"Don't let me go, Cause i'm tired of feeling alone"
•••
Cindy, Icha dan Tata sekarang sedang berada di salah satu cafe milik keluarga Tata, mereka tidak duduk didalam ruangan soalnya Icha bosen jika melihat pemandanganya itu-itu saja. Tata masih berada dimeja kasir,ia meminta salah satu pelayan untuk membuatkan pesanan mereka. Dengam cepat si pelayan membuatkan masakan untuk Tata karena ia tau siapa yang sedang dilayaninya.
Setelah selesai bebicara dengan pelayan disana, Tata kembali keluar cafe untuk menyusul teman-temanya. Tata terkejut ketika melihat siapa yang masuk kedalam cafenya barusan. Tata menunduk dan pura-pura tidak melihat orang itu.
"Cha! ada Haris disini!" beritahu Tata kepada Icha.
"hah? mana?"
"Tapi sama cewekk!!"
"serius lu?" tanya Icha penasaran sambil matanya mencari sosok yang Tata bicarakan.
"iyee masa gue boong" ucap Tata meyakinkan.
Dan benar ucapan Tata barusan, Icha melihat dengam mata kelapanya sendiri. Haris bersama sorang cewek sedang duduk berhadapan menghadap jalanan. Haris tentunya tak melihat Icha dan teman-temanya karena tempat duduk yang di sediakan diluar pencahayaanya kurang.
"wahh kurang ajar tuh cowok!" ujar Icha sambil mengepalkan tanganya dan berniat menyusul mereka.
"Ettt, gausah deh Cha" kali ini Cindy bersuara.
"why?" tanya Tata, Icha pun menengok ke arah Cindy.
"kita lihat dulu, tuh cewek siapa. Jangan asal labrak. Siapatau dia adeknya?"
"setau gue dia anak tunggal" ucap Icha.
"ya mungkin sepupunya?" tanya Cindy lagi.
"Elah kelamaan lu" ucap Icha dan langsung berlari masuk ke dalam cafe tersebut. Cindy dan Tata telat. Telat mencegah Icha agar emosinya tidak lepas.
Oh god! Icha menampar wajah tampan seorang Bagas Haris Agamsa! dengan mengusap matanya yang berair Icha langsung pergi dari hadapan Haris dan si cewek itu.
Icha langsung masuk ke mobilnya otomatis Tata dan Cindy menyusul dan masuk kedalam mobil. Mereka tak tahu Icha akan membawa kemana mobilnya pergi.
"Cha pelan-pelan" ucap Tata ketakutan. Please, ini Icha membawa mobilnya dengan kecepatan 60km/jam. Ini masih pukul 22.45 untung jalanan sudah sepi. Tapi tetap saja kita harus berhati-hati kan?
"Cha mending gue aja yang nyetir" Cindy juga takut. Sebenarnya mereka sudah tau bagaimana seorang Icha ketika sedang marah ataupun badmood. Serem.
"Cha lo yakin mau kesini?" Cindy tau kemana Icha membawa mereka pergi.Oke Icha lebay. Dulu Icha suka sekali mengajak Cindy ketempat seperti ini. Cewek-cewek dengan baju kekurangan bahan dan menampakan tubuhnya yang seksi berkumpul disini.
"Iya. Tata lo belum pernah kesini kan? ayok kita bersenang-senang!" ujar Icha antusias.
"Cha lo gila? lo ga inget dulu kita udah janji gabakal ketempat kaya gini lagi." yap semenjak Cindy pertama kali diajak oleh Icha, Cindy suka tempat ini! Ettt, Cindy bukan anak broken home yang banyak masalah dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take it or Leave?
Teen FictionCindy Aurellia Wijaya gadis yang bisa dibilang cukup pedek dan terhlihat mungil kata orang disekitarnya, padahal hobinya bermain basket. Mempunyai seorang kakak laki-laki yang sangat menyanginya dan menjaganya yaitu Rendy . Cindy juga cukup bahagia...