Current Interest

1.2K 208 38
                                    

Current Interest

Copyright © Kiiroame☆

Happy Reading!

Bahu Midoriya ditepuk oleh Iida. Bersamaan dengan itu, suara kursi ditarik di depannya terdengar. Uraraka duduk di sana, menghadap sang pewaris one for all. "Deku-kun, ayo kita pulang." ucap Uraraka yang disambut anggukan setuju oleh Iida.

Midoriya melirik ke sekitar, kelasnya sudah hampir kosong. Hanya ada mereka bertiga di sana. Maklum, hari sudah lumayan sore. Jadi kebanyakan murid kelas 1-A lebih memilih untuk pulang.

Iida melihat sesuatu, tepatnya, sebuah buku yang agak tertutup oleh lengan Midoriya. "Midoriya-kun, buku itu, buku Analisa Pahlawan Masa Depan no. 13?"

Midoriya mengangguk, "Iya, ada beberapa data yang harus kutulis ulang. Jadi, Iida-kun dan Uraraka-san pulang duluan saja. Maaf ya, jadi membuat kalian menungguku." katanya sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Dia menatap Iida yang berdiri di sampingnya lalu gantian menatap Uraraka di depannya.

"Deku-kun... kau tetap bersemangat seperti biasanya ya." Uraraka terlihat sedikit sendu. Gadis ber-quirk zero gravity itu mengepalkan kedua tangannya di dada lalu menukikkan alis-alis coklatnya, antusias. "Kalau begitu, kita juga harus berusaha, Iida-kun!" sambungnya lagi, semakin antusias.

Iida menaikkan letak kacamatanya, "Benar, tapi untuk sekarang menurutku lebih bijak jika kita beristirahat. Ayo kita pulang, Uraraka-kun. Midoriya-kun, jangan terlalu memaksakan dirimu."

"Uhm, sampai jumpa besok Deku-kun!" Uraraka berdiri lalu berjalan beriringan dengan Iida. Ketika mereka sudah berada di ambang pintu, dia melambaikan tangannya tinggi-tinggi sedangkan Iida hanya menatapnya sambil tersenyum.

Setelah membalas lambaian selamat tinggal itu, senyum Midoriya mengembang. Dia begitu beruntung memiliki teman-teman seperti mereka.

Midoriya menundukkan kepalanya, menatap buku analisisnya dengan antusias. Setelah Festival Olahraga kemarin berakhir, sangat banyak informasi tentang quirk murid-murid sekolahnya yang harus dituangkan ke dalam buku analisisnya. Sangat banyak sampai-sampai sepertinya dia akan menulis di buku baru alias buku Analisis Pahlawan untuk Masa Depan no. 14

Goresan demi goresan pena dilayangkan pada lembaran kertas di buku itu. Dia mengingat apa saja yang sudah dilihatnya di festival olahraga tahunan itu. Ternyata banyak murid yang memiliki quirk yang mirip. Seperti Tooru-san dengan salah satu murid kelas 1-B. Tapi sayang mereka tidak masuk babak final, jadi Midoriya kehilangan kesempatan untuk melihat bagaimana mereka menggunakan quirk mereka di pertarungan fisik.

Kertas dibalik, tangannya terus menulis. Lalu ada juga salah satu murid kelas 1-B yang memiliki quirk yang hampir sama dengan quirk milik Kirishima. Bukan cuma memiliki quirk yang hampir sama, kekuatan mereka pun hampir seimbang. Pemilik quirk steel, yang bisa mengeraskan tubuhnya sampai sekuat baja dan memiliki stamina yang lumayan sehingga bisa terus mempertahankannya. Menurut pertandingan melawan Kirishima, dia bisa mempertahankan bentuk bajanya lebih lama jika dia memakan baja lebih banyak. Memakai seperti topeng penutup mata khas hero, orang itu adalah Tetsutetsu Tetsutetsu. "Tetsutetsu Tetsute- are, apa benar begini tulisannya?" Kepala dimiringkan, tanda bingung namun dia terus menulis.

Midoriya sendiri mengalami banyak peningkatan. Meskipun dia ceroboh dan memaksakan diri, bisa dibilang sedikit banyak dia mulai dapat mengendalikan kekuatannya. Dia lumayan kesal karena kalah pada babak pertarungan satu lawan satu pada putaran final. Tapi dia dikalahkan dengan orang yang menggunakan seluruh kekuatannya. Jika saat itu lawannya hanya menggunakan setengah, ralat, tangan kanannya saja maka dia akan lebih kesal. Midoriya tidak akan melupakan kekalahannya dan akan menggunakan hal itu sebagai pemacu agar dia bisa menjadi lebih kuat. Tahun depan, jika dia harus melawannya lagi, dia pasti tidak akan kalah!

Current InterestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang