk,aku pamit dulu,doakan aku segera mendapatkan ketenangan jiwaku lagi
tanpa ara di sisiku,"ucap Arya pada Ibunya yang mengangguk pelan dengan
hati hancur berkeping karena anak sangat di cintainya mengalami seperti ini.
Malam sudah mulai mengepakkan sayapnya,tetapi Arya terus berjalan bersama
motornya dengan bensin yang masih tersisa,ya berjalan tanpa tujuan yang
pasti,kecuali hanya menuruti roda motornya kemana hendak membawa.Ia baru
sadar,perjalanannya sampai di mana sayup sayup terdengar gemuruh ombak di
kejauhan.Saat itulah ia berhenti dan merasa sangat lelah karena seharian
ini berputar putar.
Tetapi baru beberapa saat melepas lelah sambil bersandar pada sebuah pohon
asem yang tumbuh di tepi jalan,tiba tiba mata Arya menangkap sebuah
pemandangan yang membangkitkan keinginannya untuk makan.Ya agak jauh dari
tempatnya berada,terlihat sebuah warung makanan yang cukup ramai
pengunjungnya.
Saat dirinya mau beranjak dari tempatnya,mendadak seorang cewek cantik
berhenti tepat di depan motornya,sekuntum senyum terkembang di sudut bibir
cewek itu.Arya di buat terkesima untuk sesaat lamamya,matanya nyaris tak
berkedip menatap wajah cewek itu.Temaram cahaya sekeping rembulan cukup
membantu penglihatannya.
,"kak arya boleh saya minta tolong,"kata cewek itu kepada Arya tiba tiba
,"boleh,"jawab Arya spontan.
,"apa yang bisa saya bantu?."tanyanya kemudian
Cewek itu mengatakan kalau dirinya baru mengalami kecelakaan.Semula Arya
curiga,karena dirinya tak melihat ada tanda tanda kalau cewek itu benar
benar mengalami kecelakaan tapi seraut wajah itu membuatnya tidak bisa
berpikir jernih apalagi secara tiba tiba Arya melihat lengan kiri cewek itu
berdarah darah karenanya tanpa bertanya lebih jauh Aryapun langsung
menyuruh cewek itu duduk di boncengan motornya.
Cewek itu sudah berada dalam posisi membonceng Arya,sepeda motor itupun
sudah mulai melaju.Tetapi lagi lagi Arya merasakan keanehan.Warung makanan
yang tadi terlihat ramai sekali itu,tiba tiba hilang dari pandangan matanya
saat sepeda motor yang dikemudikannya melintas di depannya.Sekalipun
keanehan itu benar benar di rasakan,namun Arya tidak mempertanyakan hal itu
kepada cewek yang di boncengnya.
Nyaris tidak ada pembicaraan sepanjang perjalanan mengantarkan pulang cewek
yang telah membangkitkan kenangan indah masa lalunya..saat mereka bersepeda
bersama boncengan menuju bukit pasir di kota tempat tinggal mereka saat
baru jadian..kini entah keajaiban apa yang menghampiri Arya bisa membonceng
dia lagi tanpa kedua dayangnya yang rese benar..Ana sih masih bisa di ajak
berunding tapi kalau Lia udah mirip pimpinan jungta militer,apa apa harus
di selesaikan dengan senjata..Cuma kalau pimpinan militer pakai bom,bayonet
dan teman temannya kalau Lia senjatanya mulut bawelnya yang mirip harimau
betina lagi beranak.
Ya..cewek yang di bonceng Arya adalah Teratai tapi benarkah dia teratai?."
Kendaraan yang di kemudikan Arya melaju normal di jalanan beraspal yang
mulus,di sepanjang kiri dan kanan jalan berjajar lampu penerangan
jalan.Meski waktu belum terlalu larut malam,tetapi anehnya tidak banyak
kendaraan yang lalu lalang..Bukankah jalan menuju rumah Ara lumayan Ramai
karena walau bukan termasuk kota,Desa Ara yang juga desanya ada di pinggir
kota dan jalan hitamnya adalah jalan provinsi yang menghubungkan kota S(ibu
kota provinsi) dengan kota M(kota yang terkenal di seantero Indonesia).
Seolah Teratai tahu apa yang di pikirkan Arya.Tiba tiba saja,ia berkata,
,"jangan heran Kak,kalau baru jam segini jalanan sudah sepi dari lalu
lalang kendaraan,maklum..baru saja ada cewek mati bunuh diri menabrakkan
tubuhnya ke truknya,pada enggak berani keluar rumah,ya di jalan hitam ini,"
,"ya,aku tadi sempat berpikir begitu,"tukas Arya
,"lha maklum..waktu belum terlalu larut malam,namun jalanan sudah sepi dari
lalu lalang kendaraan,"lanjut Arya sambil terus memacu kendaraannya dengan
konsentrasi yang tetap terjaga.
Sudah hampir satu jam melaju di jalanan yang sepi,Arya heran mengapa
gerbang zebra menuju gang rumah Ara tidak terlihat..Apa dia salah
jalan..Sepertinya nggak!."
lagi lagi Arya di buat keheranan,karena Ara seperti mengerti apa yang
sedang ia pikirkan
,"aku tidak ke rumah orang tuaku tapi ke rumah paklikku,terus saja
kak,nanti setelah melihat perempatan baru belok kiri,"ujar Ara tiba tiba
,"baiklah,"kata Arya singkat.
Setelah 1 jam lebih melaju di jalanan akhirnya sampai juga di rumah paklik
Ara.Sebuah rumah berarsitektur joglo dengan halaman yang sangat
luas.Sejenak,Arya terpana menyaksikan keindahan rumah itu dengan taman
bunga di halaman rumah yang tertata dengan sangat apiknya.Arya sempat
berdecak menyaksikan keindahan yang nyalang di depan matanya itu.
,"ayolah kak,mari masuk dulu ke rumah,"ajak Ara membuyarkan lamunan Arya.Ia
merasa malu sendiri dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.Ia
merasa,betapa dirinya seperti seorang dungu yang hanya bisa terbengong
bengong atas apapun yang di lihatnya.Sekuntum senyum terkembang di sudut
bibir Ara,hingga membuat Arya merasa semakin salah tingkah saja.
Setelah menjagang sepeda motor,keduanya berjalan beriringan.Di sinilah Arya
baru tahu,kalau ternyata luka pada tangan kiri Ara sangat parah.Arya panik
bukan main,sekaligus merasa sangat menyesal mengapa tadi ia tidak
memperhatikan hal itu.Jangankan memperhatikan,melihat saja tidak
bisa.Karena cidera yang sangat serius itu,tangan Ara terlihat berdarah
darah bahkan darah itu masih deras mengucur,tetapi anehnya Ara sama sekali
tidak menghiraukan atau tampak kesakitan.
maaf kak,karena aku baju dan celana kakak sampai berlepotan darah
begini,"kata Ara tiba tiba,bersamaan dengan pandangan mata Arya yang baru
sadar kalau jaket bagian belakang dan celananya sebelah kiri berlepotan
darah.
,"tetapi kakak tidak usah khawatir,nanti biar saya ganti baju dan celana
kakak itu ,"lanjut Ara bersungguh sungguh.
,"oh,tidak usah.Nanti di cuci saja sudah bersih,"tukas Arya dengan setengah
gugup karena di serang rasa heran yang bertubi tubi,kini bukan hanya rasa
heran saja yang menjangkitinya tetapi juga suasana kebatinan yang mendadak
saja tercekam.Terlebih setelah melihat tangan kiri Ara,yang terlihat
terayun ayun hampir putus dengan kondisi berdarah darah.Padahal tadi ketika
Ara naik ke boncengannya,Arya tidak melihat sesuatu.
Arya mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres,yang telah terjadi pada
dirinya.Kewaspadaannya menggeliat,kesadarannya mulai timbul,bahwa dirinya
harus lebih hati hati lagi.Terbayang wajah orang tuanya terutama ibunya dan
Ara yang asli karena Arya yakin yang di depannya bukan Ara karena itu Arya
ingin segera pergi dari tempat itu.
,"saya mohon diri saja,"kata Arya kepada Ara dengan kalimat terpatah patah.
Mendengar ucapan Arya,sejurus tatapan mata Ara menyambar,Arya sempat
menggigil ketakutan,karena pancaran mata cewek itu begitu sangat
tajamnya.Seolah ada kekuatan magis di balik sorot matanya,yang berusaha
menekuk dirinya.Dan ketika Arya sudah hendak berbalik langkah,tiba tiba
saja dari dalam rumah paklik Ara muncul sepasang laki laki dan perempuan
separoh baya.
Dengan langkah tergopoh gopoh,mereka berusaha mencegah kepergian Arya
dengan mempersilahkan masuk ke rumahnya.
,"ayolah,masuk saja,nak arya,"kata lelaki itu,yang di perkirakan Arya
sebagai paklik Ara jadi jadian.
Arya tersentak. Kenapa dia tidak marah padanya bukankah ayah ibu Ara sampai
sekarang tidak mau menyapanya setelah jalinan cinta mereka runtuh.Sekujur
tubuh Arya pun mendadak bersimbah keringat.
Sebelum langkahnya sempat terayun berbalik,perempuan yang menyamar sebagai
bulik Ara itu mendadak sontak menggelandang Arya masuk ke dalam
rumahnya.Arya sama sekali tidak berkutik,hingga seperti seekor kerbau yang
di cocok hidungnya.
Ketiganya menggiring Arya ke sebuah ruangan yang sangat lapang,yang dinding
dindingnya terbuat dari kayu yang penuh ukir ukiran,yang lantainya terbuat
dari pualam.Baru kali ini seumur hidupnya Arya merasakan di sebuah rumah
yang mewah tapi terkesan sangat eksostis dan klasik.
,"terima kasih banyak saya ucapkan sama nak arya,yang sudah menolong
keponakan saya satu satunya,"ucap lelaki yang mengaku kepada Arya sebagai
paklik Ara itu.
,"sama sama,pak,"kata Arya sekenanya.
Kini ia sudah mengambil sebuah tempat duduk dan hanya di temani Paklik Ara
sementara,Ara bersama buliknya seperti tidak mengendahkannya.Keduanya terus
melangkah,hingga hilang dari pandangan Arya setelah masuk ke dalam sebuah
ruangan.
Baru beberapa menit duduk di sebuah kursi berukir,tiba tiba beberapa cewek
muda yang hampir semuanya berwajah cantik tanpa cela,membawa makanan dan
buah buahan untuk di suguhkan kepada Arya.
Bukan hanya itu saja,tidak berselang lama..Tiba tiba Ara muncul dari dalam
dengan membawa nampan berisi baju lengkap dengan celana panjang,untuk di
sodorkan kepada Arya.
,"ayolah kak arya,ganti pakaian dulu,setelah itu,kita makan makan
bersama,anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih keluarga saya,yang
telah berhutang pada kak arya,"kata Ara dengan sangat ramah dan bibir yang
selalu di hiasi senyum.
Tetapi tidak Arya dia menatap ketakutan Ara yang kini lengannya baik
saja..itu tidak mungkin terjadi pada makhluk yang namanya manusia
,"sudah..sudah,terima kasih banyak,"kata Arya berusaha menolak pemberian
itu dengan menekan rasa takutnya,ia seperti tersadar bahwa kini dalam
keadaan yang serba misterius karena itu dia tak sudi menikmati bermacam
menu makanan dan buah buahan yang tersaji di hadapannya itu.
Di luar dugaan,penolakan itu membuat para penghuni rumah Ara murka kepada
Arya.Arya di jadikan bulan bulanan,di antaranya di lempari makanan dan buah
buahan yang di suguhkan kepadanya...Peristiwa itu membuat tubuhnya seperti
terlempar dari suatu tempat membuatnya jatuh pingsan.
Angdes warna kuning itu melaju dalam pekatnya malam..Arya Karmapala
tergeletak di kursi Angdes berbantal jaket warna pink bertuliskan Teratai.
,"di mana aku,"ucap Arya lirih memandang di sekelilingnya,ternyata dia di
sebuah angdes dan pemilik seraut wajah cantik yang di rindukannya
memandangnya syahdu.
,"kau sudah siuman kak arya?."tanya cewek itu,Arya tidak menjawab..dia
memandang tajam wajah cewek itu,menelisik benar benar Ara atau
kembarannya.Saat sedang bingung,suara lelaki separuh baya yang di kenalnya
tertangkap di telinganya.
,"mas arya,kau di temukan sama orang orang pingsan di pinggir
pantai...katanya tempat itu tempat orang cari pesugihan,mungkin mas arya
mau di jadikan tumbal,"
Pak Wiryo,ini suara supir angdes langganannya.
,"saya nggak tahu,apa mas arya telepati sama mbak ara..jam sembilan,mbak
ara menemui saya dan mencarter angdes ini untuk menjemput mas arya,"
mendengar ucapan pak Wiryo,hati Arya senang bukan kepalang..Apa mungkin
masih ada ikatan hati di antara mereka hingga Ara bisa merasakan kalau dia
dalam bahaya.
Cowok manis ini senyum sendiri,kalau begini gagal maning gagal maning usaha
melupakan mantan kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Love Story
HorrorKisah roman cewek indigo dengan cowok alam gaib terhalang dimensi di hiasi kisah supranatural.