"Tasyaaaaaaaa....."
Tasya terbangun sambil menggaruk kepalanya yang gatal," Duh! ada apa sih, Bu?"
Ibu membuka jendela kamar,"Kamu ga ke sekolah,Nak? Anak gadis kok bangunnya jam 6. Gimana nanti kalau kamu udah nikah? Kamu mau diceritai sama mertua atau ipar-ipar kamu? Ibu ga mau kamu jelek dimata orang."
Tasya mendengus kesal, ia segera beranjak dari tempat tidurnya sambil menghentak-hentakan kakinya dengan keras menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ibunya memang selalu seperti itu. Ia tidak suka apabila anak-anaknya tidur pagi karena tidak baik bagi kesehatan dan lainnya. Tasya mengerti itu untuk kebaikan mereka tapi Tasya paling tidak suka ketika ibunya membahas tentang pernikahan, jelaslah Tasya kan masih mau senang-senang dengan temannya. Disamping itu, dia berniat menikah dengan namja asal korea.
Tasya keluar dari kamar,"Buuu, aku berangkat yah?"
"Iyaa, hati-hati. Inget, ga boleh nakal disekolah!" Kata Ibunya sambil melotot ke Tasya.
"Ihh, dipikir aku anak kecil. Aku udah SMA,Bu." Kata Tasya sambil mencium tangan Ibunya.
"Ehh, barengan yah. Tunggu gue mandi dulu." Potong Chyntia, kakak Tasya.
"Idihh, berangkat sendiri. Kalau aku telat terus dimarahi Guru gimana? Lo pikir bisa seenak jidat lo gitu datang ke sekolah?" Kata Tasya sambil meninggalkan Chyntia dan Ibunya didepan pintu rumah.
"Masih SMA udah songong." Cibir Chyntia.
Tasya berjalan menyusuri lorong kecil disamping rumahnya agar bisa sampai ke jalan raya dan menemukan angkutan kota. Jalan itu adalah salah satu jalan yang bisa langsung terhubung dengan jalan raya dalam waktu lima menit. Tampaknya horror, karena cukup sempit dan tidak memiliki lampu sedikit pun disana. Namun, perasaan takut tersebut tidak muncul dihati Tasya. Bagaimana bisa? Ada earphone yang melekat ditelinga Tasya dengan lagu K-pop kesukaannya. Yap, Tasya adalah salah satu Kpopers dari beberapa Kpopers yang ada dikampusnya.
****
Tasya mengeluarkan selembar uang dari dompetnya,"Kiri, Bang."
Kali ini Tasya harus berjalan masuk ke SMA Bina Suka. Tidak terlalu jauh, waktunya cukup untuk Tasya menghayalkan semua rencana masa depannya.
Tasya menghirup dalam-dalam udara disekitarnya,"Haaaahhh, seger bener yah udara di pagi hari. Di indonesia aja udah seger begini gimana dikorea yah? Kota impianku,Negara impianku. Tunggu aku, suatu saat aku akan menginjakkan kakiku disana dan bertemu dengan seorang namja dan tentunya aku akan menikah disana. Gidariyo!!"
Tasya tersenyum dengan harapannya. Ia berharap hal tersebut akan benar-benar terjadi. Tak lama kemudian, Tasya melihat Cita yang saat itu sedang berada 10 langkah didepannya. Tasya segera berlari menghampirinya, "Citaaaa!!"
Cita menengok dan tersenyum ke Tasya,"Eh Tasya, lo udah kerja tugas Pak Tono?"
"Udah, tapi ada dikit yang belum. Soalnya, susah banget."
"Yee, itu mah belum."
"Lo udah?"
"Udahlah, rambut gue udah mau rontok kerjain tugas itu."
Tasya mengambil satu langkah didepan Cita, sontak membuat langkah Cita terhenti, "Aku lihat dongggg. Jebal...."
Cita berjalan melewati Tasya,"Lo mah udah dari dulu nyontek. Iya deh."
Tasya mendengus dan segera menyusul Cita yang sudah hampir jauh meninggalkannya.
