One

96 11 7
                                    

    Welcome❤️

  Sambil menenteng dua kantong plastik, Nanda dengan wajah malasnya berjalan kedepan kompleks hendak membuang sampah ketempat sampah besar, ia menguap dan sesekali terpejam namun terus berjalan pelan, ia bahkan belum sempat mencuci mukanya jika mamanya tak menyuruhnya bergegas membuang sampah

"Untung lagi sepi, mau ditaro dimana ni muka kalo sampe ketemu cogan dijalah,duh" batin Nanda sambil memandangi sekitarnya, bahkan masih ada beberapa rumah yang lampu terasnya masih dinyalakan

Masih terbilang cukup pagi dihari Minggu, langit pun masih belum terlalu terang, Nanda sebenarnya benar benar tidak ingin bangkit dari kasurnya, menonton film drama hingga jam 3 pagi membuat matanya kelelahan

Namun jika mamanya tidak mengancam dengan alasan tidak diberi izin menonton konser minggu depan Nanda pasti masih dialam mimpi sekarang.

Padahal dia tinggal di komplek yang ada petugas kebersihan keliling yang bertugas mengambili sampah didepan depan rumah warga, tapi lain dengan mama, ketika nanda berkata
"taro depan aja sih ma, pasti diambil sama om omnya kok, kan udah bayar uang kebersihab juga" ujarnya

"Yaampun, cuman buang sampah aja, hitung hitung olahraga, mama males taro didepan, nanti diubek ubek kucing, sama aja kan, berantakan lagi, udah udah buang sana" jawab mama

Hari ini, Nanda benar benar tidak ingin mengambil resiko tak diberi izin dan merelakan tiketnya hangus begitu saja nanda memilih bangun dan menyelesaikan tugas dari mama secepatnya

Setelah selesai dengan acara buang membuang sampah, Nanda dengan baju tidur hellokity yang masih melekat, juga rambut dikuncir berantakan keatas, berjalan pelan sambil merunduk lesu menuju kerumah, ia ingin cepat cepat sampai kekamar dan melanjutkan tidurnya
ia benar benar mengantuk!

Tak jauh dari tempat Nanda berada, terlihatlah penampakan se-sosok cogan tengah berlari santai menggunakan celana pendek dan kaos biru dongker yang mencetak jelas tubuh atletisnya, serta earphone yang menyumpal telinganya dan sedikit keringat bercucuran di jidatnya yang membuatnya terliat, hm- menarik..

Cowok itu menajamkan pengelihatan dan membulatkan matanya sempurna saat melihat seorang remaja dengan baju tidur tengah menguap lebar, terlihat sanggat menggelikan, dan ternyata adalah sosok familiar yang akhir-akhir ini jarang ditemuinya

"pagi pagi ketemu yang ngangenin, sikat" batin cakra

Cowok itu sedikit mempercepat larinya dan langsung menghampiri Nanda yang setengah sadar

Ia melepaskan earphone dari telinganya, lalu tersenyum miring dan berhenti didepan
Nanda yang sedang berjalan sambil menunduk kebawah

"Hai nanda" sapa cowok itu tiba tiba, membuat nanda mendongakkan kepala dan berbenturan langsung dengan dada cowok itu

"Aduh!!" Rintih Nanda memegang keningnya sambil memundurkan badan dan wajahnya setelah merasa berbenturan dengan seseorang

Nanda sontak membulatkan matanya kaget melihat sosok yang ditabraknya, ia hendak berlari namun kakinya terasa kaku, terpaksa nanda diam dan berusaha bersikap senetral mungkin

"Siapa ya?" tanya nanda dingin penuh kepura puraan. Yang dibalas smirk penuh arti dari sang lawan bicara

Jelas jelas itu cakra, teman sekolah yang tak mungkin tak dikenali oleh nanda, sosok dengan kulit hitam manis serta tubuh atletis, rahang keras dan bibir titis terbingkai sempurna diwajah cakra

Sial, ngapain gue nanyain dia pertanyaan bodoh gitu, Batin Nanda dan langsung mundur kebelakang mendapati Cakra berdiri tepat didepannya

"Masa lupa sama gue sih nan?" jawab cakra dengan nada sok sedih sambil ikut maju kearah nanda yang memundurkan badannya

"Oh, cakra ya? ngapain lo disini? Bukanya rumah lo jauh dari sini?" Nanda merutuki kebodohannya lagi, membiarkan kata kata tadi keluar sendiri dari mulutnya, jelas jelas dikompleks ini ada rumah neneknya, yang juga tetangganya, perlu nanda bertanya lagi?

3 tahun sekelas dengan cakra dirasa cukup untuk membiarkan  hatinya sakit dan berbunga untuk cakra

Satu tahun ini dijalaninya dengan berusaha menaksir stok cogaan disekolahnya, dan memulai hari dengan moodboster baru

Namunn takdir berkata lain, mereka kembali sekelas ditahun pertama sma, yang membuat nanda kembali jatuh dengan sosok cakra yang kembali pulang kehatinya dengan mudah setelah kejadian itu

Sekarang tahun ajaran baru sudah kembali dimulai, setalah pembagian rapot, nanda bisa bernapas lega tak berada dikelas yang sama lagi dengan cakra, lembaran baru pun siap ditulis

selama liburan nanda berusaha sekuat tenaga tak membalas chat dan menghiraukan panggilan cakra, setelah kejadian itu. Jika biasanya kelakuan cakra bisa diterima lapang dada olehnya, namun tidak dengan yang satu ini, dia benar benar tak bisa menerima yang satu ini

Akhirnya dengan berani, Nanda mengangkat kepalanya dan berusaha mengkondisikan wajah sedatar mungkin


Cakra tersenyum miring dan melipat kedua tangannya didepan dada

"Astagfiruwlah, bodoh bodoh, ngapain make senyum heh" batin Nanda, sambil kembali merundukkan kepalanya

"Lo bisa amnesia gini ya gue tinggal?" jawab cakra santai sambil terus menatap nanda

"Udahdeh, males drama gue, duluan ya, ngantuk" Nanda berusaha cepat cepat pergi dari tempat tersebut dengan wajah setenang mungkin, ditinggal katanya? Hello? Boleh gue minjem parang?

Nanda yang sudah berjalan beberapa langkah kedepan terhenti karna Cakra menahan lengannya "tunggu bentar" cekal cakra sambil menariknya

Nanda langsung berdecak saat tangan cakra mencekal lengannya yang membuat nanda kembali mundur diposisi sebelumnya
"Ngapain sih lo?" bentaknya sambil berusaha melepas tangan cakra dari lengannya

"Lo masih marah sama gue nan? Cuman karna masalah sesimple itu?" tanya cakra dengan sorot mata penuh keseriusan tanpa melepaskan tanganya dari lengan nanda

Nanda memutar bola matanya malas "Simple?"
"mikir gak sih? Kata kata lo yang-" putusnya tak kuasa melanjutkan kata katanya dengan tangan mengepal

"Udah ya gue capek. Ngantuk" ujarnya sambil melepas paksa cengkraman kuat cakra, dan langsung berlari cepat kerumahnya

berlari agar sampai dengan cepat kerumah, dan berlari dari kejaran kenangan indah yang takut akan membuatnya kembali arah

————————————————

Makasih yang udah bacaa
Jangan lupa divote  💋

CAKRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang