- Mornouv -
Reina Cornelia. sahabat Tiff ini berasal dari Indonesia. Ibu nya dari Solo dan Ayahnya Sunda. Parasnya yang ayu dengan rambut lurus sepinggang dan poni depan serta gingsulnya yang tercetak manis membuat Reina banyak disukai kaum adam. Sayang Reina hanya fokus untuk pendidikan beasiswa yang ia dapat di Swedia ini.
"Lo ga ke loker Tiff ?" tanya Rein. "OHIYAA! GUE LUPA! GUA TADI UDH MAU TELAT! Gua ga sempet ngambil kotak pensil dah." Rengek Tiffany.
"Yaudah pake punya gua aja." ujar Rein sambil memberikan kotak pensilnya
"makasi yaa Reinkuuu sayaang. lo emg sahabat the best deh." riang Tiff.
Jam pelajaran sedang berlangsung dan Reina sedang mencoba fokus dgn apa yang diajarkan Mr. Paulus. Tiffany tersentak saat merasa ada sesuatu yang mengenai tengkuk lehernya. Reina nengok ke belakang dan mendapati Shawn yang sedang tersenyum memandang Reina.
"What?" ujar Tiffany. Memang sikap Tiffany yang sedikit pendiem ini hanya mengucapkan sepatah dua kata kepada teman temannya. Inilah yang menjadi daya tarik bagi kaum adam untuk mendekati Tiffany termasuk Shawn.
"Nope. I just want to see u smile. You look beautiful today." ujar Shawn sambil mengeluarkan senyum tipis andalannya. Shawn adalah idola disekolahnya. Ketampanan nya yang diatas ratarata membuat dia menjadi idola para gadis diskolah. Kecuali Tiffany.
Tiffany tidak menanggapi perkataan Shawn dan menengok kembali kedepan.
"Ssst"
"Ssst"
Tiffany yang merasa pun menengok kebelakang dan melihat Shawn yang membuka kertas yang ia tulis tadi.
DINNER WITH ME TONIGHT?
Tiffany hanya menggeleng dengan muka ketusnya.
*you so mysterious Tiff, I will got you someday* batin Shawn
"Shawn noh daritadi caper ke lu." goda Rein
"apadeh. dia ngajak dinner ntar malem masa." ujar Tiffany
"yaudah pergi dah entar malem sana." goda Reina lagi
"ogah. lu tau kan gua gasuka sama Shawn. Taukan gua kek gini garagara siapa" ujar Tiffany
"Ia gua tau. coba buka hati lu napa. kesian orang yang ngejar ngejar lu" bisik Reina takut ketauan Mr. Paulus
Tiffany hanya mengangkat bahunya. "Yaudah buat gua aja si Shawn. haha" ujar Reina. Tiffany tidak menanggapi ucapan Reina.
Tiffany House
"MOM DADDY BANG GANS IM HOME!!" teriak Tiffany saat tiba dirumah. "brisik lu anj. Galiat lagi tegang apa." sinis bang Dave
Mama dan papa mereka hanya menggeleng. "duduk sini Tiff ada yang mau di omongin." ujar papa Tiff
Tiff mengangguk dan duduk disofa. "Papa memutuskan bahwa kamu diijin kan untuk tinggal di Indo sesuai dgn keinginan kamu" ujar papa Tiff
"Serius pa? ma?" pekik Tiff
"Yes honey, we want you to do what you want. Demi ketenangan batin kamu atas masalalu, kita kasih izin kamu untuk tinggal di Indonesia dengan syarat Mom akan ikut tinggal sama kamu. Kamu ga keberatan kan?" tanya mama Tiffany
"Ya ga keberatan dong Mom, yang penting aku mau tenang aja biar ga keinget sama masalalu aku. Thankyou mom dad" sahut Tiffany cepat
"Trus gua gimana Tiff, masa gua sendiri disini?" Tanya bang Dave sedih
"Kan ada dad yang nemenin bang Dave disini, kamu mikir dad udh gaada ya?" ujar dad dengan purapura ngambek
"ya engga gitu maksudnya, ntar kalo kangen sama Tiff dan mom gimana?" jawab Dave
"kita bisa Sype, Line Video Call dan lain - lain , ya kan ma?" ujar Tiffany
"iya kamu gimana sih Dave pokoknya kita gabakal lost contact , secara Mom itu on 24hour in Line, Whatsapp dan lainlainya" ujar mom dengan nada khas ibu ibu arisan
"Yeuh mom mah emang mom hits dari dulu" ledek dad
semua tertawa dengan tingkah mom yang masih seperti ABG.
Karena kamu, aku harus berusaha untuk melupakan kenangan di masalalu.
Walaupun itu sulit dilakukan, aku akan mencoba perlahan.
It hurts to hear your name and our memories. That's make me feelin' so small, and weak.
Aku akan pergi dari masa lalu.
Aku akan membuka kehidupan baru di Indonesia
dengan harapan masa lalu dapat hilang dari kehidupanku.
-----------
HAYHAYYYY HAPPY READING YA SEMUAAAAAAAAAA.
Voting cerita ini yaaaa. Gue harap cerita ini bakal jadi cerita yang nemenin kalain waktu badmood, bete, suntuk, galau dan lainlain :v
KAMU SEDANG MEMBACA
MORNOUV
Teen FictionKenangan masa lalu sering menghantui kita. Terkadang kenangan tersebut, membuat kita sulit melangkah ke depan. Karena kenangan tersebut, Tiffany Mornouv harus pergi dari kehidupan yang ia jalani. Karena kenangan tersebut, Tiffany harus membuat lemba...