2

43 8 1
                                    

Sent.

"Akhirnyaa...." Aku berbicara pada diriku sendiri setelah mengirim e-mail kepada manajer BTS.

"Woah.. daebak. Aku tidak sabar bertemu dengan Suga oppa." Lanjutku sembari meletakkan laptop kembali pada tempatnya.[luar biasa]

ARMY. Ya, aku mengidolakan BTS. Teman-teman Korea ku belum mengetahui kalau aku ini Army, termasuk Hyejin. Mereka belum tahu hal itu karena aku sulit beradaptasi dengan orang-orang baru. Berbeda dengan Gita, dia sudah mengetahui saat pertama kali kita bertemu.

Pada saat itu, aku duduk sendiri di taman sekolahku yang berada di Jakarta. Suasana di taman itu sangat sepi, aku memasang headset dan memutar lagu secara acak pada album BTS.

Tiba-tiba seorang wanita menghampiriku dan merampas headset dari telingaku, lalu memasang di telinganya.

"Kamu suka BTS??"

"Wah kita sama-sama Army dong."

"Siapa biasmu?"

Dia memberiku banyak pertanyaan. Aku tidak tahu harus menjawab apa karena aku belum mengenalnya.

"Hei, kenapa kamu melamun?" Tanyanya sambil menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah ku.

"I-iya??"

"Ternyata dari tadi kamu tidak mendengarkan ku, aku bertanya apakah kamu suka BTS dan siapa biasmu?" Dia bertanya sekali lagi.

"Iya aku suka BTS, biasku Suga." Aku menjawab pertanyaannya.

"Aku menebak dengan benar kalau kamu Army. Perkenalkan aku Gita." Dia mengulurkan tangannya padaku.

"Hai Gita. Salam kenal, aku Mina." Kataku menyambut uluran tangannya.

Sejak saat itu dia menjadi sahabatku, kita sering fangirling bersama.

Aku tersenyum sendiri ketika mengingat pertama kali aku dan Gita bertemu. Suara notification dari handphone ku menggema di kamar. Aku segera mengambil handphone dan membalas pesan dari Hyejin.

Hyejin: Ya! Park Mina aku sudah di depan rumahmu, apa kau lupa jika hari ini kita akan pergi mencari keperluan acara musik itu?

Hyejin: apa kau tertidur?

Hyejin: cepat bukakan aku pintu..

Hyejin: Ya!! Aku sudah menunggumu sejak satu jam yang lalu.

Mina: iya akan ku bukakan.

Aku berlari keluar dari kamar menuju pintu rumahku.

Ceklek

"Park Mina!! kenapa kau lama sekali??" Cecar Hyejin.

"Mian.. mian.. jangan marah Hyejin."

"Kau tau aku sudah menunggumu sejak tadi." Hyejin cemberut sembari menghentakkan kakinya.

"Iya nanti ku traktir makan deh."  Kataku sambil tersenyum.

"Nah, begitu dong." Hyejin terkekeh lalu menarik tanganku.

"Kajja..kita pergi keluar." Lanjutnya. [ayo]

--

Setelah selesai mencari semua keperluan acara, aku dan Hyejin makan di restoran cepat saji terdekat.

"Gomawo Mina atas makanannya." [terima kasih]

Aku tidak tau mengapa mudah sekali berbaikan dengannya, cukup membelikannya makanan. Mudah sekali bukan hahaha. Dia memang manusia yang hobinya makan tapi tidak gendut.

"Hyejin, apakah kau tidak ingin berkunjung ke rumahku?" Aku membuka percakapan setelah Hyejin selesai makan.

"Tidak bisa Mina, aku ada urusan setelah ini."

"Yasudah, kalau begitu aku pulang dulu ya." Aku pamit untuk pulang ke rumah. Hari ini benar-benar melelahkan bagiku.

--
Ssak da bultaewora bow wow wow

Yongseohaejulge

Dentuman musik berhenti, lalu manajer Sejin masuk ke dalam practice room Bangtan Boys.

"Yeorobun, aku ingin memberi tahu kalian sesuatu." Manajer Sejin berdiri di hadapan anak Bangtan lalu melanjutkan kalimatnya.[semuanya]

"Kalian ada tambahan jadwal 3 bulan lagi. Aku memberitahu kalian sekarang agar kalian bisa bersiap-siap di tengah jadwal kalian yang padat."  Jelas Manajer Sejin.

"Acara apa itu?" Tanya Namjoon.

"Acara musik yang diselenggarakan Jeguk Highschool pada tanggal 7 Maret." Jawab Manajer Sejin.

"Tumben sekali. Aku jadi tidak sabar." Sahut Jimin.

"Pasti disana banyak wanita cantik!" Seru Jungkook yang sangat bersemangat.

"Kook, kenapa kau selalu saja menanyakan tentang wanita ketika menghadiri acara seperti ini." Kata Taehyung kepada Jungkook.

"Biar saja." Sahut Jungkook kepada Taehyung.

"Jungkook-ah, kau sudah mulai dewasa ya." Hoseok menepuk bahu Jungkook lalu tertawa.

Yoongi yang melihat kelakuan mereka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya berkata.

"Kenapa kalian berisik sekali sih."

"Dari pada kalian bertengkar, mari kita makan." Sahut Jin lalu mengambil ramen yang ada di meja.

"Sudah, sudah. Kenapa jadi bertengkar." Namjoon terkekeh melihat mereka.

"Yasudah, aku hanya menyampaikan informasi itu saja. Setelah ini, kalian istirahat. Ingat, besok kalian ada jadwal!" Manajer Sejin berkata sambil melangkahkan kakinya keluar dari practice room Bangtan.

"Siap, hyung."

--
Haiii guyssss ketemu lagii!!
Suabar ya genkkss karena ini ff gajelas. Oh ya aku mau bilang kalimat dicetak miring yang cerita tentang Gita itu flashback yaaa.

Ini ff alurnya rada aku panjangin sebelum ketemu Bangtan heheheh:))
Sampai ketemu chapter selanjutnya!

Maybe?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang