Saya pernah menemukan cinta yang mungkin bagi saya; ga akan saya lepas, tapi itu salah.
Asumsi saya sangat salah, bahkan untuk saat ini, saya masih menyesal karna ucapan kamu dahulu, yang tak pernah berpaling.
Tapi nyatanya, saya terus mengejar cintamu, walau saya sudah dipatahkan oleh kamu berkali-kali, bahkan saat saya ingin mengejar kamu untuk tetap tinggal dengan saya, kamu malah mematahkan seluruh tulang saya.
Bagaimana saya bisa mengejar kamu, kalau kamulah penyebab patahnya kaki dan hati saya?
Tapi mulai dari situ saya sadar.
Kamu tak benar benar mencintai saya, kamu tak benar benar ingin menetap dengan saya.
Saya menyesal telah mempertahankan cinta buruk itu untuk tetap tinggal dengan saya, saya sekarang lebih bahagia dengan cinta sederhana yang saya miliki.
