Dan petir itu menggelegar dengan hebatnya

21 0 0
                                    

Lelaki itu berjalan terus-menerus, menabrak tanpa menghiraukan yang lain.

"Banci! Keluar Lo sekarang juga!"teriaknya

Para siswa-siswi hanya bisa terdiam dan tertunduk melihat seorang lelaki jantan yang sedang memanas.

"Banci! Lo apain adzanda? Dimana Lo! Jangan sembunyi"

Mendengar namanya disebut, adzanda keluar dengan santainya, sambil bertanya

"Apa hak Lo buat nyebut nama gua? Dan apa hak Lo buat manggil Johan banci? Walaupun dia banci, dia nggak ngelakuin hal kaya yang udah Lo buat" cetus adzanda cool.

"Gua ga nyari Lo! Gua nyari banci yang udah nyakitin hati Lo. Gua ga peduli lo ga suka dengan cara gua. Yang gua peduli itu gua suka sama lo, dan gua Gamau ada laki-laki banci yang bikin pelangi gua murung. Gua harap lo bisa ngerti!"jawab alif ketus.

"Oh, Yaudah, gapunya urusan sama gua ya? Jangan sebut nama gua lagi Kalo gitu. Byeeeeee"ucap adzanda seraya pergi dengan santainya.

Alif hanya bisa tersenyum melihat gulali manisnya pergi dengan santainya. Hatinya mengira bahwa adzanda akan marah karena kata-katanya tadi. Tapi Alif lupa, adzanda adalah orang yang paling dingin dari es, tapi lebih manis daripada gulali.

Tanpa disadari bibir yang tadinya datar berubah menjadi lengkung. Ya. Dia tersenyum. Alif tersenyum. Hanya adzanda yang berhasil menghilangkan amarah dari hatinya Alif.  Terbayangkan di hatinya bagaimana adzanda datang untuk pertama kali dengan dua gulali yang berada di tangannya, dan memberikan sebuah gulali itu untuk diberikan kepada Alif karena dia sedang menangis setelah terjatuh ketika berlari pada saat sekolah dasar dulu.

Flashback oN.

"Kamu jangan sedih. Ini aku bawakan gulali. Ini bisa menghilangkan sakit. Apalagi jika aku yang bawakan." Ucap adzanda seraya tertawa.

Semenjak saat itu, Alif mencari tahu tentang gadis gulali lucu itu. Gadis yang membuatnya tersenyum di saat luka. Dia pikir akan menjadi sahabat sang gadis gulali itu.

Dia mencari dikelas manakah gadis itu berada. Dia bertanya dengan seluruh temannya. Tapi tidak ada yang tau. Alif hanya mempunyai satu harapan lagi, pergi ke tempat penjual gulali disekolahnya.

"Bang, perempuan yang sering beli gulali disini siapa ya bang? Masih kecil kaya saya bang. Tapi dia cewe. Abang tau ga?"'tanyanya nya.

"Wahhh, udah pasti banyak dek. Mana bisa abang ingat satu Persatu."

"Hmm, Kalo gitu makasih ya bang"

Alif pun beranjak dari tempat gulali tersebut dan pergi menuju lapangan sekolahnya. Dia berharap dia bisa melihat gadis lucu itu lagi. Dia melirik kesana dan kemari untuk mencari gadis gulali itu.

"Aku pulang yaaaaa, sampai ketemu lagiiii" teriak seseorang dari seberang tempat duduk Alif.

Alif menoleh, dia seperti mendengar suara gadis gulali itu.

"Tungguuuuuuu!!!!!" Teriak Alif kepada gadis itu.

Gadis itu berhenti melangkah, dilihatnya anak Laki-laki sedang mengejarnya.

"Jangan lari, nanti jatuh lagi, aku gapunya uang lagi buat beli gulali" cetus adzanda biasa saja

"Kamu masih inget aku? Kamu kelas berapa? Aku nyariin kamu Lho. Nama kamu siapa?" Ujar Alif seraya mengulurkan tangannya kepada gadis itu.

"Alexaaaa, aku buru-buru udah dijemput mama, dadahhhhhh" balas gadis itu seraya berlari.

"Sampai ketemu lagiii"balasnya Alif sambil tersenyum.

Terakhir Kalinya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang