"eh ngomong-ngomong kau ini kesambar petir lekas korsleting otakmu" tegur kawanku buyarkan lamunanku diwaktu tanganku pegang kemudi sepeda motor.
"ngomong apa? Gimana cocok?" tanyaku menutupi lamunan.
"sangat dengan bumbu sekali" jawabnya tegas.
"cocok apanya? Ndak usah mikir kemana-mana" tegasku.
"lha emang nyampai mana? Seberapa juga daya pikirku?" candanya yang kurang lucu juga.
"terserah kau lah, besok mau pagi apa sore?" tanyaku memastikan
"kan sudah tanggalkan seragam, ngapain pula sepagi mungkin?"
"okelah terserah, yang penting ngontak dulu"
Diantarkan aku sampai pagar depan rumah dan diapun bergegas pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Membidik Senja
SpirituellesSenja dalah anugerah dari waktu, melawan senja bukan berarti mengutuk waktu.