Kisah kita layaknya senja,
Yang sinarnya terang namun perlahan tenggelam.
Seperti embun,
Sejuk tetapi membutakan.Hadirmu telah menjadi keindahan tersendiri bagi diriku.
Sejenak melupakan bahwa ada hati yang pernah terluka begitu dalam.Namun, senja takkan bertahan lama.
Begitu pula dengan embun, yang hanya sekejap hadir lalu sirna dalam diam.
Begitupun dengan dirimu,
Yang kembali hilang dan menjadi sosok asing yang tak pernah aku kenal.Hingga jarak kembali menjadi alasan.
Entah kau yang berlari didepanku, atau kau yang berjalan mundur menghindar dibelakangku.Seperti kisah klasik.
Hanya saja tak ada simfoni merdu yang mengiringi.Hai, fatamorganaku.
Sang mata tajam yang indah.
Kuharap semesta menyampaikan salam rinduku pada dirimu.
Entah melalui angin yang berhembus pelan,
Atau dalam gurat pilu rinai hujan.Kuharap semesta juga memberitahu mu bahwa ada yang sempurna dalam diriku.
Apa ?
Kesepianku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kata
RandomGoresan tinta mengukir kata diatas lembaran. Mencipta sajak yang selalu mengintip di balik helaian. Saat suara tak lagi di dengarkan. Saat tangis tak lagi dihiraukan. Hanya aku dan sajak kata ku yang tau betapa hancurnya di dalam sini. Ku harap kamu...