Mereka berdua pun mempercepat langkahnya menuju kelas, membelah lapisan murid yang berada dikoridor sekolah. Di kelas, sudah ada Ghina,Mufida, Friska, Tenri, Ica dan Lala. Tampaknya mereka sedang menceritakan sesuatu dan kelihatannya mereka sangat heboh. Namun, kehebohan tersebut mendadak sirna karena kedatangan Pak Tono dengan tiba-tiba. Tasya terkekeh melihat keenam temannya yang langsung mengatup mulut mereka.
"Ih, dasar!! Bikin kaget aja, masuk ga pake salam. Ga tau apa orang lagi ngegosip." Cibir Arifa.
"Hih,emang. Udah peyot masih juga mau ngajar,kuat marah-marah lagi. Pantasan nih yah mukanya astaghfirullah kayak aspal depan sekolah kita, bolong-bolong terus ga rata." Tambah Ryamizard, mereka berdua memang jagonya dalam hal mencibir.
"Baiklah, silahkan kumpulkan tugas kalian. Andar, kumpulkan tugas mereka."
Ooo bagaimana ini??? Aku belum selesai. Aduhh bisa masuk BK kalau kayak gini, batin Tasya.
Cita langsung melemparkan tugasnya kepada Tasya, "Cepet kerja!!"
Tasya tersenyum dan langsung mencatat secepat mungkin. Ia lebih memilih tangannya yang pegal dibandingkan ketahuan tidak mengerjakan beberapa soal dari Gurunya. Syukurlah, Andar mengerti dengan keadaan temannya yang selalu seperti ini dari awal, "Lo ga berubah yah? Dari dulu begini terus, cepetan kerja."
Sebelum Andar mengumpulkannya, Tasya sudah selesai dan segera menumpuk tugasnya dan tugas Cita di antara beberapa buku temannya. Selamat, batin Tasya.
Tasya mengorek Cita, "Eonnie, kamsahabnida..." Kata Tasya sambil tersenyum.
"Ne, cheonma."
Mata pelajaran tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Selama semuanya mengumpulkan tugas yang diberikan oleh Pak Tono, keadaan akan selalu aman terkendali. Sudah waktunya untuk pulang, Pak Tono berpesan untuk membersihkan kelas karena kelas akan dipakai untuk ujian. Tetapi, ketujuh gadis tersebut masih didalam kelas dan lagi-lagi membahas Kpop,
Ghina bertepuk tangan agar mereka mendengarkan ucapannya,"Guys, gue kok nyesek yah Sistar bubar."
Tasya terkekeh," Turut berduka cita yah atas kebubaran grup yang lo biasin."
Ghina mengangguk, mukanya tampak lesuh. Sementara itu, Ica terus mengoceh tentang boygrup kesukaannya, ditambah lagi Lala dan Cita yang ikutan mengoceh tentang boygrup fav. mereka. Mufida menghela napas, "Apa sih? Aku ga ngerti tentang korea. Aku suka dramanya doang apalagi tuh yang judulnya W, Oh my God!!"
Keadaan diruangan bertambah riuh ketika Mufida angkat bicara tentang drama kesukaannya.
"Oh iya, aku duluan yah. Kita juga udah selesai bersihin kelas. Ga kerasa udah mau ujian. See you..." Potong Tasya.
"Eh iya, gue juga balik yah mau belajar buat persiapan ujian lusa." Tambah Friska
Mereka mengangguk dan kembali melanjutkan pembicaraaan mereka. Sepanjang perjalanan, Tasya selalu berpikir bagaimana ia harus ke Negara impiannya? Kapan ia akan ke Negara impiannya? Tunggu saja, aku pasti akan menginjakkan kakiku disana. Ini mimpiku dan harus aku wujudkan. Yang terpenting tahun ini atau tahun depan mimpiku harus terwujudkan, batin Tasya.
Annyeong :)
Cerita baru nih!! Jangan lupa tinggalkan jejak ketika selesai membaca (vote and comment).
Saran dan kritik dari kalian sangat membantu.
Ikuti terus yah!

KAMU SEDANG MEMBACA
Meet and Marriage In Seoul
Teen FictionMelanjutkan sekolah di Negeri Ginseng adalah impian terbesar untuk seorang gadis bernama Tasya. Semuanya berjalan sesuai yang ia harapkan, namun sesuatu terjadi tanpa ia duga dan sesuatu tak terduga tersebut merupakan sebagian dari mimpi-mimpinya se...