pinocchio 6

513 52 1
                                    

“kim kyungsoo!!! Hei, ponakan!” panggil kai dari kejauhan. Ia menghampiri kyungsoo dengan sepedanya. “Aku sudah membetulkan TVnya!”

Kyungsoo gembira bukan main. Ia bertanya bagaimana cara kai membetulkannya. Kai berkata ia hanya memukul TV itu dan berhasil. Kyungsoo tidak percaya tapi yang penting TV sudah menyala.

Kai menyuruh kyungsoo naik ke atas gerobak kayu yang terpasang di belakang sepedanya. Kyungsoo ragu kai sanggup mengayuh sepeda dengan memboncengnya karena jalanannya agak menanjak.

Kai meyakinkan bahwa ia bisa. Tapi seberapa kuat ia mengayuh pun, sepeda dan gerobaknya tidak bergerak sama sekali. Akhirnya mereka berdua berjalan bersama pulang ke rumah.

Saking senang, kyungsoo terus bernyanyi-nyanyi kecil sepanjang perjalanan. Kai bertanya apa kyungsoo begitu senang. Iya, kata kai. Ia bertanya kai mirip siapa, ibu atau ayah?

Dengan sedih kai berkata ia mirip ayahnya. Kyungsoo berkata ia berharap bisa bertemu ayah kai

“Menurutmu, ia orang seperti apa?” tanya kai takut-takut.

“Ia tidak mungkin sangat tampan. Terlihat dari wajahmu. Dia suka membantu orang lain, kan? Dan ia juga senang dihargai orang lain. Aku yakin ia orang yang baik hati.”

Kai tercengang. “Kau tidak cegukan,”

Kyungsoo bertanya apa kai mengira barusan ia berbohong. Ia memastikan kalau ia tidak berbohong. Ia benar-benar berpikir ayah kai seorang yang baik hingga ia ingin bertemu langsung dengannya.

Tiba-tiba kai mengecup pipi kyungsoo. Kyungsoo terkejut.

Kai menjelaskan kalau selama 6 bulan terakhir ini hidupnya hanyalah kebohongan. Karena lebih baginya dan bagi Kakek jika ia berbohong.

“Tapi….kebenaran ternyata 10 kali lebih menghibur daripada kebohongan. Itulah arti perkataanmu tadi bagiku.”

Kyungsoo tersenyum.

Mereka pulang dan mencoba TV. Berhasil. Kyungsoo berterima kasih sambil memegangi tangan kai. Ia meminta kai merahasiakan ini pada ayahnya. Jika ayahnya tahu, TV ini akan hancur berkeping-keping.

Kai bertanya apa ayah kyungsoo sangat membenci ibu kyungsoo. Kyungsoo membenarkan. Ayahnya seorang yang lembut tapi bisa sangat menakutkan jika mendengar tentang ibunya. Ia bahkan dilarang menelepon ibunya.

“Ibu! Itu Ibuku!” perhatian kyungsoo teralih ke layar TV.

Kai terkejut saat melihat ibu kyungsoo adalah seorang yang ia kenal. Choi tiffany. Reporter yang sudah menghancurkan keluarganya. Kyungsoo tidak menyadarinya karena ia terlalu senang melihat ibunya yang cantik.

Dengan marah kai keluar dari kamar. Sementara kyungsoo memeluk TV seakan memeluk ibunya.

Di luar, kai berpapasan dengan chen yang menanyakan putrinya. Kai berkata kyungsoo sedang menonton berita di kamar dan juga menghubungi ibunya dengan ponsel chen

Chen marah besar dan langsung masuk ke kamar untuk memarahi puterinya dan merusak TV. Kakek bingung kenapa chen marah itu.

Terdengar kyungsoo memohon-mohon agar ayahnya tidak merusak TV. Ia keluar dan memohon pada kakeknya untuk menghentikan ayahnya

“Bunuh mereka semua,” gumam kai dengan penuh kebencian. Bunuh TV maksudnya.

“kai! Maksudku, Paman!! Kumohon hentikan ayahku,” kyungsoo menangis sambil memegangi tangan kai. Tapi kaj menepis tangan kyungsoo dengan dingin.

“Kenapa aku harus melakukannya?”

“Paman….” ujar kyungsoo shock melihat kemarahan dan sikap kai padanya

피노키오 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang