Dirimu bagaikan sosok yang sempurna.
Sang pemilik mata tajam yang elok dipandang.
Sementara diriku hanyalah seorang penggemar,
Yang bersembunyi dibalik sunyi dan
Memperhatikan dalam diam.
Diriku terlalu takut akan sebuah penolakan.
Bahkan terlalu canggung meski hanya sekedar menyapa.
Kamu...
Si fatamorgana ku, yang namanya selalu terselip dihelai demi helai sajakku.
Dan aku...
Adalah sang bayangan yang mungkin tak pernah kau anggap ada.
Sang bayangan yang selalu diitertawakan oleh jarak dan waktu.
Ditemani harapan yang semu.
Bagaikan pungguk merindukan bulan.
ada, tapi layaknya kaca tebal yang buram.
Tak terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kata
De TodoGoresan tinta mengukir kata diatas lembaran. Mencipta sajak yang selalu mengintip di balik helaian. Saat suara tak lagi di dengarkan. Saat tangis tak lagi dihiraukan. Hanya aku dan sajak kata ku yang tau betapa hancurnya di dalam sini. Ku harap kamu...
