Myungzy

501 73 4
                                    

Suzy menatap bingung pada myungsoo. Pria itu benar-benar mengabaikannya. Dia hanya fokus dengan kamera yang diarahkanya kepada Suzy. Bersikap profesional layaknya hubungan seorang fotografer dengan modelnya. Dan jujur saja sikap myungsoo yang seperti seolah-olah tidak mengenalnya ini. Membuat Suzy kesal setengah mati. Ingin rasanya Suzy berlari kepada pria itu. Dan memeluk erat tubuhnya. Bila perlu Suzy akan menjewer telinga pria berwajah tampan nan dingin itu. Karena telah membuat Suzy nelangsa seperti ini.

"Nonna... Bisakah kau fokus??"

"Oooh apa??" myungsoo hanya diam. Kembali fokus dengan kamera yang dipegangnya. Dan mengabaikan pertanyaan Suzy kepadanya.

"Ck!!" Suzy berdecak kesal.....menghela nafas sejenak dan mencoba menenangkan hatinya dari beban perasaan yang tengah menggerogoti jiwanya saat ini.....

*****

"Masuklah!!"

Jongin tersenyum membuka pelan pintu ruangan tuan bae. Dan berjalan mendekat pada pria paruh baya yang sedang tersenyum juga padanya itu. "Apa kabar paman??"

"Baik. Duduklah jongin. Bagaimana perjalanan bisnismu apakah semuanya berjalan dengan lancar??"

Jongin tersenyum.... Dalam hatinya pria berkulit hitam itu. Tengah membanggakan segala kesuksesan yang dia miliki Di usia mudanya ini. Siapa yang tidak mengenal Kim Jongin?? Pemilik tunggal kim groub. Dengan jiwa bisnisnya yang tidak diragukan lagi. Dan tentu saja banyak orang-orang tua diluar sana. Menginginkannya menjadi menantu mereka. Termasuk juga tuan bae orang tua dari gadis yang telah lama dinginkanya."Semuanya berjalan dengan lancar paman. Dan Aku kesini ingin memberikan ini padamu. nanti aku juga akan mengunjungi Suzy." jongin memberikan sebuah paperbag pada tuan bae. Membuat tuan bae tersenyum.... Dan mengambil sebuah kotak didalam paper bag tersebut. "Waaaah.... Kau mendapatkan ini jam tangan ini dengan mudahnya jongin??? Waaah.... Waaah... Aku sudah lama menginginkan jam tangan ini!" tuan bae menatap jam tangan itu penuh minat.... Langsung memakainya segera dipergelangan tangannya. Membuat jongin tersenyum sinis. Dengan segala pemikiran yang ada dibenaknya saat ini. Memang dengan namanya uang dan kekuasaan. apapun itu bisa dibeli. Semua barang-barang mewah. Rasa simpati seseorang dan tak terkecuali juga itu cinta. "Kalau begitu aku pergi dulu paman. Aku ingin bertemu dengan Suzy."

"Oh baiklah.... Jangan lupa sampaikan pesanku pada putri manjaku itu. Untuk segera pulang....aku telah lama memintanya. Tapi dia sepertinya dengan sengaja menghidariku. Bila perlu kau boleh menyeretnya pulang jongin!" jongin tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak lupa dia menundukkan kepalanya hormat. Dan segera melangkah meninggalkan ruangan kerja tuan bae.

*****

"Berhati-hatilah oppa!" myungsoo tersenyum yang akan selalu Menampakkan lesung pipinya yang menawan disetiap senyum manisnya itu. Tak lupa dia Mengakat tangannya. Membalas lambaian dari wanita rekan kerjanya. Myungsoo menghembuskan nafas lelah... Menggerak-gerakkan lehernya yang terasa kaku. Kekanan dan kekiri. Serta Menggosok-gosok pelan telapak tangannya yang terasa membeku. Di Malam sepi ini cuaca terasa teramat dingin yang serasa menggigit tulang.

Myungsoo menggigil. Memeluk tubuhnya sendiri yang hanya terbalut jacket tipis.

"Kau demam oppa??" Suzy menyentuh dengan segenap perasaan cemas. Kening namjanya memegang erat kedua pipi namjanya itu. Menengadahkan kepala prianya untuk menatap kepadanya. Kini yang terlihat sepasang mata tajam itu... Telah buram oleh sakit yang dirasakan oleh kekasihnya. "Aku membutuhkanmu!!" myungsoo memeluk erat pinggang ramping Suzy membenamkan kepalanya diperut datar wanitanya. "Aku terlalu sering melupakan jacket dan mantelku dan beberapa malam yang lalu aku minum Soju dengan teman kerjaku!" myungsoo semakin erat saja memeluk pinggang Suzy bibir tipisnya juga mulai mengecup pelan perut datar Suzy. Dibalik kaos kebesaran wanita itu. "Yaaa.... Yaaaa.....
Bae Suzy. Kenapa kau memukulku eoh??" myungsoo mengerucutkan bibirnya kesal..... Sambil memegang erat kepalanya yang lumayan terasa nyut-nyutan akibat pukulan Suzy yang lumayan perih. "Masih bertanya juga eoh tuan Kim?? Jangan harap aku akan mengobatimu. Jika kau terus saja membandel melupakan jacket dan mantelmu dimusim dingin seperti ini!" Suzy berteriak marah pada myungsoo. Berjalan meninggalkan pria itu mengambil obat-obatan yang selalu disimpannya. Akan tetapi walaupun Suzy sedang memarahi myungsoo. Bibir ranum itu akan selalu terus mengecup bibir prianya. Selalu Menyalurkan kehangatan yang semakin terasa membuncah saja.

"Saranghae....... !!!"

Suzy merona mengedipkan mata indahnya pada myungsoo. Membalas teriakan cinta kekasihnya.

"Hei anak muda apa kau tidak ingin naik??" myungsoo segera mengakat kepalanya. Tersandar dari lamunannya yang tak pernah lepas dari wanitanya. Pria itu segera berlari memasuki bus tersebut yang malam ini tampak sangatlah ramai oleh penumpang.

"Noona.... Bisakah aku duduk di sampingmu??" myungsoo menatap aneh pada seorang wanita. yang kebetulan hanya dikursi wanita itu saja yang  menyisakan kursi kosong disampingnya.

Wanita itu memang tampak Aneh.... Karena wanita yang tidak terlihat wajahnya itu. Memakai masker serta penyamarannya yang lengkap. Mungkin dia merasa sebagai seorang artis saja. Myungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba mengusir pemikiran tak penting yang hinggab dikepalanya. Dan  mendudukkan segera tubuh tegap nan lelahnya disamping gadis itu. Serta Memejamkan kedua mata tajamnya sejenak mengusir lelah yang menggrogoti tubuhnya saat ini.

Tapi????

"Maaf noona!" myungsoo membuka kedua pejaman matanya. Mendadak risih dan mendorong pelan kepala wanita itu yang bersandar dipundaknya. Serta tangan wanita asing itu yang juga turut memeluk erat tangan kokoh myungsoo.

"Ck berhenti menolakku oppa!!"

"Suuuuuu.......???" myungsoo mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Bibir tipisnya kini telah dibekap oleh jemari lentik yang sangat wangi itu.

"Jangan berteriak oppa! Kau hanya akan memancing kegaduhan dibus ini. Dan ujung-ujungnya hanya akan menyulitkan ku saja!" myungsoo berdecak kesal.... Melepas sedikit kasar jemari lentik Suzy yang membekap mulutnya. Jujur saja myungsoo masih shock.... Seorang artis terkenal. Bae suzy ??? Berkeliaran dengan begitu mudahnya ditempat umum seperti ini. Wanita cantik nan manja itu memanglah nekat... Benar-benar membuat myungsoo tidak habis pikir dengan segala sifat ajaibnya.

"Pakai maskermu!!" Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya. Menahan pergerakan jemari kokoh myungsoo yang mencoba memakaikan masker wanita itu kembali.

"Berjanjilah untuk tidak menghindariku lagi. Dan kumohon maafkan aku oppa!" Suzy menatap sendu pada myungsoo jemari lentiknya telah membelai-belai pelan dada bidang prianya. Bahkan bibir ranumnya mulai mendekat di bibir tipis yang teramat dirindukannya itu.

"Ck!" myungsoo berdecak kesal.... Segera mencium sekilas bibir ranum Suzy. Sebelum nantinya dia terhanyut diciumman panas nan panjang serta memabukkan. diwaktu yang tidak tepat seperti ini. " berhentilah bersikap yang aneh-aneh. Kehadiranmu disini hanya akan memacing keributan saja. Terlebih lagi dari para fans-fans namjamu itu!" myungsoo berkata dengan kesalnya menyadarkan pelan tubuh kekasihnya dikursi bus itu. Sama dengan dirinya yang kini telah bersandar pasrah.... Disandaran kursi bus tersebut. "Kau cemburu eoh?? Kalau begitu berjanjilah untuk tidak menghindariku lagi! Kalau tidak??"

"Kalau tidak apa eoh???" myungsoo juga turut memicingkan kedua matanya. Menundukan kepalanya menatap lekat Suzy yang sedang menengadahkan kepalanya menatap myungsoo. Dengan tangan ramping milik gadis itu telah melingkar kembali ditangan kokoh myungsoo.

"Jangan salahkan bae Suzy. Jika bertindak lebih nekat lagi!!"

"Baiklah.... Ternyata kau sangat berbahaya juga noona bae." myungsoo tersenyum..... Semakin menundukkan kepalanya. Mulai mendekatkan bibir tipisnya dibibir ranum Suzy.

Sama-sama memejamkan kedua mata mereka. Berciuman pelan nan panas yang terasa begitu mendamba.

"Aku mencintaimu oppa!" Suzy berbisik serak dibibir tipis myungsoo. Dengan pria itu menghapus pelan Saliva mereka dibibir ranum Suzy. Dan kembali berciumman lagi dengan panasnya..... Di suasana bus yang penerangannya sangatlah minim itu. dan beberapa orang penupang yang terlelap dalam tidurnya.dan asyik dengan dunia mereka sendiri................

  

Doubt Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang