part 3

41 2 0
                                    

-cinta kita tidak mulus pada awalnya, tapi akan tulus saat dijalankannya-

Lumayan lama mereka menenangkan diri di taman. Suasana seperti ini seakan menahan mereka untuk pergi.
Pov Caca
"Ini tempat selalu spesial buat gue, kenyamanan selalu gue dapet ketika gue disini, gue selalu cinta tanaman bunga lebih dari cinta gue untuk seseorang, menenangkan"

Disisi lain Darel dan Alex sedang menikmati hembusan angin pagi di rooftop sekolah. Berbeda dengan Caca dan Anya.

Pov darel
"gue selalu suka tempat ini selalu bisa bikin hati ini tenang, caca pergi kemana ya? Mungkin ga ya dia pergi ke taman? Eh gue kenapa jadi gini si. Kenapa gue jadi mikirin Caca. Kemana sifat dingin cuek gue saat ketemu Caca? Kenapa saat gue di dekat Caca jantung gue berpacu lebih cepat?"

Entah apa yang mereka semua rasakan saat ini. Rasa cinta? Mungkin. Karena memang tidak semua cinta berjalan mulus pada awalnya namun akan tulus pada akhirnya.

Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas. Entah hukuman apa yang akan mereka dapatkan saat ini. Karena saat kembali ke kelas, bu Devi sudah duduk manis di kusi guru.

"Sial"  batin alex

"permisi bu" ucap mereka serempak

"darimana saja kalian semua? Baru masuk sekolah sudah bolos aja" tanya bu Devi

"hmmm itu bu tadi kita-"

"ga ada alasan sekarang kalian semua ibu hukum bersihkan toilet dan koridor sekolah" potong bu Devi

"S-siap bu" jawab mereka serempak dan langsung melaksanakan tugas yang di berikan bu Devi.

"gila baru masuk sekolah aja gue udah sial. Ini semua gara-gara Alex sama Darel. Kalau ga ada mereka gue ga bakal sesial ini" omel Anya.

"iya njir tu bocah bikin gue ga betah sekolah di sini. Mana kita sekelas lagi, mati aja lo sana" tambah Caca dengan kesal.

Anya dan Caca pun pergi ke toilet perempuan terlebih dahulu sebelum membersihkan koridor.

"lo tau ga rel? Seumur-umur gue ga pernah nih yang namanya ngebersihin toilet beginian" keluh Alex

"lo pikir gue pernah apa ngebersihin tolet. Ogah banget dah gue" timpal Darel.

Saat sedang mengepel lantai, terbesit dari pikiran Alex dan Darel untuk menjaili Anya dan Caca.

"gue punya ide rel. Gimana kalau kita ngerjain tu bocah dua? Kan seru tuh" tanya Alex

"boleh juga tuh ide lo. Lagian bosen gue kalo ngepel mulu ma" jawab Darel dengan nada yang semangat.

Diam-diam mereka pergi ke toilet perempuan untuk menjahili Anya dan Caca. Anya dan Caca yang sedang mengepel terkejut dengan ember yang tumpah dan membuat pekerjaan yang mereka lakukan tadi sia-sia.

-matahari selalu datang tepat waktu, begitupun dengan cinta-

Gimana nih ceritanya menurut kalian? Kira kira apa yang bakal di lakukan Anya dan Caca ya? Tunggu di part 4 ya...

Status keyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang