Sehun meneguk minuman kalengnya, entah sudah yang ke berapa kali. Hari ini adalah pemakaman Sunji. Ketimbang berlarut dalam tangis ia memilih menyendiri. Ada sebuah taman kecil di dekat rumah duka, Sehun memilih kesana dan duduk seorang diri.
Lebih baik ia pergi sebab keluarga Sunji selalu menyalahkan dirinya. Padahal ini bukanlah kesalahan Sehun. Mereka menuduh bahwa Sehun yang menghabisi putri mereka. Ditambah lagi, kenyataan bahwa Sunji mengandung, sulit di terima bagi kedua orang tuanya.
Mereka mengira kalau anak yang dikandung Sunji adalah anak Sehun dan karena ia tidak mau bertanggung jawab, ia membunuh Sunji. Tetapi, hipotesis keluarga Sunji tak berarti karena ternyata anak yang dikandung oleh putri mereka bukanlah anaknya. Tidak ada DNA Sehun. Jadi, Sehun tak bisa disalahkan dalam kasus ini.
Namun tetap saja Sehun merasa bersalah atas kematian ini. Ia tak tega melihat penderitaan keluarga Sunji. Bagaimanapun, putri mereka masih menyandang status sebagai kekasihnya. Secara tidak langsung, Lee Sunji adalah tanggung jawabnya.
Sehun tenggelam dalam lamunannya, sampai tidak menyadari seseorang duduk di sebelahnya. Taehyung yang juga datang ke pemakaman Sunji, tak sengaja menemukan Sehun duduk seorang di taman dekat rumah duka. Ia memutuskan untuk menyusul kawannya.
Kim Taehyung adalah sahabat baik Sehun dan juga mengenal baik Lee Sunji. Sebagai seseorang yang juga mengenal Sunji, kematian gadis itu juga ikut membuatnya sedih. Apa kabar Sehun yang adalah pacarnya?
Taehyung merupakan kolega keluarga Sehun sejak lama. Bahkan saat keduanya masih kecil, Taehyung dan Sehun selalu bermain bersama sehingga, waktu yang membuat mereka seperti saudara kandung. Merasa sahabatnya terpuruk, Taehyung menepuk pundak Sehun. Memberinya semangat.
"Sudahlah. Aku tahu ini berat bagimu, tapi Sunji sudah berada di tempat yang terbaik."
Sehun hanya terdiam, enggan berkata walaupun hanya sekata.
Telapak tangan Taehyung menuju kepala Sehun, hendak mengusapnya. Namun, dengan segera Sehun menghindar guna menghentikan kegiatan Taehyung.Taehyung menaikkan sudut bibirnya lalu pergi meninggalkan Sehun.
Sehun menyaksikan ketika perlahan peti Sunji terbakar seiring kenangan Sehun bersamanya. Semua ingatan tentang Sunji berputar layaknya sebuah film dokumenter. Ia masih mengingat ketika Sunji berjanji akan setia menunggunya hingga ia kembali dari Swiss. Namun, gadis itu tak menepati janjinya sendiri.
Keluarga dan teman-teman Sunji menangis histeris melihat abu Sunji. Ibu Sunji yang melihat Sehun, berlari ke arahnya dan memukuli dada Sehun.
"KAU PEMBUNUH!KAU PEMBUNUH KEJAM! KAU BILANG AKAN MENIKAHI ANAKKU, TAPI SEKARANG? KAU MALAH MEMBUNUHNYA!" Bentak ibu Sunji histeris.
Sehun hanya diam menerima semua pukulan ibu Sunji. Bahkan wanita paruh baya itu tak segan mengoyak kerah Sehun. Ayah Sunji berusaha menenangkan istrinya untuk berhenti memukuli Sehun dan mencoba untuk menerima kenyataan.
"Sayang, sudahlah. Ini bukan salahnya. Ia juga kehilangan." Seketika itu, ibu Sunji kehilangan kesadarannya karena terlalu histeris.
Upacara pemakaman telah usai. Para tamu pun sudah mulai pergi. Sehun demikian, hendak pulang sebab masih ada urusan. Tetapi ada mobil polisi yang sedang parkir di sebelah mobilnya. Pria berkulit tan berseragam polisi tengah duduk di bagian kap mobil itu. Menyadari kehadiran Sehun, polisi yang ternyata Kim Jongin itu menghampiri Sehun.
Bercakap sebentar lalu masuk ke mobil masing-masing dan pergi, mengabaikan seseorang yang mengamati gerak-gerik keduanya.
***
Sehun melangkahkan kedua kakinya menuju kamar. Lalu mendaratkan pantatnya ke kasur. Sebuah bingkai foto masih tertata rapi di nakas tempat tidurnya. Saat memandang foto itu, ia kembali ingat akan pernyataan Jongin mengenai misteri kematian Sunji tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Oh Sehun
Fanfiction"Luka yang dibuat olehnya tidak akan bisa sembuh semudah membalikkan telapak tangan. Kau yang harus membayar luka itu." - Oh Sehun. Ketika dendam merubah hati nurani Oh Sehun.