Siapa?

50 4 4
                                    

            Malam ini, dengan terpaksa Raja harus pergi ke supermarket. Membeli pembalut untuk sepupunya, Dita yang sedang menginap di rumah dan tak membawa pembalut. Padahal dia sudah tahu jika ia akan datang bulan.

Bayangkan saja, cowok tampan yang tinggi dengan badan yang atletis, bola mata abu-abu, wajah Rusia-Canada-Asia dan rahang yang kokoh pergi ke supermarket untuk membeli pembalut?! Oh yang benar saja!

Tapi itulah kenyataanya, Adimas Raja Dermawan pergi ke supermarket, mengambil pembalut dengan asal, berjalan ke kasir dan bersikap santai seolah tak terjadi apa-apa, padahal di lubuk hatinya yang dalam ia sangat malu.

"Buat pacarnya ya, Mas? Duh kok so sweet banget sih mau beliin gituan?" Celetuk seorang perempuan yang memakai T-shirt biru navy dan celana jins dongker dengan rambut bergelombang yang dikuncir kuda.

Raja mengumpat dalam hati, tetapi ia berlagak cool untuk menutupi rasa malunya.

Sang kasir yang melihat itu menahan senyum geli. Raja merengut. Ia masih merutuk dalam hatinya.

"Ada lagi, Mas?"

"Udah itu aja, mba, berapa?"

⚫⚫⚫

"Gila si Dita! Ini gara-gara dia! Masa cowo macho kayak gue disuruh beli pembalut? Apa banget coba ih! Mau ditaruh di mana muka gue? Pokonya gamau tau, lu harus tanggung jawab, Adita Rahma Salsabila!" Di sepanjang perjalanan, Raja masih menggerutu sebal. Ia berjalan kaki ke rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari supermarket tadi.

"Eh?" Raja tersontak kaget begitu melihat seorang gadis berdiri di depan gerbang sebuah rumah sambil memeluk dirinya.

Hujan masih turun dengan deras di Jakarta. Raja memakai jaket tebal dan pakaian tertutup sehingga ia aman. Ia juga berjalan di trotoar yang terlindungi oleh atap.

Tapi gadis itu? Hei dia hanya memakai sweater berwarna putih dengan rok pendek selutut berwarna pink!

Naluri kemanusiaan Raja muncul, ia berjalan menyebrangi jalan untuk menghampiri gadis tersebut.

Tunggu, bukankah itu Ratu? Arianna Ratu si gadis konglomerat yang punya otak cerdas dan tidak banyak omong itu?
Raja tahu, karena tadi Deon dan Calvin baru saja menggosipi gadis itu di sekolah.

Saat Raja sudah dekat dengan Ratu, tubuh gadis itu ambruk. Tetapi dengan sigap Raja menopangnya, sehingga Ratu belum jatuh membentur tanah.

"Ratu?" Panggil Ratu dengan nada lembut. Gadis itu hanya tersenyum tipis kemudian matanya tertutup.

"Oh dia pingsan!" Seru Raja frustasi.

"Loh mas-mas yang tadi kan? Kok disini?" Tiba-tiba muncul gadis menyebalkan yang menyeletuk di supermarket tadi dari belakang Raja.

"Lo yang punya rumah ini?" Pertanyaan Raja dijawab dengan anggukan kecil.

"YAAMPUN RATU! RATUNYA GUE! ELU KENAPA?!"
Sesaat kemudian, setelah gadis menyebalkan itu melihat ke arah rangkulan Raja, ia menjerit.

Huh, dasar wanita. Selalu saja ribet.

Bisa tidak menjerit dan membuat telinga para lelaki panas tidak sih?

Menyebalkan.

Membeli pembalut Dita, bertemu gadis menyebalkan, diperhatikan oleh orang-orang si supermarket, melawan hujan dan menangkap tubuh seorang gadis yang pingsan, dan sekarang mendengar jeritan melengking?

Oh, malam ini kau sungguh beruntung, Adimas Raja Dermawan!

⚫⚫⚫

              Ratu mengerjapkan matanya. Cahaya lampu masuk ke dalam pupil matanya. Ia mencoba mendudukan badannya. Kepalanya masih terasa berat. Gadis itu melihat ke sekeliling ruangan yang ditempatinya.

Awalnya ia bingung dimana ia berada. Namun, kemudian ia tersadar dan tersenyum penuh arti.

Bulan Batin Ratu. Gadis itu mencari-cari keberadaan Bulan, sahabatnya sejak kecil tersebut.

"Eum?" Ratu bergumam ketika melihat ke atas meja yang berada di samping tempat tidur.
Terdapat minuman mineral dan biskuit. Kemudian Ratu menarik kertas di depannya, bertuliskan "drink me" dan "eat me".
Disana juga terdapat sebuket bunga lily yang indah dan sebuah kartu di dalamnya.

"Hai Tuan Putri! Kau pingsan tadi, mungkin kau kelelahan. Kau belum makan ya? Makanlah dulu ya?
Lily ini kuhadiahkan untukmu. Semoga cepat sembuh."
-SuperHero

[TADS02] Tentang RatuWhere stories live. Discover now