Judul Seri: Relevansi
Sub-judul: Remediasi
Penulis: Crowdstroia
Status: Complete
Bahasa: Indonesia
Genre: Chicklit
Published on: Wattpad
***
[ R E V I E W]
Apakah tiap 'ketidaksanggupan' selalu melahirkan yang namanya 'kegagalan' pencapaian dari sesuatu yang kita inginkan dan, atau targetkan sebelumnya?
*
Bara Langit Hadiwinata, seorang dokter muda yang masih melajang di umurnya yang semakin matang, yang (rasanya) mempunyai tampang 'biasa aja' untuk menerima embel-embel dari alam sebagai 'Kakak' dari Aksel Hadiraja—bagi mayoritas orang yang melihat fakta ikatan darah mereka.
Eksistensinya memang tidak bisa segemerlap Aksel—adiknya, namun ada sesuatu dalam dirinya yang tanpa diduga bisa memikat Leia dengan begitu mudah; pemikiran dan kepribadian.
Well, pertemuan Leia dan Bara itu awalnya... biasa aja. Tidak terlalu menarik. Hanya sebuah interaksi pengantaran pulang Leia oleh Bara karena sakit datang bulan saat perayaan ulang tahun Aksel. Lalu berlanjut pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Sama seperti di "Substansi", lewat pertemuan-pertemuan yang Troia ciptakan, kita diajak untuk lebih mengenali perasaan Leia terhadap Bara dari setiap frekuensi pertemuannya dengan lelaki itu. Kagum, awalnya. Namun rasa kagum itu bertambah menjadi berkali-kali lipat karena pernyataan dari pemikiran Bara yang dillontarkan sebagai jawaban atas beberapa pertanyaan Leia seputar teori 'telat nakal' milik Aksel, dan berujung pada keyakinan hati serta diri bahwa Leia, akhirnya... menyukai Bara Langit.
Sama seperti Kintan, Leia akhirnya juga mengalami siklus yang serupa. Heartbreak cycle-nya terulang untuk kesekian kali. Cukup banyak perdebatan batin dalam diri Leia, terlebih atas respon kaget yang diberikan oleh kedua sahabatnya; Asti dan Nirna, ketika mengetahui bahwa Leia menaruh hati pada sosok Bara.
Jelas saja mereka cukup kaget. Leia yang notebenenya 'enak dipandang' bonus dengan karir yang sudah enak ini malah menjatuhkan hatinya pada Bara Langit, bukan manusia setampang macam Aksel.
Bara yang tidak setampan Aksel, Bara yang tidak mencolok, Bara yang jarang terekspos, Bara yang hitam, Bara yang terlebih terlihat seperti 'Papa Muda', Bara yang (bagi mereka) terlihat... biasa saja.
"Ever wonder how it feels to love an ordinary man in the eyes of many people?"
Oke, masuk pada pengkritisan ceita ini. Bagi saya "Remediasi" itu adalah obat dengan perpaduan rasa pahit yang tidak ditutup-tutupi dan sensasi manis yang muncul setelahnya sebagai pereda sakit sekaligus menghilangkan rasa pahit yang sempat 'dicecap lidah'.
"Remediasi" membawa kita merasakan contoh situasi yang di luar kendali kita, bahwa sejatinya kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan menjatuhkan hati, namun kita bisa memilh seperti apa kita menyikapinya.
Skenario yang tersusun membuat Leia harus bisa bersikap dewasa dalam mengatasi heartbreake cycle-nya. Lewat Asti dan Nirna pula, ia temukan keping-keping jawaban atas apa yang ia cari. Ya, sama halnya seperti Novi. Mereka bukan cuma numang lewat doang. Mereka punya andil, dan Troia... memang adil.
YOU ARE READING
Garis-Garis Relevansi
NonfiksiResensi subjektif dari dua cerita pertama Seri Relevansi karya Crowdstroia (giveaway NTdTK)