part 2

60 4 0
                                    

-paras mu membuatku lemah, tak ada lagu keinginan untuk sendiri lagi, untuk dingin dan cuek lagi-

Mereka merasa ada yang berbeda antara kedua gadis cantik yang ada di depannya saat ini. Bagaimana tidak, disaat yang lain histeris melihat ketampanan Alex dan Darel, Anya dan Caca hanya memasang wajah datar.

Pov Alex
"gila ni cewe datar amat mukanya. Ternyata ada juga ya cewek yang cuek deket ama cogan kaya gue gini. Disaat yang lain histeris ni cewek malah cuek. Eh tapi kalo di liat liat manis juga si. Duh apaan si gue"

Darel dan Alex telah lama mematung membuat Caca dan Anya kesal.

"lo mau jabat tangan sama gue ga si" ketus Anya sambil memasang wajah jutek.

"Kalo kalian ga mau jabat tangan sama kita, gausa berdiri mulu di situ kali ngalangin pemandangan amat. Kita ga punya banyak waktu ya buat ngeladenin orang kaya kalian" timpal Caca

"wehh selo kali mba galak amat. Masa cogan kaya gue di marahin si kan ga lucu" jawab Darel sambil memasang tampang cool nya

"ganteng palelu, ngomong tu sama tembok. Ayo nya kita keluar" Caca menarik tangan Anya keluar kelas untuk menjauhi Darel dan Alex.

Alex dan Darel sangat heran dengan kelakuan Anya dan Caca. Baru kali ini mereka di perlakukan seperti itu oleh perempuan. Secara mereka merupakan most wanted di sekolah dan sangat memikat hati kaum hawa. Tapi tidak bagi Anya dan Caca.

"Eh woi jual mahal bat dah tu cewe tumbenan ya kita ditinggal, biasanya juga disamperin cewe cewe" ketus Alex sambil berkacak pinggang.

"Liat ae nanti lex, mereka juga bakalan klepek klepek sama kita. Percaya deh ama gue" jawab Darel sambil tersenyum seolah-olah memiliki rencana untuk menaklukan hati kedua cewe tersebut.

"Hahaha bener juga lo. Tumben pinter. Eh tapi kalau di liat-liat tu cewe cakep juga. Cocok lah sama kita yang ganteng, udah ah cabut males gue ngapain dah jabat tangan lagi pegel dikira lagi lebaran apa harus jabat tangan segala" keluh Alex

"kuy la cabut males gue juga mending ke rooftop kuy adem" jawab Darel sambil pergi meninggalkan kelas.

Kini Anya dan Caca sedang berada di taman sekolah. Jika mereka sedang kesal, mereka akan datang ke taman sekola karena menurut mereka suasana di sini dapat menenangkan pikiran mereka.

"Males banget ya gue ma dua cowo sok kegantengan itu, geli tau ga" kesal Anya sambil menendang batu yang ada di depannya

"Iya anjer, mimpi buruk keknya gue sekelas ma mereka. Duh bisa ancur deh ni kepala gue" tambah caca

Mereka menenggelamkan mata mereka agar pikiran mereka lebih fresh. Angin yang bertiup pelan membuat mereka tenang dan membuat mereka enggan meninggalkan tempat ini.

-mencintai tak selamanya bermula dari perkenalan manis, yang pahit justru lebih mengajarkan arti memperjuangkan dan diperjuangkan-

Part dua udah selesai nih.... Makasih ya udah mau baca ceritanya. Semoga suka.....

Status keyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang