007

1.1K 245 18
                                    

"kalian berdua memang tidak asik ! besok itu hari terakhir, Sue, Yer." Saeron tetap keukeuh membujuk 2 temannya untuk menemaninya ke acara music untuk menonton goodbye stage BTS besok malam. Sue menggeleng duluan. Disusul Yeri yang bilang kalau ia ada shift malam malam ini.

" no jaem." Cibir Saeron.

Yeri terkekeh sebelum mengacak rambut sahabatnya."hafalkan saja teori-teori di buku. Sebentar lagi ujian semester. Berhenti memenuhi kepalamu dengan lirik lagu oppa-oppa itu." ejeknya yang mana membuat Saeron semakin merajuk.

" setidaknya oppa-oppaku masih bisa di temui, tidak seperti Luke atau Michael-mu itu." balas Saeron.

"aku menikmati lagunya. Tidak perlu bertemu juga."

Sue tertawa. Ia malah melakukan tos bersama Yeri.

" ini diskriminasi pada minoritas." Saeron menyilangkan kedua tangannya sebal.

Yeri berpura-pura terkejut,"hei, otakmu berfungsi." Lalu Saeron segera meninggalkan mereka berdua yang puas tertawa bersama.

***

Sooyoung membantu Wendy merapikan rak berisi mie instan. Malam ini ia datang ke mini market karena bosan di rumah. ia terus berceloteh tentang semua revisi yang harus ia dapatkan setiap kali skripsinya diperiksa dosen pembimbingnya.

Wendy tertawa. Sebenarnya Wendy tinggal menunggu wisuda saja 2 bulan lagi. Ia sudah melewati fase itu lebih dulu daripada Sooyoung.

Yeri terus mendengar semua cerita Sooyoung dari balik meja kasir. Bahkan ketika Sooyoung memutuskan untuk mengepel lantai, ceritanya tak habis-habis. Selalu saja mengoceh dan mengeluh tentang skripsinya. Kadang-kadang Yeri tertawa. Wendy mendengarkan Sooyoung sambil membersihkan etalase mini market bagian dalam.

Yeri kadang suka berfikir bagaimana kalau dulu ayahnya tidak pernah menawarkannya untuk kerja sambilan ? semester 1 masa kuliah Yeri pasti monoton. Ia tidak pernah malu bekerja di mini market milik ayah Sue. Tanpa bekerja disini, ia tidak akan bertemu 3 kakak cantik yang memperlakukannya dengan sangat baik.

" Kak Irene katanya mengajukan pengunduran diri. Dia diterima di Resort Holiday yang terkenal itu sebagai Chef." Cerita Sooyoung sambil membersihkan sudut terakhir. Yeri menutup mulutnya tidak percaya."dia punya ijazah dari universitas terkenal. Bekerja disini itu membuang-buang bakatnya." Lanjutnya.

Wendy mengangguk, menyetujui.

" setelah wisuda, aku mungkin juga akan mengajukan pengunduran diri."

Yeri mencebikkan bibirnya," kalau begitu semester depan aku tidak akan bekerja lagi." Timpalnya.

Wendy dan Sooyoung tertawa mendengar adik kecil mereka mengancam." Bagus. Kau harus fokus pada IPK-mu semester depan." Ejek Wendy.

" jahat !" pekiknya kesal.

Pintu mini market terbuka. Perdebatan mereka berhenti seketika. Mereka bertiga segera membungkuk sopan,"selamat datang."

Berbeda dengan Sooyoung dan Wendy yang melanjutkan pekerjaannya. Yeri malah membulatkan matanya mendapati tatapan mata dari balik topi hitam yang dikenakan orang yang baru saja memasuki mini marketnya. Ini sudah 3 minggu setelah pertemuan terakhir mereka malam itu.

"mau membeli sesuatu atau tidak ?" tanya Yeri.

Wendy dan Sooyoung bertukar pandangan sebelum menoleh pada anggota termuda mereka. Seumur hidup mereka sebagai pegawai mini market ini, mereka tidak pernah menanyakan hal seperti itu pada pelanggan mereka.

" mau keluar sebentar ?" adalah jawaban dari si pelanggan.

Yeri menoleh untuk melihat ekspresi tidak percaya dari kedua rekan kerjanya. Ia tersenyum seakan-akan mengatakan kalau semua baik-baik saja sebelum bilang kalau dia mau keluar dulu dan berbicara dengan temannya.

Mereka duduk di bangku depan mini market.

" hai, long time no shi."

Yeri menoleh,terkekeh,"bahasa inggrismu buruk. Dan ya, long time no see."

Ada kecanggungan diantara mereka. Biasanya Taehyunglah yang akan membuka percakapan. Tapi pria itu malah duduk diam disana memandang jalan perumahan yang sepi.

"aku sudah mendengar beberapa lagumu. Aku suka. Fire, Not Today, Spring Day, Whale 52. kalian tidak seperti grup lain yang isi lagunya cinta melulu." Jelasnya dengan senyuman cerah di wajahnya.

Taehyung mengangguk." Terima kasih ?"

" ada apa dengan kalimat tanya itu ? aku benar-benar sedang memujimu." Kekehnya yang juga dibalas kekehan oleh Taehyung.

Senyum kotak pria itu membuat Yeri sadar betapa tampannya wajah Taehyung. Pantas saja Saeron cinta mati pada BTS. Kalau Saeron disuruh memilih 1 miliar atau melarikan diri bersama Taehyung, Yeri yakin menurut Saeron itu bukan pilihan karena Saeron tanpa berfikir akan memilih opsi ke-2.

"besok adalah goodbye stage-ku."

Muka Taehyung berubah murung. Tapi gadis itu tidak bisa mengalihkan wajah darinya.

Yeri mengangguk," sahabatku akan menontonmu besok."

" kau tidak ?"

Kali ini gadis itu menggeleng," Aku sedang banyak tugas."

"temanmu ?"

"ah, kalau dia mana peduli tugas kalau sudah menyangkut BTS."

Taehyung tertawa. Ia melirik Yeri yang tampak merapikan rambut yang keluar dari topi hitamnya.

Ia tidak tau mengapa ia selalu datang kesini pada malam hari. Ia tidak tau kenapa ia mau pergi sendiri tanpa member-membernya hanya untuk membeli beberapa kaleng minuman yang nantinya hanya mendekam di kulkas. Tapi bercerita bersama Yeri di mini market ini entah mengapa membuat Taehyung merasa lega. Entah bagaimana.

"aku akan tour dunia."

Yeri bertepuk tangan lalu bilang selamat,"berapa lama ?"

"beberapa bulan." Lalu pandangan pria itu mengikuti arah mobil yang baru saja melintas."kalau aku pulang nanti... apa kau masih disini ?" pandangan mata Taehyung akhirnya jatuh pada mata coklat Yeri.

Yeri terdiam.

"aku tidak tau."

Taehyung mengangguk,"kalau begitu...selamat tinggal ?"

Gadis disampingnya tersenyum samar.

"hmm. selamat tinggal, Kim Taehyung."

minimarket +kth.kyrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang