enambelas

4.1K 1K 103
                                    

Tahun ajaran baru, Seulgi dan Jaebum sama - sama masuk IPA. Beruntungnya mereka sekelas juga. Berterima kasihlah pada Wendy yang membuat mereka berdua sekelas.

Flashback

Beberapa bulan yang lalu saat diperjalanan pulang lomba.

"Wendy kamu tetangga Jaebum ?" Tanya Bu guru pembimbing.

"Iya bu, kenapa ?"

"Ibu heran dia tiba tiba nakal terus langsung berubah lagi. Ibu bisa menduga alasan dia memberontak tapi faktor yang bikin dia cepet berubah ibu penasaran."

"Oooh itu Bu. Jangan bilang siapa - siapa ya Bu. Sejak kecil Jaebum itu deket banget sama Seulgi, temen sekelas aku dan masih tetangga juga. Jaebum pasti denger apa yang Seulgi bilang dan nurutin apa yang Seulgi minta."

"Yakin kamu karena itu ?"

"Yakin 100%. Aku kenal mereka dari kecil bu."

"Jadi biar Jaebum lurus terus dia harus sama Seulgi ya. Mereka peminatannya sama kan Wen ?" Tanya Bu guru.

"Sama bu sama - sama ipa." Jawab Wendy.

Bu guru kemudian manggut - manggut.

Flashback off

"Aku masih ga nyangka kita sekelas." Kata Jaebum.

"Aku juga, mana masih sekelas Wendy plus Jackson, sekarang nambah Jinyoung sama kamu." Kata Seulgi.

"Misi - misi Bum, aku duduknya sama Seulgi ya." Kata Wendy

Wendy kini berdiri diantara Seulgi dan Jaebum. Kemudian, ia menggandeng Seulgi masuk ke kelas barunya.

"Jiah ditinggal ayo masuk bro." Kata Jackson.

Kelas baru ini banyak teman SMP mereka, sehingga tidak terlalu canggung. Hari pertama saja Jaebum dan Seulgi sudah digosipin mereka.

"Jaebum sama Seulgi masih friendzonan dari SD loh." Kata Sohyun.

"Dari TK malah. Gua se-TK sama mereka." Sahut Naeun.

"Lo berdua omongin depan gua nya banget." Kata Seulgi.

"Abis gua gemes sama lo berdua Gi. Ikut kesel pas Jaebum jadian sama Kak Jiyeon. Cocokan sama kamu kemana - mana." Kata Sohyun.

"Gua sama Jaebum kan sahabat dari kecil kali. Ga ada yang lebih." Ujar Seulgi.

"Sahabat kok suka digandeng." Ujar Sohyun.

"Ga cuma digandeng tapi diusap - usap kepalanya." Kata Naeun.

"Malahan depan gua diunyel unyel pipinya." Kata Wendy ikut nimbrung.

"Eh eh bukanya Jaebum mau IPS ya tadi nya kok jadi ipa sih ?" Tanya Sohyun.

"Ayahnya pengen dia ambil IT makanya dia pindah ipa." Jawab Seulgi.

"Terus Seulgi yang mau ips pindah ipa juga." Tambah Wendy.

"Ecieee."

Muka Seulgi memerah dibilang gitu. Memang benar sih kenyataannya dia mau IPS pas Jaebum pengen IPS tapi karena jadinya Jaebum masuk IPA dia juga ikutan.

🐻🐻

Selama sekelas, Jaebum selalu sekelompok sama Seulgi. Semua anak kelasnya setuju. Pernah sekali mereka ga sekelompok. Jadinya Jaebum gelisah takut Seulgi pulang sendiri, malah izin duluan pulang duluan nyamper kelompok Seulgi.

"Kok gua temen kelompoknya selalu sama Seulgi Nyoung ?" Tanya Jaebum. Jinyoung itu ketua kelas.

"Anak - anak yang pengen. Lo sula senewen kalau ga sekelompok sama Seulgi." Jawab Jinyoung.

"Makasih deh bro." Kata Jaebum.

Akhir - akhir ini Seulgi agak gelisah. Sudah berkali - kali dia nemu surat di loker nya isinya pernyataan cinta dan minta dia jauhin Jaebum. Seulgi ga mau jauh dari Jaebum lagi tapi dia takut ancaman orang itu bakal ngapa - ngapain Jaebum itu beneran. Dia sengaja ga bilang Jaebum. Takut malah Jaebum yang ngamuk - ngamuk duluan.

"Kamu bacain apa itu ?" Tanya Jaebum.

"Eh kok udah balik kelas. Mana pesenan aku." Jawab Seulgi. Ia menyembunyikan surat dibelakang punggungnya.

"Dompet ketinggalan. Itu apa Seul aku pengen liat."

"Ga penting Bum."

"Kalau ga penting kenapa muka kamu panik." Kata Jaebum.

Seulgi kehilangan kata - kata. Jaebum terlalu mengerti dia sampai menyembunyikan hal begini saja Seulgi ga bisa.

"Siniin aku liat." Kata Jaebum.

Jaebum semakin mendekat ke arah Seulgi. Malah sekarang tangannya sudah berada dibelakang pinggang Seulgi. Seulgi membeku jarak badannya dan Jaebum makin sedikit. Jantungnya berdegup tak karuan sepertinya adrenalin dan dorpamin disekresikan berdamaan ia merasa degdegan dan bahagia. Seulgi sudah berpikir macam - macam. Tapi, tak lama Jaebum menjauhkan badannya dan kertas yang Seulgi sembunyikan itu sudah berpindah tangan. Seulgi merasa bodoh kenapa dia harus ambyar.

Jaebum serius membaca surat itu. Dia agak kaget saat tahu Seulgi diancam seseorang.

"Ini bahaya Seul. Saiko orangnya. Kenapa kamu sembunyiin dari aku ?" Tanya Jaebum.

"Aku takut Bum dan belum siap." Jawab Seulgi jujur.

"Dari kapan kamu nerima ini ?"

"Seminggu lalu tapi yang isinya ngancam baru ini."

"Seul kalau ada surat apapun itu bilang ke aku." Kata Jaebum tiba - tiba.

Seulgi kaget. Ini Jaebum mau nembak atau gimana pikirnya.

"Termasuk surat cinta atau apapun lah. Aku ga mau kamu dideketin cowok ga bener." Lanjut Jaebum.

"Aku ga akan pernah deket sama cowok kok Bum." Kata Seulgi.

Entah keberanian dari mana ia mengatakan hal ini.

"Kenapa gitu ?" Tanya Jaebum.

"Karena aku lagi nungguin orang yang aku suka." Jawab Seulgi.

Jawaban Seulgi membuat hati Jaebum merasa hancur.

"Kok ga cerita sama aku kamu lagi suka cowok." Kata Jaebum.

Seulgi hanya tersenyum. Buat apa aku cerita Bum kamu orangnya.

"Lapar ayo ke kantin." Ajak Seulgi.

Kali ini Seulgi yang menggandeng tangan Jaebum. Jaebumnya yang ambyar. Tapi Jaebum masih mikirin siapa orang yang kirim surat ke Seulgi apalagi sampai berani nulis mau lukain dia.

Gua harus kerahin squad nih. Pikir Jaebum.




Karena pada masih sayang balkon. Aku panjangin deh bisa lebih dari 25 . Jujur lagi suka Jaegi banget banget banget 😊

BALKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang