chapter 1

1.8K 34 0
                                    

“ Hei bangun ” di sebuah kamar yang luas dan di penuhi nuansa warna pink tampak seorang gadis tengah di bangunkan oleh seorang peria berambut pirang berantakan.

“hei beruang !!! Cepat bangun!!! Ini hari pertamamu sekolah oi!!!” peria itu terus mengguncangkan badan gadis itu tapi sepertinya gadis berambut merah muda itu enggan bangun dari mimpinya,

Peria itu menghela napas “tidak ada pilihan lain…” lalu dia menarik selimut gadis itu tapi gadis itu tetap diam tak berkutik seperti orang mati, peria itu mulai mengambil tiga buah jam dari laci di samping tempat tidur dan meletakan di sekitar kepala gadis itu .

“3…2…1…” peria itu mulai menghitung mundur sambil menutup telinganya KRIIIIIIIIIINGGGGGG suara bising terdengar keseluruh penjuru rumah megah itu dan membuat seisi penghuni rumah hampir terkena serangan jantung kecuali dua orang yang berada di meja makan, merka hanya menggelengkan kepala atas tingkah kedua adiknya.

Kembali ke tempat bising berasal… gadis berambut merah muda tiba-tiba terbangun dengan panik dan langsung mematikan semua alaram disekitarnya dengan kasar bahakn salah satu alaram di bantingnya.

“ akhirnya kau bangun juga… cepat mandi! Aku tidak mau terlambat karena menunggu beruang yang hibernasi!!!” kata peria berambut pirang dengan kesal

“apa kau bilang!!!! Siapa yang beruang dasar rubah pirang !!!! tidak bisa kah kau membangunkanku dengan lembut ha!!!????? Tidak usah pakai alaram sebanyak itu seolah-olah kita sedag perang!!!” bentak gadis itu dengan tatapan kesal.

“aku sudah membangunkan kau dengan lembut tadi, alaram itu cara yang normal untuk orang yang tidur seperti mayat” kata peria itu kalem malas berdebat dengan gadis keras kepala yang baru bangun tidur

“siapa yang mayat!!! Dasar musang!!!” gadis itu membalas dengan melempar bantalnya ke wajah peria itu tapi dapat di tangkap dengan mulus oleh peria itu.

“tadi rubah sekarang musang berhenti memanggilku dengan nama yang aneh-aneh!!! Aku ini kakak mu artinya aku lebih tua dari mu sopanlah sedikit!!!” peria itu sudah habis kesabaran dan menatap kesal gadis itu atau bisa di bilang adiknya.

“ Cuma tua setahun pun” balas gadis itu cuek

“ apa kau bilang!!!” bentaknya tak terima

“lagi pula kau kan yang mulai duluan memanggilku beruang yang hibernasi !!!” bentak gadis itu sambil berdiri berhadapn dengan kakaknya

“ka…” “cukup!!!” perdebatan tak jelas itu berhenti ketika muncul seorang berambut merah berantakan dengan wajah datar dan tato ai di keningnya menatap  dengan sorot mata hazelnya yang tajam serupa dengan warna mata emeralad gadis berambut pink yang diam mematung

“aku menunggu kalian di meja makan, naruto ayo turun” kata peria itu memanggil peria berambut kuning yang  bernama naruto

“dan kau dalam 10 menit harus sudah ada di meja makan kalau tidak akan ku tinggal “ peria itu lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

“cepat bersiap ini hari pertamamu sekolah” kata peria bernama naruto itu dengan senyumnya dan pergi meninggalkan kamar.

“ah ini hari pertama ku sekolah sial karena si kuning telur  itu aku telat, aku harus cepat mandi” gadis itu buru-buru kekamar mandi.

Di meja makan empat orang makan dengan tenang  sakura duduk di sebelah sasori dan di depannya duduk naruto, gara duduk di depan sasori. Tapi sepertinya hanya tiga orang yang makan dengan tenang, karena salah satu dari mereka makan sambil sibuk menatap tajam orang di hadapannya seprti berusaha mengeluarkan laser dari matanya, sedangkan yang di tatap tetap makan dengan tenang mengacuhkan orang yang terus menatapnya sambil sesekali tersenyum mengejek membuat orang yang menatap makin menajamkan matanya seolah akan keluar belati dari matanya dan menusuk orang di depannya.

OURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang