Hari ini adalah hari jumat, hari yang paling banyak disenangi oleh murid-murid, karena hari jumat mata pelajarannya hanya sedikit jadi jam pulang mereka lebih cepat dari hari-hari selain hari jumat.
"Rin? nanti bel istirahat ini temenin gue ke perpus yuk" Caca adalah salahsatu murid yang paling rajin keluar-masuk perpustakaan sekolah mereka.
Tapi, bukannya membaca atau meminjam buku pelajaran, dia keperpustakaan hanya membaca novel-novel yang tersedia diperpustakaan, jika dia tidak habis membaca dan waktu istirahat telah habis, dia akan meminjamnya ke guru perpustakaan."Mager" Karin menguap kuat dan mengucek-ngucek matanya
"Ayolah beb plisss, ih lo manisloh kalo dilihat dari dekat gini"
"Anjay jadi kalo dari jauh gue burukrupa bangsat?"
Ketawa Caca kemudian meledak kencang hingga memenuhi satu ruangan keras, ia merasa puas kalau sahabatnya sadar bahwa perkataannya tadi bukanlah gombalan tapi malah ledekan."Ga gitu sayang, kamu memang manis kalau diliat" kedua mata mereka bertemu lalu Caca mengedipkan-ngedipkan kedua matanya
Biasanya agar Karin mau nurut dengannya, dia selalu mengedipkan matanya membentuk wajah cute cat agar sahabatnya mengiyakan permintaannya."Gabut gue ah" dengan wajah yang murung, Karin menundukkan mukanya
"Lo kenapa sih? Yaelah perkataan gue gitu aja langsung gabut, gue becanda Rin, lagian habis istirahat terus masuk pelajaran Pak Soga satu les habis itu langsung pulang, ayolaaaahh" Caca menggoyangkan punduk Karin
"Bukan itu, gue tau lo memang ga ada otaknya, suka banget ledekin gue tapi gue beneran lagi gabut banget gatau kenapa"
-bel istirahat kemudian berbunyi-
"Alesan lo, yaudahlah gue sendirian aja" sembari mengambil buku dan pena miliknya dan pergi meninggalkan Karin yang masih dengan posisi menunduk.
Selama dilorong jalan menuju perpustakaan, Caca merasa ada seseorang yang mengikutinya
tapi saat dia lihat kebelakang, banyak murid yang sama sekali tidak terlihat mencurigakan
kemudian Caca tidak memperdulikannya lagi, karena dia sudah sampai diperpustakaan.Caca mencari rak buku dimana semua isinya adalah novel-novel kesukaannya
Sipecinta novel ini kemudian duduk dikursi dan meja kosong lalu dia mulai membaca novel yang telah dipilihnya dari rak buku tadi."Karin mana?"
Caca menaikkan kedua alisnya, dia berpikir adakah yang sedang berbicara kepadanya atau hanya perasaannya saja
kemudian dia tetap melanjutkan bacaannya dan tidak mengubah posisi cara bacanya, buku ia pegang tegak dan meletakkan didepan wajahnya."Lo ga pernah bersihi kupingya? Budek"
Karena merasa terganggu dan tersinggung, Caca lalu memasang wajah marah dan kesal sambil menurunkan novel yang dipegangnya tadi
"Lo?"
Bastian membentuk senyuman manis dibibirnya
"Ganggu lo, pergi sana" ketus Caca kesal
"Oh jadi lo ga mau ngasihtau Karin mana, haha pasti lo cemburukan karna gue nyarinya Karin bukan lo?" Bastian mendekati wajahnya ke wajah Caca yang berada didepannya sambil menopang dagunya dengan kedua tangan"Eh lo orang gila ya? Lo kalo mau tau Karin, dia ada di XI IPA 3, udah? sekarang enyah lo dari hadapan gue" Caca mengibas-ngibaskan telapak tangannya layaknya mengusir Bastian agar pergi dari hadapannya
"Emang kursi, meja, sama isi-isi perpustakaan ini punya orangtua lo ya makanya seenaknya aja ngusir orang?"Tiba-tiba Caca memukul meja dengan kedua tangannya dengan kencang hingga terdengar satu ruangan perpustakaan yang sedang sepi tersebut, hanya beberapa siswa saja yang berada disana, tapi beberapa itu spontan terkejut dan langsung melihat asal bunyi tersebut, begitu juga dengan Bastian, betapa malunya dia hingga harus menyembunyikan rasa malunya