Keesokan harinya,Risa tidak berbicara padaku sepatah katapun.
Tidak ada satu kata pun terlontar dari mulutnya untukku.
Ia juga tidak melirik ke arahku untuk sekedar melihat wajahku yang pagi itu terlihat muram, ketika mengetahui ia tak lagi menyunggingkan senyum manisnya untuk menyapa ku. Aku duduk sebangku dengannya, Di bagian depan kelas 2 meja dari pintu tepatnya didepan zaza dan mella dan disamping joko-bayu dan rara-tasya.
Seharian tanpa sepatah kata pun darinya mulai menyiksaku sedikit demi sedikit.Akhirnya aku mulai berpikir mengenai masalah kemarin ....
Mengenai apa yang seharusnya aku lakukan untuk melekatkan kembali sela sela keretakan kecil yang sudah terjadi ini agar tak berkembang menjadi keretakan besar dan berakhir dengan kehancuran..*
Aku beranjak untuk tidur ketika waktu sudah menunjukan jam setengah sebelas malam, Sebelum aku terlelap di dunia mimpi, aku memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat pada risa menanyakan komentarnya terhadap film korea yang tersimpan di disk ku yang sedang ia pinjam.
to : risa
sa, gmana film nya udah kamu tonton?
itu yang main kan bias kamu gimana? critanya bagus gk?
10.26AM
ReadTak berarti memang. tapi, maksudku sebenarnya dari pesan singkat itu ialah mengajaknya berbicara dan kembali mencairkan suasana yang sudah beku denganya.
Aku gelisah sambil menunggu balasan sms darinya,namun seperti dugaanku, ia keras kepala dia hanya membaca sms dariku.
karena otakku masih saja terus memutar memori mengenai masalahku dengan risa, Akhirnya, Kubiarkan memori yang terus menghantui pikiran ku itu terus menerus hingga lelah dan aku pun bisa tertidur. walaupun, jawaban dari risa tak kudapatkan..
______________________________________
Vote Kritik Dan Saran 😘😘
Tunggu Update Selanjutnya 😁
Much Love
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Risa Dan Verlyn (CerPen)
Historia CortaAku menghela napas melihat sikapnya. Lagipula, aku berpikir, untuk apa selembar koran berisikan iklan baris ini harus digunting di ruang guru? Mengapa tidak mengguntingnya di Kelas saja? Saat itulah awal masalah kecil yang tak kusadari membuat p...