Namamu kembali mengintip diantara celah rindu, Meraung pada hati agar kembali menoleh.
Kobar itu mungkin masih ada,
Juga pada rasa yang dulu pernah tertambat.Namun, kita bukan lagi satu.
Luka telah tertanam hingga mengaburkan rasa kasih juga sayang.
Waktu telah berputar, meninggalkan kita hingga hanya tersisa kenangan.Maaf aku lupa, bahwa nyaman bukanlah jaminan dirimu akan bertahan.
Bahwa rasa bukan hal utama yang kau prioritaskan.Aku lupa, bahwa pada akhirnya yang asing akan kembali menjadi asing.
Seperti kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kata
RandomGoresan tinta mengukir kata diatas lembaran. Mencipta sajak yang selalu mengintip di balik helaian. Saat suara tak lagi di dengarkan. Saat tangis tak lagi dihiraukan. Hanya aku dan sajak kata ku yang tau betapa hancurnya di dalam sini. Ku harap kamu...