Prolog

140 35 33
                                    

     Dalam sepotong sore di bawah gelitikan yang menyerbu, tawa tercipta di tengah gemuruh nada hujan yang sendu. Menunggu henti hujan, menghentikan dingin yang menyerbu dengan senyum hangatmu yang kunikmati adanya. Kau bercerita, seolah hanya kau dan aku yang akan tau apa maknanya. Kau menghadirkan kisah - kisah yang kau taruh harapan di setiap hujan datang, agar setelah hujan hilang, harapanmu datang dengan sebuah pelangi yang begitu indah..
Aku juga ingin seperti itu, menaruh harap pada hujan yang mencipta pelangi yang indah, seperti kini, aku menaruh harap setelah ketidakjelasan ini. Kau akan menceritakan kejelasan indah akan apa yang namanya cinta, dan kejelasan akan kata bahwa..

     "Cinta tak harus saling memiliki"

Sang Hujan Menanti PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang