1

49 10 11
                                    

Kita memang bodoh, terlalu mempedulikan orang lain sampai menyakiti diri sendiri tanpa sadar kita telah menyakiti orang lain yang peduli dengan kita
•••

~Kenan dan Kinan~

1

•••

"kenan sini gue lapin keringet nya"


"kenan ini minumnya jangan lupa di minum ya"

"kenan, gue suka bau keringet lo!"

gadis berambut cokelat panjang itu tersenyum dan menampakkan deretan giginya yang rapih

Gadis bawel, lucu, polos nan imut ini entah kenapa senang sekali mengekori sosok acuh dan berhati dingin yang satu ini, padahal seorang kinandya putri, di Venus senior high school adalah kinan yang periang dan terkenal dengan prestasi-prestasinya. Lelaki mana yang tak tertarik pada kinan? Jawabannya sudah pasti kenan.

Kenando putra, cowok yang terkenal berhati dingin ini hanya duduk di kursi kantin dengan acuh menanggapi cewek super bawel yang sedang menampakan deretan gigi rapihnya di hadapan kenan. Pasalnya semenjak pelajaran olahraga usai, kinan selalu membuat kenan risih, mulai dari maksa untuk minum air mineral yang dibelikannya sampai repot repot bawa handuk kecil untuk lapin keringat kenan.

"Ken, lo nyadar ga sih ternyata kita itu banyak kesamaan bangett, nama lo sama nama gue mirip, inisialnya sama sama 'K',

K untuk kinan dan K untuk kenan, tanggal lahir kita juga sama, juga warna rambut kita sama ken, sama sama cokelat gitu, terus tanggal lahir kita juga sama dah tuh"

kinan begitu antusias berceloteh, tak peduli tanggapan yang di keluarkan kenan si manusia es ini.

Ya, kinan memang tahu segala hal tentang kenan termasuk tanggal lahirnya, ukuran sepatu kenan sampai tanggal sial kenan pun kinan tau.

"hm" hanya deheman kecil yang selalu kenan berikan

"ih kenan kok hm dong sih" protes kinan dan dibalas tatapan dingin oleh kenan

"hmm.. Apa jangan jangan kita jodoh?!" teriak kinan membuat seisi kantin melihat ke arah mereka

Kenan menatap sekilas ke arah kinan dengan tatapan muaknya. Lalu berlalu meninggalkan kinan di tempat, kinan tak tinggal diam gadis itu pasti akan membuntuti kenan kemanapun,

Kinan mengekor dibelakang kenan, agak kualahan menyamakan langkah nya dengan langkah kenan.

Hingga di lorong depan auditorium, langkah kenan terhenti lalu membalikkan badannya ke belakang dan mendapati kinan yang kurang lebih berada tiga meter dari posisi kenan, kinan nyengir kuda karna ke pergok lagi-lagi.

"sampe kapan lo mau gini terus?" suara dingin kenan yang jarang sekali keluar terdengar menusuk di kuping kinan,

"ha hm?" cicit kinan kikuk

"sampe kapan lo mau ngekorin gue terus? Lo ga cape? Stop jadi penguntit kinandya putri!" untuk pertama kalinya kenan berbicara panjang kepada kinan

"gue gak cape kok, makasih loh udah perhatian hehe"

Emang gitu anaknya. Dengan wajah tanpa dosanya kinan berbicara seperti itu dan membuat kenan makin kesal, mungkin bagi sebagaian orang wajah dan tingkah polos kinan terlihat menggemaskan seperti anak anjing yang lucu, namun bagi kenan wajah kinan lebih terlihat mengesalkan layak nya anjing penjaga milik tetangga.

Keenan & KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang