Satu

29 4 0
                                    

Gadis itu berlari sekuat tenaga menuju kamar mandi yang letaknya di lantai satu rumahnya, terburu buru ? sudah pasti, karna apa? karena hari ini hari  pertama masuk sekolah, dan gadis itu bangun terlalu siang, penyebabnya itu lagi dan itu lagi, apalagi kalau bukan main game semalaman, benar benar gadis yang ceroboh.

Gadis itu sudah keluar dari kamar mandi sekitar 5 menit yang lalu, dia tipikal cewe yang tak terlalu hobby berlama lama di kamar mandi layaknya gadis pada umumnya yang banyak memakan waktu dikamar mandi hanya untuk berlulur atau berendam dan semacamnya, dia terlalu malas untuk melakukan perawatan yang berbau kecantikan, lihat saja dari penampilannya yang terkesan tomboy, dan paling anti make-up. Catat! Anti make-up.

Dengan gerak yang gesit kini ia sudah siap dengan rok abu abu-nya yang panjang selutut, kemeja putih yang lengannya ia tekuk, wajah yang tak ia poles dengan apapun tapi tidak mengurangi kadar kecantikannya, karna tanpa make-up pun ia sudah terlihat sangat cantik, mata cokelatnya yang sedikit lebar, rambut kecoklatannya pun ia cepol asal dan tak lupa mencangklong satu tas kesayangannya yang berwarna hitam hadiah dari sahabatnya yang ia dapat saat ulang tahunnya tahun kemarin. Tak lupa juga mengenakan converse hitam kesayangannya.

Gadis itu menuruni tangga dengan kilat dan menyuapi mulutnya dengan roti yang sudah tersedia di meja makan. Ia mengunyahnya dengan rakus dan berpamitan kepada papa tercintanya.

"Pah! Aku berangkat dulu ya, assalamualaikum" Ucapnya

"Eh rotinya habisin dulu kali, main pergi aja, jangan lupa sarapan kalo udah sampe sekolah! ati ati bawa mobilnya, waalaikumsalam"

Skip-


"Mampus gue telat anji** gimana nih" gerutunya di depan gerbang sekolah barunya itu.

Dengan cekatan ia nekat menaiki pagar, berhubung satpam yang berjaga asik bermimpi dengan indahnya jadilah ia sukses menaiki pagar tanpa sepengatauan siapapun, dan soal mobil? ia sudah menelfon orang suruhannya untuk membawanya pulang dan ia akan minta jemput supir saat nanti pulang sekolah.

'BUKK!'

'Prok prok prok !'

"Pendaratan yang sempurna!"
Jangan tanya lagi, gadis satu ini memang jagonya untuk panjat memanjat, jadi ia sudah fasih dalam hal ini, ia langkahkan kakinya menuju TU dan bertanya dimana kelasnya berada.

"Assalamualaikum pak, boleh saya masuk?" tanyanya dengan sopan

Pria paruh baya itu sedikit meneliti penampilan gadis dihadapannya itu dengan kerutan di dahinya. Atau biasa disebut dengan 'heran' , pria itu mempersilahkannya masuk dan bertanya pada gadis dihadapannya.

"Siapa nama kamu? biar saya cari tau di data siswa siswi baru"

Gadis itu tersenyum sambil menunjukkan deretan giginya yang putih dan rapih. "Nama saya Pevitta Alena Putri pak"

Pria itu mulai membolak balikkan map yang ia pegang dan mencari nama tersebut. Dan akhirnya ketemu.  "Kelas kamu di Lantai 2, X-MIPA 2"

Gadis itu kembali tersenyum dan mengucapkan terimakasih lalu pergi dari ruangan tersebut dan berlari untuk mencari keberadaannya kelasnya itu. Lama berkeliling dan Yap! akhirnya ketemu juga.

Dengan satu tarikan nafas ia melangkah dan mengetuk pintu kelasnya itu.
'Tok!Tok!Tok'

Guru pembimbing yang sedang mengajar terpaksa mengehentikan sebentar kegiatannya dan menoleh tepat pada sumber suara yang menurutnya mengganggu, astaga! anak siapa ini? Rambut cepol yang sedikit berantakan dan lepek akibat keringat, watados yang nyengir kuda, penampilan layak preman perempatan dan apalagi ini? terlambat 20 menit?! Dia pikir ini sekolah kakek buyutnya yang seenak batagor ia masuk sekolah dengan terlambat, benar benar preman perempatan nyasar sekolah ini.

ONLY YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang