delapan

4.1K 1K 76
                                    

"Eh Bum, temenin kakak kekelas dong." Kata Jiyeon.

"Kok gua kak ? Itu kan lo bareng temen."

"Mereka beda kelas anak IPA. Gua kan IPS. Nunggu yang kenal ini. Soalnya gua bawa kostum yang disewa kemarin."  Kata Jiyeon.

Jaebum jadi ga tega menolak.

"Okedeh." Katanya.

Jadilah sekarang di koridor sekolah Jiyeon jalan barengan sama Jaebum. Bikin semua orang ngeliatin mereka. Apalagi pas dikoridor kelas sebelas langsung ramai.

"Bronis nih. Emang manis banget Yeon."

"Yang modelan gini gua juga mau lah."

Jaebum cuma senyum aja. Toh mereka kakak kelas. Becandanya mungkin agak keterlaluan.

"Makasih ya Bum. Gua anter lo ke kelas deh." Kata Jiyeon.

"Ga usah gua bisa sendiri kak." Kata Jaebum.

"Gua yang ga enak kalau ga anter." Kata Jiyeon. Kali ini dia memaksa. Malah tangannya menaut tangan Jaebum. Seolah mereka jalan berdampingan seperti pengantin habis ijab kabul.

Giliran koridor kelas sepuluh yang ramai. Gimana ngga ramai, salah satu kakak kelas most wanted jalan berdua pake tautan tangan segala sama anak kelas sepuluh.

"Youngjae, kenapa rame banget ?" Tanya Seulgi.

Sejak masuk kelas ia langsung duduk lesu.

"Liat aja deh. Gua ga tega bilangnya.." Kata Youngjae.

"Lah aneh banget lo." Kata Seulgi.

Seulgi bangkit dari kursinya. Ikutan teman lainnya ke luar kelas. Ia berniat melihat penyebab keramaian.

Sedetik

Dua detik

Tes...

Tes...

Air menetes dari pelupuk mata Seulgi tanpa bisa ia tahan. Segera ia lap agar tak ada orang lain yang melihatnya. Tapi, air mata itu kembali jatuh. Seulgi pun lari ke kamar mandi. Akhirnya ia menangis disana, meluapkan segala emosinya.

Bel masuk kelas berbunyi, Seulgi masih belum kembali ke kelas. Untung mata pelajaran jam pertama dan kedua Pak Eunhyuk, guru IPS yang tidak suka mengabsen. Jam ketiga keempat ini kosong, hanya ada tugas karena sang guru sedang sakit.

"Eh Seulgi kok ga ada sih ?" Tanya Wendy.

"Tadi ada kok. Malah ngobrol, tapi pas koridor rame kak Jiyeon jalan sama Jaebum, dia keluar ngeliat itu terus ga keliatan." Jawab Youngjae.

"Waduh seriusan dia liat ?" Tanya Wendy.

"Iya, kenapa emang ? Kan Seulgi bukan pacar Jaebum."

"Kamu tuh ga ngerti ya. Teorinya tuh. Kalau perempuan sama laki - laki bersahabat itu boong, karena salah satunya pasti ada yang suka." Jawab Wendy.

"Serah deh, anak kepinteran lo. Yaudah ayo cari Seulginya."

Wendy dan Youngjae sudah satu sekolah dengan Seulgi sejak TK. Bahkan Wendy dan Youngjae selalu berada di kelas yang sama.  Kali ini kebetulan mereka berada di kelas yang sama dengan Seulgi.

"Eh Wen, gua inget kata Jaebum kalau Seulgi sedih dia suka menyendiri di tempat sepi." Kata Youngjae.

"Ah iya, ayo ke taman belakang. Dia suka sama hal berbau nature juga." Kata Wendy.

Keduanya sampai di taman belakang. Benar Seulgi ada disana, duduk di ayunan yang menghadap ke danau. Matanya tampak bengkak. Sepertinya ia menangis dalam waktu yang cukup lama.

"Seul."

"Wendy Youngjae." Kata Seulgi. Ia menghapus air matanya.

"Curhat sini sama aku." Kata Wendy.

"Soal Jaebum ya ?" Tanya Youngjae.

Seulgi menggeleng.

"Gua tinggal deh. Lo berdua ngobrol aja." Kata Youngjae kemudian.

Setelah Youngjae pergi.

"Wen... Jaebum sama kak Jiyeon....."

"Iya aku tau Seul."

"Kok aku ngerasa sedih banget liatnya."

"Kamu suka dia Seul. Ya kalian deket banget dari TK malah. Ga ada namanya persahabatan antara cewek cowok yang pada akhirnya salah satu ga memendam rasa." Kata Wendy.

"Jadi gua sedih karena suka Jaebum?" Tanya Seulgi.

"Mungkin kamu udah sampai taraf sayang Seul."

"Ga taulah. Wen boleh peluk ga." Kata Seulgi.

Dan ia pun menangid lagi setelah memeluk Wendy.

"Puas - puasin aja nangisnya Seul. Nanti kalau matanya bengkak dispen aja." Kata Wendy.

Seulgi melepas pelukannya. Kemudian, ia menghentikan tangisnya.

"Ngga ah kalau dispen malah orang curiga aku kenapa. Wen, nanti pulang samaa aku ya." Ujar Seulgi.

"Hari ini bisa, besok aku ada pendalaman olimpiade biologi Seul." Kata Wendy.

"Ga masalah asal hari ini ditemenin. Kayaknya aku perlu asupan yang seger - seger." Ujar Seulgi.

"Iya jangan mikirin mulu Jaebum sama Kak Jiyeon. Rugi kamu. Mendingan dibawa happy aja hidup tuh." Kata Wendy.

"Udah yuk kekelas. Anter cuci muka dulu ya Wen." Kata Seulgi.

"Yuk, kalau ada apa - apa jangan menyendiri gitu. Cerita aja sama aku." Kata Wendy.

"Iya aku Wen. Makasih ya." Kata Seulgi.

Dari sinilah ikatan persahabatan Seulgi dan Wendy menjadi kuat.

BALKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang