Di sebuah ruangan luas berinterior khas eropa seorang peria duduk di kursi kebesarannya sambil mendengar serius penjelasan dari dua orang yang berdiri di depanya.
"jadi itulah yang terjadi, seharusnya kau jangan main pukul tiba-tiba" ucap shikamaru sambil memegang pipinya yang di pukul naruto.
"naruto kau harusnya mendengar penjalasan shikamaru sampai selesai jangan main pukul seenaknya, wajahmu mirip ayah tapi kelakauan terlalu mirip ibu main fisik" ucap sakura mengomeli naruto dengan kesal.
"sakura kau juga sama mirip dengan ibu suka main pukul dan.. ah sudahlah... sakura panggil aku kakak saat hanya ada kita berdua atau dengan shikamaru" ucap naruto
"kita kan masih di sekolah aku tidak mau ketahuan, dan sampai kapan kau menyuruh kami berdiri sedangkan kau duduk dengan nyaman!! Kakiku lelah!!" ucap sakura mengeluarkan mode manjanya.
Naruto menghela napas menghadapi sakura "duduklah" ucap naruto. Sakura dan shikamaru pun langsung duduk di sofa di depan meja naruto diikuti naruto yang duduk di sofa bergabung bersama mereka.
"sakura kau duduk di sebehlahku!" perintah naruto saat sakura akan duduk dengan shikamaru, sakura hanya menurut saja malas berdebat jadilah sakura dan naruto duduk menghadap shikamaru yang hanya di batasi meja kecil di antara mereka.
"apa yang akan kau lakukan naruto? Semua siswa pasti penasaran dangan kejadian tadi terutama teman-teman osismu itu" ucap shikamaru.
"panggil aku senpai shikamaru ini di sekolah" ucap naruto
"kenapa aku harus? Kau menyuruh sakura memanggilmu kakak saat hanya ada kita bertiga" ucap shikamaru
"itu khusus untu sakura sedangkan kau tidak ada perlakuan khusus" ucap naruto
"terserah kau saja, merepotkan" ucap shikamaru sedikit kesal
"jadi kakak apa yang harus kita laukan? apa tidak papa aku memanggilmu kakak di sini? Bagaimana jika ada yang mendengar?" ucap sakura setelah dia diam menunggu percakapan tidak penting kakaknya dan shikamaru berakhir.
"tenang saja aku cukup bilang ke teman-temanku kalau kita ini teman kecil, kalian berdua juga harus mengatakan itu pada teman-teman kalian dan kau tidak perlu kahawatir sakura ruangan ini kedap suara jadi tidak ada yang akan mendengar percakapan kita" ucap naruto
"ternyata bukan cuma interornya saja yang elegan tapai ruangan ini juga kedap suara" ucap shikamaru sedikit takjub.
"tapi kalau di lihat-liahat ini seperti gaya kak sasori" ucap sakura yang agak heran dengan ruangan ini yang mengingatkan dia tentang kakaknya yang agak ke eropa-eropaan.
"yah ruangan ini memang kak sasori yang mendekornya dan membuatnya kedap suara karena dia tidak suka jika pembicaraan penting didengar orang lain, yah kau tau lah bagaimana sifat perfeksionisnya itu" ucap naruto agak malas di akhir kalimatnya.
"jadi kak sasori yang mendekor ini? Kenapa bisa?" Tanya sakura penasaran
"sakura apa kau tidak tau kalu ke tiga kakakmu itu termasuk naruto adalah ketua osisi di sekolah kita?" Tanya shikamaru tidak percya dengan ketidak tahuan sakura.
"naruto senpai shikamaru jangan lupakan senpai aku seniormu!" ucap naruto kesal tapi shikamru hanya cuek menanggapi kekesalan naruto.
"aku tidak tau itu kerna mereka tidak pernah cerita, berarti kak naruto juga bisa mengganti interior ruangan ini kan? Kenapa kak naruto tidak menggantinya? Inikan benar-benar bukan gayamu? Ucap sakura
"yah... aku terlalu malas untuk menggantinya kak gara juga tidak begitu peduli, kami bukan perfeksionis yang suka berbelit-belit seperti kak sasori" ucap naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR
Fanfictionprolog "aku menunggumu...selalu" "HENTIKAN!!! Cukup aku mohon hiks...hiks...hiks jangan berkelahi hiks...hiks..." "sakura!!!! Ada apa dengan mu??? Buka matamu sakura hei sakura... sakura... sakura!!!" "sayup-sayup aku mendengar suara seseorang... s...