CHAPTER 3

80 13 0
                                    

BRAAAKKK !!!

Suara itu membuat Reina langsung berbalik, menatap dimana asal suara berada.

Reina terkejut melihat seorang pria yang dengan amarah nya mengambil pecut kuda dengan cara mengacak acak barang yang ada.

Reina segera berlari keluar, dan tiba tiba BRRUUUKK !!, tubuhnya terpental jatuh kebelakang karena menabrak orang di hadapannya.

Saat Reina akan berdiri, orang di belakangnya menyerobot dengan kasar, membuat Reina tersungkur.

Reina segera berdiri dan berniat untuk segera pergi, namun suara lemparan barang membuat Reina penasaran untuk melihat ke luar ruang ganti.

'Ahh, ya allah,' Reina segera berlari ke lapang latihan kuda, dan di hadapannya, terdapat seorang yang menaiki kuda yang Reina ikat tadi, dia mengendarai kuda itu dengan brutal.

Terus di pecutnya kuda itu dengan kasar, dan lebih parah, pria itu mulai mengarahkan kuda itu ke kuda yang di tunggangi Raihan.

Dengan sekali sepakan kaki kuda, membuat Raihan yang tidak siap, jatuh terjungkal dari kuda yang dia tunggangi.

Pria jahat tadi pun turun dari kuda, menghampiri Raihan yang jatuh dan mencaci makinya.

Dua kuda jantan itu pun langsung berlari masuk ke kandang nya karena takut untuk terkena pecut lagi.

"Masih nafas juga lo yah sampe sekarang," Ucap pria jahat tadi.

"Syukur, masih nafas kok," Jawab Raihan.

Pria itu mengambil ancang ancang untuk meninju Raihan, namun Raihan berhasil menghindar.

Kedua kalinya, dia tak ingin Raihan lepas lagi, dia mencengkram erat kerah baju Raihan dan menariknya erat erat, membuat Raihan terlihat kesulitan untuk bernafas.

Reina yang melihat penindasan itu, langsung menghampiri Raihan dan pria itu.

Namun tanpa di sangka, pecutan yang di tuju untuk Raihan, malah hampir mengenai wajah Reina, namun Reina menutupi wajahnya dengan telapan tangan kirinya.

Dan "Aaaaawhh," Reina terkena pecutan itu, membuat Raihan pun terkejut, amarah Raihan membabi buta.

"Rizaaaaal !!!!!," Bentak Raihan.

Raihan meninju pria itu tepat di bagian perutnya, terus berulang kali hingga pria jahat itu meringis kesakitan.

Reina berusaha melerai perkelahian itu, karena merasa Raihan sudah cukup membalas prilaku pria itu.

Raihan terus berusaha untuk menyingkirkan Reina dengan tangannya.

Saat ada celah, Raihan akan meninju wajah pria itu. Namun sasaran nya salah, dia justru malah meninju wajah gadis di depannya.

Pria jahat itu mengambil keuntungan dari peristiwa ini, pria yang bernama Rizal itu pergi melarikan diri.

Raihan mematung sesaat, saat gadis itu menggenggam lengan nya, dan setelah itu jatuh pingsan.

"Ahh, ini salah gue !," Raihan mengutuk dirinya atas ini.

Raihan melihat bercak merah di selendang biru yang di pakai oleh gadis di hadapannya.

Raihan menarik selendang yang menutupi wajah gadis ini dan betapa terkejutnya Raihan.

'Ini cewek yang tadi gue tolongin kan ?, ahh shiit, dia mimisan, dan itu luka di dahinya, ya tuhan, gue harus ngapain' Ucap Raihan dalam hati.

Darah segar itu terus mengalir dari hidung dan dahi Reina.

Dan saat dia melihat tangan yang terkena pecutan tadi, tangan itu menampakkan warna hijau lebam.

PEKA  (proses penulisan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang