4

40 7 3
                                    

Pagi ini aku bangun lebih cepat. Aku segera beranjak dari tempat tidur dan mandi. Setelah bersiap-siap, aku mendengar ponselku berdering dan segera mengangkatnya.

"Yeoboseyo, Taemin-ssi"

"Apakah kau sudah bangun?"

"Aku bahkan sudah mandi."

"Baguslah kupikir aku akan menunggu lama."

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah menunggumu di depan pintu."

"Pintu rumahku?"

"Pintu kamar mandimu, ya pintu rumahmu lah. Pabo!" [bodoh]

"Ppali. Jangan membuatku menunggu lagi."

Taemin mematikan panggilannya secara sepihak. Aku mengambil tas sekolah dan langsung keluar dari kamar. Aku membuka pintu rumah dan menemukan Taemin yang sedang menunduk sembari memainkan ponselnya. Aku berjalan kearahnya, lalu ia menyadari keberadaanku.

"Ya! Kenapa kau lama sekali?" Taemin bertanya sambil berjalan mendahuluiku.

"Aku tidak memintamu menjemput."

"Hari ini aku ingin menjemputmu, kita naik bus saja ya."

"Terserah." Jawabku tanpa memerdulikan Taemin yang berjalan di depanku.

--
Setelah sampai di sekolah aku berjalan menuju backstage untuk bersiap-siap. BTS akan tiba dalam 30 menit. Semua anggota panitia sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Aku berlari menghampiri Jihoon yang sedang mengecek perlengkapan Bangtan.

"Apakah ada yang harus kubantu?"

"Tidak ada, kau fokus ke BTS saja." Jawabnya ramah.

"Arasseo. Kalau begitu aku akan standby."

Jihoon mengangguk lalu melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Aku melangkahkan kaki menuju lobby sekolah. Di sana banyak sekali fans BTS yang menunggu sambil membawa Army bomb mereka. Sebenarnya aku ingin sekali membawa Army bomb tetapi, aku harus profesional dengan pekerjaanku saat ini. Sambil menunggu BTS tiba, aku memasang headset dan memutar lagu Autumn Leaves.

--

Aku melepas headset lalu berjalan menuju tempat duduk dekat gerbang sekolah. Hampir saja aku berhasil duduk di bangku tiba-tiba terdengar suara teriakan Army.

BANGTAAAAAAAAANNN

Setelah teriakan itu, terlihat wanita-wanita itu berlari menuju gerbang sekolah. Aku berlari dengan kencang mendahului mereka. Tim keamanan yang sudah ditugaskan juga ikut berlari dan mengamankan situasi. Inilah saatnya pintu van itu terbuka. Teriakan Army bertambah keras ketika wajah tampan Kim Seokjin terlihat jelas. Member BTS menyapa Army. Aku ikut serta mengamankan BTS dan langsung membawanya ke ruang tunggu.

--
"Annyeonghaseyo. Park Mina imnida." Aku memperkenalkan diri dengan gugup.

"Wah, kau yang waktu itu mengirim e-mail ya?" Tanya Manajer Sejin kepadaku.

"Ne." Jawabku sembari tersenyum.

"Apakah kau sudah mengenal mereka?" Tanya Manajer Sejin lagi.

"Ne. Majja." Jawabku sambil mengangguk-angguk. [benar sekali]

Bagaimana aku tidak mengenal mereka. Aku ini Army. Sampai detik ini, aku menahan agar tidak berteriak. Setelah aku berbincang-bincang dengan Manajer Sejin, ia pamit pergi ke toilet. Aku duduk di sofa sambil memperhatikan member BTS yang sedang make up. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku.

"Annyeong!" Sapanya kepadaku lalu ikut duduk di sampingku.

"Oh.. J-hope oppa." Aku tersenyum kepadanya. Aku merasa akan pingsan detik ini juga. Bisakah kalian mencubitku? Aku tidak percaya ini nyata.

"Woah. Ternyata kau sudah mengenalku?" Tanyanya tidak percaya. Seharusnya aku yang saat ini tidak percaya bisa mengenal mereka.

"Tentu aku mengenalmu, apakah kau sudah selesai make up?"

"Sudah. Oh ya, kau dari tadi melihat ke arah suga. Kau menyukainya ya?" Hoseok tertawa.

"Ani. Tadi aku tidak sengaja melihat ke arahnya." Aku ingin berkata iya benar aku sungguh menyukainya. Tapi itu tidak bisa, kan? [Tidak]

Tiba-tiba terdengar suara dari walkie talkie yang kubawa. "BTS segera siap-siap di backstage. 10 menit lagi mereka tampil."

Aku lantas berdiri lalu melihat ke arah member BTS selain Hoseok oppa. Ternyata, mereka sudah selesai make up.

"BTS segera bersiap-siap di backstage." Ucapku bersemangat.

--
Setelah mengantar BTS ke belakang panggung, aku menghampiri Hyejin yang berada di depan panggung.

"Bagaimana perasaanmu?" Tanyaku kepada Hyejin yang dari tadi senyum-senyum sendiri.

"Bagaimana ya? Aku lebih dari senang. Kau tau tadi aku berpapasan dengan Taehyung!" Hyejin tertawa puas.

"Lalu kau tidak menyapanya?"

"Bagaimana mau menyapa, aku saja tidak kuat melihat wajah tampan nya." Jawab Hyejin dengan semangat.

"Ya kau benar juga. Acara akan dimulai ayo kita ke sana!" Mina menarik tangan Hyejin dan berjalan ke arah kumpulan panitia.

--

"KIM NAMJOON, KIM SEOKJIN, MIN YOONGI, JUNG HOSEOK, PARK JIMIN, KIM TAEHYUNG, JEON JUNGKOOK..BTS!" Aku menghabiskan seluruh tenagaku untuk meneriakkan fanchant tersebut.

"Woah, daebak Suga oppa sangat tampan" seruku tanpa memperdulikan yang lain.

Tanpa kusadari pria di samping ku melotot lalu berbisik."Jadi selama ini kau fans mereka?"

"Iya aku fans mereka." Aku menoleh dan melihat Jihoon yang berada di sampingku.

"Kupikir selama ini kau tidak tertarik pada boygroup." Aku hanya tertawa menanggapi perkataannya lalu melihat ke arah Hyejin yang sedang berteriak memanggil nama biasnya dengan semangat.

Tanpa disadari Mina dan seluruh penonton, Taehyung yang sedang tampil mencuri-curi pandang kepada Mina. Ia tersenyum tipis melihat Mina yang menyerukan fanchant BTS dengan berapi-api.

Kenapa dia begitu menarik?

--
Minal Aidzin Wal Faidzin🙏🏻🙏🏻
Sebelumnya maaf kalau update nya lama, karena juga masih amatiran wkwkwk. Aku juga mau minta maaf kalau misalnya arti bahasa korea nya ada yang salah, aku juga masih belajar bahasa korea dikit dikit.

Kalo bisa kalian comment dong apa yang kurang dari ff ini dan juga jangan lupa votee :))

Yang suabar menunggu chapter selanjutnya yaaa. Kkaep jjang!

Maybe?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang