Chapter 2

52 1 0
                                    

Zahra pov

"Ah.. Capeknya..."
Aku merebahkan badanku ke kasur king size milikku. Malam ini seperti biasa, aku akan ke club bersama brandalan's friend ku. Setelah aku merilekskan tubuhku di kasur selama beberapa saat, aku menegakkan badanku dan menuju meja belajar untuk mengerjakan semua tugas tugas sekolah.

Tok tok tok
"Non.. Ayo makan siang bibi udah siapin makan siang buat kamu" dari luar kamar bi sari menyuruhku agar bergegas makan siang.

"iya bi.. bentar lagi tugas Rara mau selesai..."

"jangan lama lama ya non, keburu dingin"

"iya bi.. gak lama lama kok"

Setelah semua tugas tugas ku selesai, akupun bergegas ke ruang makan. Dan... seperti biasa, tidak ada percakapan sama sekali. Aku hanya merasakan angin yang lalu lalang di sekitarku. Biasanya bi sari menemaniku makan siang tapi, untuk hari ini tidak karna anak nya bi sari terkena influenza jadi, aku menyuruhnya untuk pulang saat aku makan siang. Karna, aku tau rasanya tidak ada orang tua pada saat kita sedang sakit, aku sdh terbiasa dg hal itu.

Makan siangku telah usai dan kini saatnya untuk nongkrong di depan tv sambil menunggu jam 20.30 WIB.

***
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.20 WIB, ini saatnya bersiap siap dan bergegas ke club dg mengendarai motor scoopy ku.

Sesampainya di sana brandalan's friend ku sedang ketawa ketiwi kecuali Pandi, entah di mana manusia itu masa bodo laah😪. Entah apa yg mereka bicarakan yang pasti mereka membicarakan hal yg lucu. Aku pun menuju tempat di mana mereka berkumpul.

"heiii bro n sist kalian pada ngapain nih??"

"eh ra, lu tau gak? Tadi, pas jam istirahat gue dan Pandi nongkrong di sudut kantin sekolah. Gak lama setelah itu datang adek kelas yg namanya Syifa kalau gak salah. Si syifa ini nembak Pandi loh... tanpa babibu lagi yg pasti Pandi nerima saking kelewat jonesnya. Dan perasaan gue saat itu ada yg nganjel, masak iya, org kayak Pandi mau di tembak Syifa yg terkenal dg kulit yg putih dan hidung yg mancung. Mungkin saking jonesnya Pandi gak merasa ada yg nganjel gituh. Oke, kembali ke laptop. Di sini Pandi ngarayu rayu Syifaa terus dan gue berasa jadi debu saat ngeliat Pandi ngerayu rayu Syifa. Dan gak lama setelah itu, bel masuk berbunyi dan Syifa langsung mutusin Pandi. Syifa bilang 'maaf ya kak, Syifa cuman main TOD aja. Maafin Syifa ya kak Syifa udh php-in kakak. Ini cuman main TOD aja kok, jgn di masuk ke hati kak. Sekali lagi Syifa minta maaf'. Dan Pandi langsung galau sampai sekarang." jelas Vero.

"bwahahaha, ngajak beut njiir. Pandi di php-in adk kelaas😂😂" ucapku.

"eh eh Btw Pandi di mana?" tanyaku

"ituuh" Kasih menunjuk ke arah bar yg paling ujung, dan kulihat Pandi menghabiskan 8 botol bir?! Waaw segalau itu ya kalau di php-in.

***

Dan gak terasa aku udah 7 jam lebih di sini. Untung saja sekarang hari minggu. Jadi, hari ini aku bisa istirahat sepuasnya di rumah.

"bye guyss gue pulang dulu ya👋"

"bye jg ra, hati hati di jalan"

"bye"

"bye ra"

Aku pun menstarter scoopy ku dan go to home for sleeping😴

***
Sesampainya di depan rumah, aku melihat jam menunjukkan pukul 04.03 WIB. Dan kulihat ada mobil orang tuaky di sini, aku pun mulai melangkahkan kaki ke dalam rumah.

"kamu itu ya!! Bandel banget sih. Ga ada cewe seperti kamu! Pulang saat subuh kek gini. Kalau ada apa apa bisa hancur reputasi Ayah!!!"

Aku menunduk dg tangan mengepal dg kuatnya dan menggertakkan gigiku. Aku tak tahan!

"Ayah! Ini semua salah ayah! Sikap ayah dan bundalah yg mengharuskan aku seperti ini! Andai saja ayah dan bunda tidak tergila gila dg harta, pasti aku gak akan melakukan hal ini. Adik adikku selalu mendapatkan kasih sayang oleh ayah dan bunda. Sedangkan aku? Aku seperti anak tiri bagi kalian. Aku hanya mendapatkan kasih sayang dari kalian kurang lebih selama 10 tahun saja! 10 tahun! Sedangkan adik adikku, jika dihitung sampai sekarang kurang lebih mereka mendapatkan kasih sayang kalian selama 14 tahun! Kalian membiarkan ku tinggal sendiri di rumah sebesar ini! Bayangkan jika ayah atau bunda tinggal seorang diri di rumah ini, apakah ayah atau bunda kuat seperti aku?! Walaupun kalian semua mentransfer uang sebanyak apapun, itu tidak bakal cukup untuk menghilangkan rasa kesepianku. Beginilah, beginilah caraku untuk menghilangkan kesepianku! Dg cara bersuka ria dg teman temanku di club!! Lebih baik aku gak pulanh dari pada harus dimarahi di rumah sendiri!"

Aku melangkahkan kakiku kembali ke luar rumah dg memakai jaket yg terletak di scoopy ku tadi. Rambutku kusit tergerai, mataku masih sembab karna aku mengeluarkan emosi yg telag lama ku pendam. Aku berjalan dan berhenti di depan masjid yg tak jauh dari rumah kesengsaraan itu. Aku yakin di masjid ini orang-orang baru selesai mengerjakan sholat subuh berjamaah.

***

Jujur aku gak perlu harta yg berlimpah yg ku butuhkan hanya kalian, kalian keluargaku

Biarkan allah yg menentukan semuanya, semua yg terjadi pada hidupku ini

Beginilah caraku untuk menghilangkan kehausanku, kehausan akan kasih sayang dari kalian

***
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Totor note:

Maaf ya totor baru bisa apdet dikarenakan selama ini totor sibuuk banget ^totor sok sibuk sama doi:v^

Totor gak bisa janji bakal up nya kapan. Sekali lagi Totor minta maaf yg sebesar besarnya

Kalian boleh kok nanya nanya tentang cerita ini atau cerita idup totor:c

#abaikan

Sekian totor note pada chapter ini pertanyaan nya totor tunggu. Vomentnya paling totor tunggu

Salam manis dari totor manis:v

13 juni 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrah? Apa pilihanku ini benar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang